Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sembelit: Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

Myles Bannister

Gangguan pencernaan sering kali dianggap remeh, padahal jika dibiarkan dapat menyebabkan kanker usus besar. Wanita lebih rentan terkena sembelit karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis dan hormonal.

Penyebab Sembelit

Sembelit terjadi saat makanan dalam usus berada lebih dari 72 jam. Kelebihan air yang diserap oleh usus besar dapat mengeras dan mengeringkan tinja.

Penyebab sembelit meliputi kebiasaan makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, menunda buang air besar, dan stres berlebihan. Jika kondisi ini berlangsung terus-menerus, risiko terkena kanker usus besar semakin tinggi.

1. Penyakit Tertentu

Berbagai penyakit seperti diabetes, hipotiroid, hiperparatiroid, penyakit Parkinson, stroke, dan multiple sclerosis dapat menyebabkan sembelit.

2. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat seperti suplemen kalsium atau besi, antasida yang mengandung aluminium, obat diuretik, analgesik yang mengandung opium (seperti kodein dan morfin), antidepresan, antiepileptik, dan antipsikotik dapat menyebabkan sembelit.

3. Gangguan pada Otot Usus

Kondisi ini terjadi pada orang yang memiliki otot panggul lemah atau mengalami dysynergia.

4. Gangguan Hormon

Gangguan pada hormon yang bertanggung jawab atas keseimbangan cairan dalam tubuh dapat menyebabkan sembelit. Beberapa kondisi yang dapat menyebabkan gangguan ini adalah diabetes dan kehamilan.

5. Gangguan Usus

Penyumbatan pada usus dapat menyebabkan kanker perut dan kanker kolorektal.

Gejala Sembelit

Gejala utama sembelit adalah kesulitan buang air besar atau frekuensi buang air besar yang lebih sedikit dari biasanya. Gejala lainnya meliputi:

  • Sakit dan kram perut, terutama pada perut bagian bawah.
  • Buang air besar kurang dari 3 kali dalam seminggu.
  • Proses buang air besar terasa tidak tuntas.
  • Terasa ada yang mengganjal pada rektum.
  • Ukuran tinja bisa besar atau sangat kecil.
  • Mengejan dengan keras saat buang air besar.
  • Tinja terlihat keras atau menggumpal.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Perut terasa kembung.

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala sembelit yang disertai kelelahan, penurunan berat badan tanpa alasan jelas, mual, muntah, atau pendarahan pada rektum.

Penanganan Sembelit

Anda dapat mencegah dan mengatasi sembelit dengan mengubah kebiasaan atau gaya hidup. Makan secara teratur dan berolahraga secara rutin dapat meningkatkan metabolisme tubuh dan kebugaran.

Konsumsi serat sebanyak 25-30g/hari dari sayuran, buah-buahan, dan kacang-kacangan juga diperlukan setiap hari untuk merangsang gerakan usus secara optimal. Selain itu, tambahkan konsumsi prebiotik yang mengandung oligosakarida seperti pisang, pepaya, ubi, dan bawang. Beberapa hal lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi sembelit adalah:

  • Menerapkan pola makan sehat dan seimbang. Minumlah air putih minimal 10 gelas atau 2 liter per hari, karena air membantu proses pencernaan makanan.
  • Buang air besar setiap hari dan jangan menundanya.
  • Kurangi konsumsi kopi atau minuman ringan yang mengandung kafein.
  • Lakukan olahraga secara teratur untuk memperlancar metabolisme tubuh. Jika tidak ada waktu untuk berolahraga, luangkan waktu untuk berjalan-jalan atau naik turun tangga secara berkala di kantor.
  • Konsumsi makanan berserat secara teratur untuk memperlancar proses transit di dalam usus.

Jika cara di atas tidak efektif, dokter biasanya akan meresepkan obat pencahar. Namun, jika sembelit terjadi tiba-tiba dan dalam waktu singkat, pencahar hanya diperlukan hingga tinja menjadi lembut dan mudah dikeluarkan.

Berikut adalah beberapa obat sembelit yang dapat dikonsumsi:

1. Obat Pencahar Stimulan

Obat ini merangsang kontraksi usus. Contoh obat stimulan adalah bisacodyl.

2. Obat Pelembut Tinja

Obat ini membantu menarik cairan di dalam usus agar tinja menjadi lembut dan mudah dikeluarkan. Contoh obat ini adalah natrium docusate.

3. Obat Pencahar Osmotik

Obat ini meningkatkan jumlah cairan dalam usus, sehingga tinja menjadi lebih lembut dan mendorong usus untuk mengeluarkannya. Contoh obat ini adalah macrogol dan laktulosa.

4. Suplemen Serat

Suplemen ini menambah massa tinja. Contohnya adalah calcium polycarbophil, methylcellulose fiber, dan psyllium.

Pada kasus sembelit kronis, dokter dapat meresepkan obat seperti misoprostol. Penting untuk diketahui bahwa obat sembelit sebaiknya digunakan dalam jangka waktu singkat dan segera dihentikan setelah kondisi membaik. Penggunaan obat sembelit dalam jangka panjang dapat menyebabkan gangguan usus, ketidakseimbangan garam dan mineral, serta gangguan lainnya.

Komplikasi Sembelit

Sembelit jarang menyebabkan komplikasi, kecuali jika dibiarkan dalam jangka waktu yang lama. Beberapa komplikasi yang mungkin timbul adalah:

1. Impaksi Feses

Kondisi ini terjadi ketika tinja yang keras menumpuk dan menyumbat rektum akibat sembelit kronis.

2. Prolaps Rektum

Rektum keluar dari posisi normalnya dan menonjol keluar dari anus akibat mengejan terlalu lama.

3. Fisura Ani

Robeknya kulit dinding anus akibat mengejan terlalu lama dan tinja yang keras.

4. Wasir

Pembengkakan pada dinding anus akibat pelebaran pembuluh darah, yang dapat terjadi akibat mengejan terlalu lama.

Pembengkakan pada dinding anus akibat pelebaran pembuluh darah, yang dapat terjadi akibat mengejan terlalu lama.

About The Author

Kanker Paru ALK Positif: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

7 Penyebab Penis Keluar Nanah yang Patut Diwaspadai