Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mendeteksi Dini Kanker Payudara dengan Teknik SADARI

Myles Bannister

Melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin penting untuk menemukan perubahan fisik pada payudara. Salah satu langkah untuk mendeteksi kondisi ini adalah dengan melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Simak cara melakukannya di bawah ini.

Apa itu SADARI?

SADARI adalah pemeriksaan mandiri yang dilakukan oleh wanita untuk mengecek perubahan atau kelainan pada payudara.

Tujuan SADARI adalah memantau adanya benjolan, masalah pada jaringan payudara, atau tanda-tanda lain yang bisa menjadi gejala kanker payudara awal.

SADARI direkomendasikan untuk semua wanita mulai usia 20 tahun. Melakukan SADARI dapat membantu mencegah kanker payudara dengan mengidentifikasi kondisi tersebut sedini mungkin sehingga dapat dilakukan perawatan dan pengobatan sebelum kanker menjadi lebih parah.

Cara Melakukan SADARI

Berikut cara pemeriksaan SADARI berdasarkan arahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia:

1. SADARI di Depan Cermin

Saat memeriksa payudara di depan cermin, perhatikan hal-hal berikut:

Posisi Pertama

  • Berdiri tegak di depan cermin, lepaskan pakaian bagian atas.
  • Angkat kedua lengan ke atas lalu tekuk siku. Letakkan tangan di belakang kepala dan dorong siku ke depan.
  • Amati perubahan atau kelainan pada payudara, termasuk bentuk, puting, dan permukaan kulit payudara.
  • Jangan khawatir jika ukuran payudara kanan dan kiri tidak simetris, hal ini normal.

Posisi Kedua

  • Letakkan tangan di pinggang dan condongkan bahu ke depan.
  • Dorong kedua siku ke depan sambil mengencangkan otot dada.
  • Amati kondisi payudara seperti menggantung.
  • Perhatikan seluruh permukaan payudara termasuk bagian bawah, puting, dan sekitar ketiak.

Posisi Ketiga

  • Angkat lengan kiri ke atas.
  • Tekuk siku kiri dan sentuh bagian atas punggung atau bahu.
  • Gunakan ujung jari tangan kanan untuk meraba payudara bagian kiri, termasuk bagian bawah payudara dan sekitar ketiak.
  • Lakukan gerakan naik turun, gerakan melingkar, dan gerakan lurus dari ujung payudara ke puting.
  • Ulangi teknik ini untuk memeriksa payudara kanan dengan tangan kiri.

Posisi Keempat

  • Berdiri tegak.
  • Periksa puting dengan cara mencubit kedua puting dengan lembut.
  • Perhatikan apakah ada cairan yang keluar.
  • Jika tidak ada, berarti payudara normal.
  • Jika ada cairan, segera konsultasikan ke dokter.

2. SADARI saat Mandi

Anda juga dapat melakukan pemeriksaan payudara saat mandi dengan langkah-langkah berikut:

  • Gunakan busa sabun untuk memudahkan pergerakan tangan dalam merasakan benjolan di payudara.
  • Angkat tangan kanan ke atas dan letakkan di belakang kepala.
  • Gunakan tangan kiri untuk meraba payudara kanan.
  • Lakukan gerakan melingkar dengan lembut di seluruh permukaan payudara.
  • Tekan dengan lembut bagian payudara.
  • Rasakan adanya benjolan atau tanda-tanda lain yang tidak biasa.
  • Ulangi gerakan untuk memeriksa payudara yang lain.

3. SADARI dalam Posisi Berbaring

Siapkan bantal dan losion atau minyak esensial.

  • Letakkan bantal di bawah pundak dan berbaring.
  • Posisikan tangan kanan di bawah kepala.
  • Periksa payudara kanan dengan tangan kiri yang sudah diolesi losion atau minyak esensial.
  • Lakukan gerakan melingkar dari titik jam 12 ke titik angka 1 dan lanjutkan gerakan satu lingkaran.
  • Ulangi gerakan pada payudara yang lain.
  • Jangan lupa memeriksa puting dan ketiak.

Periksa payudara dengan tekanan ringan, sedang, lalu sedikit kuat. Periksa juga bagian puting dan amati apakah ada cairan yang keluar. Jika Anda menemukan benjolan, selesaikan pemeriksaan pada kedua payudara terlebih dahulu.

Mengapa Harus Melakukan SADARI?

SADARI dilakukan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan payudara serta mencegah risiko kanker payudara sejak dini. Wanita yang melakukan pemeriksaan ini akan dapat memahami apakah ada benjolan di payudara atau tanda-tanda lain yang mengarah pada risiko kanker payudara.

Sebagian besar pasien kanker payudara baru mencari perawatan saat sudah berada di tahap lanjut. Oleh karena itu, pemeriksaan payudara ini dianggap sebagai langkah awal yang penting untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini.

Beberapa wanita melaporkan menemukan tanda-tanda kanker payudara sejak dini setelah melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Langkah ini membantu penanganan dan pengobatan sebelum kondisi pasien semakin memburuk.

Kapan Harus Melakukan SADARI?

Pemeriksaan payudara sendiri perlu dilakukan sejak dini, yaitu mulai usia 20 tahun.

Berdasarkan rekomendasi dari Yayasan Kanker Indonesia, SADARI sebaiknya dilakukan 7-10 hari setelah menstruasi. Pada waktu ini, payudara cenderung dalam kondisi normal. Keseluruhan pemeriksaan hanya membutuhkan waktu sekitar 7 menit.

Jika Anda berusia di atas 50 tahun atau memiliki riwayat kanker payudara dalam keluarga, sebaiknya melakukan pemeriksaan ini lebih sering.

Seberapa Sering SADARI Perlu Dilakukan?

Semakin sering Anda melakukan pemeriksaan pada payudara, maka Anda akan semakin terampil dan aktivitas ini akan menjadi lebih mudah. Anda juga akan lebih mudah memperhatikan perubahan pada payudara.

Disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini sekali sebulan pada waktu yang sama agar Anda bisa mengenali penampakan dan bentuk payudara secara lebih baik. Penting untuk melakukan pemeriksaan pada waktu yang sama setiap bulan.

Perlu diketahui bahwa tubuh wanita dapat mengalami fluktuasi hormon akibat siklus menstruasi yang dapat memengaruhi jaringan payudara.

Anda mungkin menemukan benjolan pada satu waktu, tetapi benjolan tersebut bisa hilang dengan sendirinya. Dengan melakukan pemeriksaan pada waktu yang sama setiap bulan, dapat mengurangi kemungkinan tersebut.

Jika Anda memiliki siklus menstruasi yang tidak normal atau sudah tidak mengalami menstruasi, Anda bisa memilih hari tertentu setiap bulan, misalnya hari pertama atau terakhir bulan.

Hindari melakukan pemeriksaan ini saat menstruasi karena saat itu kondisi hormon berubah sehingga jaringan payudara juga dapat mengalami perubahan. Payudara biasanya akan membengkak dan mengencang, sehingga Anda tidak akan mendapatkan kondisi payudara yang sebenarnya.

Jika Terdapat Benjolan atau Perubahan pada Payudara

Jika Anda menemukan benjolan atau perubahan pada payudara, tidak perlu panik karena kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal. Hanya sedikit kasus benjolan payudara yang bersifat kanker.

Namun, tetap disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter setelah menyadari adanya perubahan pada payudara. Langkah ini dilakukan untuk memberikan penanganan sedini mungkin jika benjolan atau keanehan tersebut disebabkan oleh kanker.

Berikut adalah beberapa kondisi yang menunjukkan perlunya segera melakukan pemeriksaan ke dokter:

  • Terlihat perubahan pada permukaan kulit payudara, seperti berkerut atau cekungan.
  • Ada benjolan keras dalam payudara atau ketiak.
  • Keluar cairan dari puting saat Anda tidak sedang menyusui.
  • Keluar darah dari puting.
  • Terjadi perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama saat mengangkat atau menggerakkan lengan.
  • Bagian puting memerah atau lembap.
  • Perubahan bentuk pada puting, seperti masuk ke dalam.
  • Muncul ruam di sekitar puting.
  • Timbul rasa sakit atau ketidaknyamanan pada payudara yang tidak kunjung membaik.

Pemeriksaan ke dokter diperlukan untuk menentukan penyebab perubahan dan benjolan dalam payudara.

Saat berkonsultasi dengan dokter, mungkin akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang seperti USG, mammografi, CT scan, atau MRI.

Jika terdapat kondisi yang mengarah ke kanker, dokter mungkin akan menyarankan melakukan biopsi.

SADARI adalah metode sederhana yang dapat dilakukan oleh siapa saja untuk mendeteksi perubahan pada payudara.

Semakin cepat perubahan pada payudara diketahui, semakin cepat pula dapat diketahui penyebabnya dan dapat direncanakan pengobatan yang optimal.

Referensi

  1. Anonim. 2023. Deteksi Dini Kanker Payudara dengan SADARI dan SADANIS. https://www.siloamhospitals.com/Contents/News-Events/Advertorial/2019/11/05/02/22/Cara-Mudah-Deteksi-Kanker-Payudara-dengan-SADARI-dan-SADANIS. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  2. Anonim. 2022. Breast Self-Exam. https://www.breastcancer.org/screening-testing/breast-self-exam-bse. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  3. Anonim. 2021. Breast Self-Exam. https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/3990-breast-self-exam. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  4. Anonim. 2016. Enam Langkah SADARI untuk Deteksi Dini Kanker Payudara. http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-payudara. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  5. Anonim. 2020. Breast self-exam for breast awareness. https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/breast-exam/about/pac-20393237. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  6. Ula, Zumrotul. 2019. SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara. https://stikessurabaya.ac.id/2019/04/23/sadari-pemeriksaan-payudara-sendiri-sebagai-deteksi-dini-kanker-payudara/. (Diakses pada 3 Maret 2023).

About The Author

Ringkasan: 6 Vitamin Penting untuk Kesehatan Gigi dan Gusi

Minum Kopi di Malam Hari Tidak Mengganggu Tidur