Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Memahami Ejakulasi dan Orgasme Pria

Myles Bannister

Saat melakukan seks, pria biasanya mengalami ejakulasi dan mengeluarkan air mani. Di dalam air mani inilah sperma hidup dan akan membuahi sel telur kalau proses ejakulasinya berada di dalam vagina. Apakah jenis ejakulasi pria hanya satu atau ada banyak dan berkali-kali?

Fakta Tentang Ejakulasi dan Orgasme Pria

Pria bisa mengalami ejakulasi dan orgasme saat melakukan seks atau masturbasi. Bahkan saat tidur pun ejakulasi bisa terjadi jika ada mimpi basah. Untuk mengetahui lebih banyak tentang ejakulasi dan orgasme pria, simak beberapa fakta di bawah ini.

Jenis Orgasme dan Ejakulasi

Ada beberapa jenis ejakulasi yang dialami pria. Pertama, ejakulasi yang diikuti dengan orgasme. Hal ini dialami oleh semua orang saat melakukan seks atau sekadar orgasme. Ada juga orgasme tanpa ejakulasi, di mana pria bisa mendapatkan kenikmatan berkali-kali. Untuk mencapai multiple orgasm, diperlukan latihan dan metode yang tepat.

Orgasme Selain dari Penis

Tidak semua orgasme pria berhubungan dengan penis. Pria bisa mendapatkan orgasme dengan intensitas yang berbeda-beda tanpa rangsangan di penis. Rangsangan bisa diberikan di puting payudara, anus, prostat, dan zona erogenik di seluruh tubuhnya. Pria perlu mengenal bagian tubuhnya yang dapat dirangsang dengan maksimal dan meminta pasangan untuk merangsangnya dengan intensitas yang diinginkan.

Siklus Orgasme pada Pria

Pria bisa mencapai orgasme setelah menerima rangsangan di kemaluannya. Berikut adalah beberapa tahap siklus orgasme pada pria:

  • Rangsangan: tahap di mana pria menerima rangsangan dan mulai bergairah. Penis ereksi untuk melakukan seks.
  • Plateau: tahap di mana seks dilakukan dan testis mengalami peningkatan ukuran untuk menghasilkan sperma yang akan dikeluarkan.
  • Orgasme: puncak kenikmatan yang besar dan ejakulasi.
  • Resolusi: otot-otot rileks dan penis mengendur.

Perbedaan Orgasme Pria dan Wanita

Orgasme pria dan wanita memiliki perbedaan. Pada pria, orgasme berlangsung hanya beberapa detik dan kemudian selesai. Sementara itu, orgasme pada wanita dapat berlangsung hingga 20 detik. Wanita juga mengalami getaran tubuh dan kontraksi perut setelah orgasme. Setelah orgasme, kemaluan wanita siap untuk melakukan seks kembali, sementara pria memerlukan waktu istirahat untuk ereksi dan mendapatkan orgasme lagi.

Menjadikan Orgasme Lebih Intens

Orgasme dapat ditingkatkan intensitasnya dengan melakukan beberapa hal berikut:

  • Melakukan edging: menjelang ejakulasi, tahan dan hentikan aktivitas seks sementara waktu. Setelah sensasi kenikmatan hilang, lanjutkan seks. Lakukan edging beberapa kali hingga tidak bisa ditahan lagi.
  • Melakukan latihan kegel: menguatkan otot panggul agar ereksi lebih kuat dan mendapatkan ejakulasi yang lebih intens.
  • Melakukan latihan pernapasan seperti yoga atau tantra: meningkatkan kenikmatan seks dan menghasilkan orgasme yang lebih kuat.

Kondisi yang Memengaruhi Orgasme

Ada beberapa kondisi yang dapat memengaruhi orgasme pria, yaitu:

  • Ejakulasi dini: ejakulasi terjadi terlalu cepat saat bercinta. Setelah beberapa menit seks, ejakulasi terjadi setelah orgasme.
  • Ejakulasi retrograde: ejakulasi terjadi di dalam tubuh daripada di luar. Air mani yang mengandung sperma masuk ke kandung kemih dan keluar bersama dengan urine.
  • Anorgasmia: gangguan fisik atau emosi yang menghambat orgasme. Meskipun ereksi tidak terganggu, seks terhambat.
  • Konsumsi alkohol dan rokok yang berlebihan.
  • Gangguan mental seperti depresi, stres, dan kecemasan yang mengganggu konsentrasi dan gairah seksual.

Apakah Pria Memiliki G-Spot?

Selain G-spot pada wanita, pria juga memiliki titik nikmat yang disebut G-spot. Letaknya berada di prostat, yaitu organ kecil di dekat kandung kemih. Untuk merangsangnya, pria dapat memasukkan jari atau alat melalui anus. Beberapa pria mungkin enggan melakukannya karena takut dianggap homoseksual, padahal ada tren baru bernama pegging yang memungkinkan wanita melakukan penetrasi pada pria.

Itulah beberapa fakta tentang ejakulasi dan orgasme pria. Adakah yang tidak Anda ketahui sebelumnya? Semoga ulasan di atas bermanfaat tidak hanya bagi pria, tapi juga pasangannya agar dapat memahami dengan lebih baik dan meningkatkan kehidupan seksual yang lancar.

  1. Santos-Longhurst, Adrienne. 2019. Everything You Need to Know About Male Orgasms. [Sumber](https://www.healthline.com/health/healthy-sex/male-orgasm) (Diakses pada 10 Januari 2020).
  2. Lincoff, Nina. 2014. Why Do Women Have Fewer Orgasms Than Men? [Sumber](https://www.healthline.com/health-news/women-have-fewer-orgasms-than-men-082114#1) (Diakses pada 10 Januari 2020).

About The Author

12 Minuman Pengganti Kopi (Rendah Kafein dan Aman bagi Lambung)