Wanita sering mengalami diare saat haid dengan gejala yang tidak menyenangkan. Apa penyebabnya? Temukan jawabannya dalam pembahasan ini.
Diare saat Haid
Diare saat haid adalah kondisi yang sering terjadi dan dikatakan normal. Wanita yang sedang haid mengalami perubahan hormon yang memengaruhi saluran pencernaan.
Diare dapat terjadi sebelum dan selama menstruasi dengan gejala tidak menyenangkan seperti sakit perut, kram, nyeri perut, dan lemas. Tapi jangan khawatir, kondisi ini umumnya dapat diatasi dengan perawatan di rumah.
Gejala Diare saat Haid
Gejala diare saat haid meliputi:
- BAB lebih sering.
- Tinja encer atau cair.
- Tidak bisa menahan BAB.
- Tinja berlendir atau berdarah.
- Sakit perut.
- Kram perut.
- Perut kembung.
- Mual atau muntah.
- Nyeri panggul.
Menurut survei, 73% dari 156 orang mengalami salah satu gejala masalah pencernaan sebelum atau selama menstruasi, dengan sakit perut dan diare menjadi gejala yang paling umum. Gejala ini akan membaik setelah dua hari sejak awal menstruasi. Beberapa wanita juga dapat mengalami sembelit selama menstruasi.
Kapan Harus ke Dokter?
Gejala diare ringan saat menstruasi dapat diatasi dengan perawatan di rumah. Namun, Anda perlu menghubungi dokter jika mengalami nyeri perut hebat dan sangat menyakitkan setiap menstruasi, dan tidak merespons pengobatan dengan obat bebas.
Gangguan pencernaan selama menstruasi dapat menjadi tanda penyakit endometriosis, yaitu kondisi ketika jaringan endometrium yang seharusnya tumbuh di dalam rahim, malah tumbuh di tempat lain.
Jika Anda mengalami gejala menstruasi yang tidak biasa dan mengganggu aktivitas sehari-hari setiap kali menstruasi, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab Diare saat Haid
Meskipun penyebab diare saat haid belum diketahui dengan pasti, faktor utama yang diduga adalah meningkatnya hormon prostaglandin. Hormon tersebut akan menyebabkan kontraksi rahim dan risiko kontraksi usus di saluran pencernaan.
Akibatnya, penyerapan makanan di usus menjadi lebih lambat tetapi makanan bergerak lebih cepat melalui usus besar. Prostaglandin juga dapat meningkatkan sekresi elektrolit. Kedua proses ini dapat menyebabkan diare.
Faktor Risiko Diare saat Haid
Setiap wanita yang masih menstruasi mungkin mengalami diare setidaknya pada salah satu siklus menstruasinya. Selain itu, pola makan juga berpengaruh. Wanita cenderung menginginkan makanan tertentu seperti makanan pedas yang dapat memicu diare.
Diagnosis Diare saat Haid
Umumnya, wanita yang mengalami diare saat haid tidak membutuhkan perawatan dokter kecuali kondisinya parah. Dokter akan melakukan wawancara seputar gejala, riwayat medis, dan pemeriksaan fisik.
Jika ada kecurigaan adanya kondisi yang lebih serius selain diare atau nyeri menstruasi (dismenore), dokter mungkin akan merekomendasikan pemeriksaan lebih lanjut seperti:
- USG: Digunakan untuk melihat kondisi rahim, leher rahim, ovarium, dan saluran tuba dengan gelombang suara yang diubah menjadi gambar.
- Tes Pencitraan seperti CT Scan atau MRI Scan: Pemeriksaan ini menghasilkan gambar yang lebih detail dari organ dalam dan jaringan lunak terkait.
- Laparoskopi: Prosedur ini membantu identifikasi penyakit seperti kista ovarium, endometriosis, fibroid, dan kelainan lainnya pada perut dan organ reproduksi.
Cara Mengatasi Diare saat Haid
Berikut adalah beberapa cara mengatasi diare saat haid di rumah:
- Minum cukup air putih. Sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh saat mengalami diare. Minumlah setidaknya dua liter air putih atau sesuai kebutuhan. Ini juga akan membantu mengurangi kram menstruasi.
- Konsumsi makanan tinggi pektin. Makan makanan seperti pisang, yogurt, atau saus apel yang tinggi pektin. Pektin adalah serat larut dalam air yang membantu mengendalikan gejala diare.
- Konsumsi makanan lembut dan hangat. Makan makanan seperti kaldu bening, teh hangat, atau jus apel yang lembut untuk menenangkan saluran pencernaan.
- Konsumsi minuman elektrolit. Minum minuman seperti oralit, air kelapa, atau minuman olahraga untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
- Hindari beberapa makanan. Hindari kafein, minuman berkarbonasi, makanan tinggi lemak, makanan pedas, makanan terlalu manis, dan semua produk dengan pemanis buatan.
Selain itu, lakukan beberapa cara ini untuk mengatasi kram menstruasi:
- Olahraga secara teratur.
- Istirahat yang cukup untuk meredakan gejala menstruasi yang berhubungan dengan mood.
- Kelola stres dengan meditasi, yoga, atau aktivitas lain yang membuat Anda tenang.
- Jangan merokok.
Jika Anda sudah mencoba perawatan di rumah dan menjalani gaya hidup sehat namun masih mengalami kram menstruasi yang tidak biasa, segera konsultasikan ke dokter.
Komplikasi Diare saat Haid
Diare saat haid tidak menyebabkan komplikasi serius, namun Anda mungkin merasa tidak nyaman melakukan aktivitas sehari-hari. Biasanya, diare atau masalah pencernaan lainnya selama menstruasi akan hilang dalam 2-3 hari.
Cara Mencegah Diare saat Haid
Tidak ada cara untuk mencegah diare saat haid, namun Anda dapat mengontrol gejalanya agar tidak semakin parah. Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba:
- Hindari makanan manis, minuman berkafein, dan alkohol dua minggu sebelum menstruasi.
- Jika diperlukan, menggunakan pil KB untuk melancarkan siklus menstruasi dan mengurangi risiko diare. Tetapi konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu.
- Kelola stres dengan meditasi, latihan pernapasan, olahraga, dan sebagainya.
Itulah pembahasan mengenai cara mengatasi diare saat haid. Kondisi ini umum terjadi dan biasanya akan sembuh dalam waktu 2-3 hari dengan perawatan sederhana. Semoga informasi ini bermanfaat!
Referensi
- Mayo Clinic. 2020. Menstrual cramps. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/menstrual-cramps/symptoms-causes/syc-20374938. (Diakses pada 8 Januari 2020).
- Nall, Rachel, RN, MSN, CRNA. 2019. Why Do I Get Diarrhea During My Period?. https://www.healthline.com/health/diarrhea-during-period. (Diakses pada 8 Januari 2020).
- Sissons, Beth. 2020. What causes diarrhea during a period?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/diarrhea-during-period. (Diakses pada 8 Januari 2020).
About The Author
