Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Mata Silinder – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Mata Silinder terjadi akibat ketidaksempurnaan bentuk mata yang mengakibatkan sebagian objek terlihat kabur dan bergelombang. Penggunaan kacamata, lensa kontak, dan prosedur koreksi penglihatan lainnya dapat menjadi solusi dalam mengatasi masalah penglihatan ini.

Mata normal memiliki bentuk bulat sempurna dan saat cahaya masuk, cahaya tersebut akan bias atau membelok secara merata untuk menciptakan sebuah pandangan yang jelas pada objek.

Sedangkan pada mata silinder, bentuknya tidak bulat sempurna. Bentuknya bisa mirip dengan bola sepak yang tidak terlalu rata atau punggung sendok.

Apabila seseorang memiliki mata silinder, cahaya yang masuk ke mata akan dibiaskan lebih dari satu arah sehingga hanya sebagian objek yang dapat difokuskan secara bersamaan. Objek pada jarak tertentu akan terlihat kabur dan bergelombang, bahkan beberapa penderita tidak dapat melihat garis lurus.

Penyebab Mata Silinder

Apa penyebab mata silinder?

Mata silinder terjadi akibat bentuk kornea atau lensa yang tidak teratur. Penyebab pasti dari kondisi ini belum diketahui.

Mata silinder dapat disebabkan oleh kelengkungan tidak normal pada kornea, lensa, atau kedua-duanya.

Kornea adalah lapisan jaringan transparan yang melapisi bagian depan mata. Kornea berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke bagian belakang mata agar dapat melihat dengan jelas serta melindungi mata dari infeksi dan kerusakan. Pada mata yang normal, kornea memiliki kelengkungan yang sempurna dan dapat membiaskan cahaya dengan benar saat cahaya masuk ke mata.

Sedangkan pada seseorang dengan astigmatisme, kornea berbentuk seperti telur dengan dua kurva yang berbeda. Hal ini juga dikenal dengan sebutan astigmatisme kornea.

Astigmatisme adalah penyimpangan dalam pembentukan bayangan pada lensa mata. Adanya dua kurva yang berbeda menyebabkan sinar cahaya difokuskan pada dua titik di retina, bukan satu.

Inilah yang mengakibatkan penglihatan menjadi kabur dan terkadang ganda jika mata silinder parah. Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, ada kemungkinan faktor genetik yang berperan dalam kondisi ini.

Bayi yang lahir prematur memiliki kemungkinan yang lebih tinggi untuk mengalami mata silinder dibandingkan dengan mereka yang lahir pada jangka waktu yang normal. Selain itu, operasi mata tertentu atau cedera dapat menyebabkan jaringan parut pada kornea yang juga dapat mengakibatkan mata silinder.

Keratoconus adalah gangguan degeneratif pada mata dimana kornea secara perlahan menjadi lebih tipis dan berbentuk seperti kerucut. Kondisi ini bisa menyebabkan mata silinder yang tidak teratur.

Gejala Mata Silinder

Apa saja gejala mata silinder?

Orang dengan mata silinder sering tidak menyadari bahwa mereka memiliki penglihatan kabur sehingga mereka sering mengalami kelelahan mata. Oleh karena itu, perlu untuk mengenali tanda-tanda mata silinder.

Penderita mata silinder perlu menjadwalkan pemeriksaan mata jika mereka mulai merasakan gejala seperti objek yang terlihat berbayang, pusing, dan mata yang sering lelah setelah melihat objek dari jarak dekat maupun jauh.

Berikut adalah tanda dan gejala astigmatisme:

  • Penglihatan kabur atau terdistorsi di semua jarak
  • Sakit kepala
  • Terlalu banyak mengedipkan mata
  • Ketegangan pada mata, terutama ketika mata harus fokus untuk waktu yang lama seperti membaca atau menggunakan komputer
  • Kesulitan mengemudi dalam kondisi gelap

Orang yang mengalami gejala-gejala ini mungkin tidak memiliki mata silinder, namun disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata untuk memastikannya.

Diagnosis Mata Silinder

Bagaimana cara mendiagnosis mata silinder?

Dokter mata dapat mendiagnosis mata silinder melalui pemeriksaan mata menyeluruh. Biasanya mata silinder dapat terjadi bersamaan dengan masalah penglihatan lain seperti mata minus atau mata plus. Karena mata silinder bisa berkembang secara perlahan, disarankan untuk mengunjungi dokter mata setiap kali ada perubahan dalam penglihatan.

Pengobatan Mata Silinder

Apa pengobatan untuk mata silinder?

Hampir semua tingkatan mata silinder yang “normal” dapat dikoreksi dengan kacamata yang diresepkan dengan benar atau lensa kontak yang diresepkan dengan benar.

Orang dengan mata silinder tingkat ringan mungkin tidak memerlukan lensa korektif sama sekali, kecuali bila ada masalah penglihatan lain seperti mata minus atau mata plus. Namun, bagi mereka yang memiliki tingkat silinder sedang hingga tinggi, mungkin memerlukan kacamata atau lensa kontak korektif.

Mata silinder juga bisa terkait dengan kondisi abnormal yang mempengaruhi kornea, seperti keratoconus, namun hal ini jarang terjadi. Apabila hal ini terjadi, kondisi ini dapat lebih efektif diobati dengan menggunakan lensa kontak permeabel gas kaku atau dengan menjalani prosedur pada kornea.

Lensa korektif

Operasi bias

Dalam perkembangan teknologi yang semakin maju, sangat disarankan untuk mencoba semua opsi dan alternatif yang ada sebelum memutuskan untuk menjalani operasi bias.

Pemilihan metode pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi mata dan kebutuhan pasien. Konsultasikan dengan dokter mata untuk mendapatkan pengobatan yang paling sesuai.

About The Author

15 Tips untuk Membuat Anak Cerdas Sejak dalam Kandungan

Beta Karoten: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll