Wanita hamil tidak harus berhenti berolahraga. Jalan kaki secara teratur dapat memberikan manfaat yang besar pada kehamilan. Apa saja manfaatnya? Temukan di ulasan berikut!
Manfaat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil
Jalan kaki termasuk dalam aktivitas aerobik ringan yang dianjurkan oleh dokter untuk sebagian besar ibu hamil, karena aman, efektif, dan mudah dilakukan. Ini memberikan manfaat tidak hanya untuk ibu hamil, tetapi juga untuk janin dalam kandungan.
Inilah beberapa manfaatnya:
1. Membuat Ibu Hamil Lebih Bugar
Jalan kaki secara teratur pada pagi hari dapat membantu menjaga kesehatan dan mengurangi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan. Menurut penelitian di California, ibu hamil yang bugar lebih mudah dalam proses persalinan.
2. Mengurangi Risiko Preeklampsia
Preeklamsia adalah kondisi dengan tekanan darah tinggi dan protein berlebih dalam urine. Jalan kaki sangat ideal dalam menurunkan risiko preeklamsia dengan menurunkan kolesterol dan menjaga tekanan darah tetap stabil. Hal ini membantu mengurangi kemungkinan kelahiran prematur yang biasanya disebabkan oleh preeklamsia.
3. Menurunkan Risiko Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional adalah kadar gula darah tinggi yang dialami oleh beberapa wanita hamil. Ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur dan komplikasi kehamilan. Rutin jalan kaki adalah cara yang bagus untuk mengurangi kemungkinan terkena diabetes gestasional.
4. Mengurangi Stres
Banyak ibu hamil mengalami stres akibat perubahan hormonal yang menyebabkan depresi dan mood swing. Jalan kaki membantu menghilangkan stres dan meningkatkan suasana hati. Jalan kaki di luar ruangan memberikan suasana lingkungan yang baru dan mengangkat suasana hati. Selain itu, berjalan bersama juga memberikan kesempatan untuk bertemu orang baru dan bersosialisasi.
5. Mengatasi Rasa Sakit dan Ketidaknyamanan
Ibu hamil sering mengalami berbagai macam rasa sakit dan ketidaknyamanan seperti pusing, sakit perut, muntah, dan nyeri. Jalan kaki adalah olahraga ringan yang membantu mengurangi masalah-masalah tersebut selama kehamilan.
6. Menjaga Kenaikan Berat Badan dengan Wajar
Berjalan kaki di pagi hari membantu menjaga kenaikan berat badan yang wajar selama kehamilan. Ini menjaga pembuluh jantung ibu hamil tanpa memberikan beban berlebih pada persendian dan lutut.
7. Mencegah Sembelit
Sembelit adalah masalah pencernaan yang sering terjadi pada wanita hamil. Jalan kaki membantu mempercepat pencernaan dan memudahkan buang air besar.
8. Meningkatkan Kemungkinan Persalinan Normal
Jalan kaki secara teratur membantu meningkatkan fleksibilitas dan mengencangkan otot pinggul wanita hamil. Ini akan meningkatkan peluang persalinan normal.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Jalan Kaki untuk Ibu Hamil
Meskipun jalan kaki saat hamil aman dan dianjurkan oleh dokter kandungan dan bidan, sebaiknya minta persetujuan medis sebelum berolahraga. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat jalan kaki:
- Tetap terhidrasi dan perbanyak asupan air harian saat berjalan selama 25-30 menit setiap hari.
- Fokus pada rutinitas berjalan alih-alih mencoba mencetak rekor atau meningkatkan intensitas.
- Lakukan pemanasan sebelum berjalan dan pendinginan setelah selesai.
- Perhatikan cuaca agar tidak kepanasan dan dehidrasi. Gunakan tabir surya dan topi saat berjalan di luar ruangan.
- Pilih sepatu yang tepat dengan dukungan yang baik untuk pergelangan kaki dan lengkungan kaki. Jangan menggunakan sandal saat hamil.
- Posisikan tumit terlebih dahulu saat berjalan.
- Makan camilan ringan seperti roti atau buah sebelum berjalan.
Perhatikan keseimbangan tubuh saat berjalan karena perubahan ukuran perut.
Referensi
- Anonim. Tanpa Tahun. 8 Amazing Benefits of Walking During Pregnancy. https://www.beingtheparent.com/amazing-benefits-of-walking-during-pregnancy/ (Diakses pada 21 Juli 2023)
- Anonim. 2021. Benefits Of Walking During Pregnancy. https://thedomfamily.com/benefits-of-walking-during-pregnancy/ (Diakses pada 21 Juli 2023)
- Romita P. 2020. Walking During Pregnancy- Benefits, Safety, and Risks. https://parenting.firstcry.com/articles/walking-during-pregnancy/ (Diakses pada 21 Juli 2023)
About The Author
