Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Scopolamine: Fungsi, Efek Samping, Dosis, dll

Myles Bannister

Scopolamine adalah obat untuk mengatasi kram perut atau spasme usus, mual dan muntah. Obat ini termasuk ke dalam golongan anticholinergic/antimuskarinik. Kenali lebih jauh tentang obat ini mulai dari manfaat, dosis, efek samping, dan lainnya berikut ini.

Rangkuman Informasi Obat Scopolamine

Nama Obat Scopolamine/Hyoscine n-butylbromide
Kelas Terapi Obat Anticholinergic
Kategori Obat keras (harus dengan resep dokter
Manfaat Obat Mengatasi mual dan muntah
Kontraindikasi Hipersensitif
Dikonsumsi oleh Dewasa dan anak-anak
Sediaan Obat Tablet, kaplet, cairan injeksi

Scopolamine Obat Apa?

Scopolamine adalah obat yang digunakan untuk mencegah mual dan muntah.

Obat ini bekerja dengan mengurangi sekresi organ-organ tertentu dalam tubuh seperti lambung dan usus. Selain itu, obat ini juga menghambat sinyal saraf yang memicu perut untuk muntah. Obat ini juga menghambat kontraksi usus dengan menghambat aktivitas saraf parasimpatis.

Merek Dagang

Berikut adalah berbagai merek obat yang mengandung scopolamine:

  • Buscopan
  • Buscopan Plus
  • Buscotica
  • Dormi
  • Dormi Compositum
  • Gitas
  • Gitas Plus
  • Hiopar
  • Hyomida
  • Hyomida Plus
  • Hyoscine N-Buthylbromide
  • Hyscopan
  • Parios
  • Procolic
  • Scopamin
  • Scopamin Plus
  • Scopma
  • Scopma Plus
  • Sercopan
  • Spashi
  • Spashi Plus
  • Spaslic
  • Spasmacine
  • Spasmid
  • Spasmid Plus
  • Spasmolit
  • Stomica
  • Stomica Plus
  • Truscine
  • Unthecol
  • Vellios

Fungsi Scopolamine

Manfaat obat ini adalah mengatasi kram perut, mual, dan muntah pada beberapa kondisi. Berikut adalah beberapa kondisi di mana obat ini digunakan:

  • Mengatasi mual pada mabuk perjalanan
  • Mengatasi mual pascaoperasi
  • Kram/spasme saluran pencernaan
  • Pengobatan paliatif apa penyakit Parkinson

Peringatan dan Perhatian Scopolamine

Scopolamine termasuk ke dalam jenis obat keras yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Gunakan obat sesuai dengan instruksi dokter untuk menjaga kualitas dan keamanan produk.

Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan selama penggunaan obat ini:

  • Hati-hati penggunaan pada pasien dengan kondisi seperti penyakit jantung, takikardia, penyakit arteri koroner, tukak lambung, GERD, kolitis ulseratif, hipertensi, hipertiroidisme, diare, dan demam.
  • Obat ini masuk kategori C penggunaan pada ibu hamil, artinya obat ini hanya bisa digunakan jika manfaatnya lebih besar dibandingkan dengan efek samping yang mungkin terjadi.
  • Beri tahu dokter sebelum menggunakan obat ini jika Anda sedang menyusui.

Kontraindikasi Scopolamine

Obat ini sebaiknya dihindari dalam kondisi berikut:

  • Hipersensitif terhadap komponen dalam obat ini
  • Neuropati otonom
  • Obstruksi saluran pencernaan
  • Glaukoma
  • Uropati obstruktif
  • Penyakit saluran napas reaktif
  • Myasthenia gravis
  • Diare akibat infeksi

Interaksi Obat Scopolamine

Interaksi obat dapat terjadi ketika obat ini digunakan bersama dengan obat-obatan lain tertentu. Interaksi obat dapat mengurangi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping.

Berikut adalah interaksi obat yang mungkin terjadi ketika scopolamine digunakan bersama dengan obat lain:

  • Penurunan penyerapan obat oral karena penurunan motilitas lambung dan pengosongan lambung yang tertunda.
  • Peningkatan efek sedatif ketika digunakan bersama dengan depresan sistem saraf pusat lainnya.
  • Efek obat dapat meningkat ketika digunakan dengan obat lain yang memiliki sifat antikolinergik seperti antihistamin, amantadine, dll.

Daftar interaksi obat di atas kemungkinan bukan daftar lengkap. Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi obat-obatan tertentu, baik resep, non-resep, atau herbal.

Konsumsi alkohol juga dapat menyebabkan interaksi obat, sebaiknya dihindari. Diskusikan dengan dokter mengenai jenis makanan atau minuman yang sebaiknya dihindari selama penggunaan obat ini untuk menghindari interaksi obat.

Efek Samping Scopolamine

Obat ini dapat menyebabkan efek samping, berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  • Takikardia
  • Hipotensi
  • Peningkatan tekanan intraokuler
  • Mengantuk
  • Kebingungan
  • Halusinasi visual
  • Penglihatan kabur
  • Nyeri mata
  • Kejang
  • Pusing
  • Sakit kepala
  • Gangguan keseimbangan
  • Ataksia
  • Halusinasi
  • Psikosis
  • Agitasi
  • Bicara tidak jelas
  • Kelelahan
  • Migraine
  • Gelisah
  • Bradikardia
  • Mual
  • Muntah
  • Hipersalivasi
  • Diare
  • Mulut kering
  • Kram perut
  • Konstipasi
  • Ulserasi esofagus
  • Hiperpireksia
  • Midriasis
  • Pruritus mata
  • Cycloplegia
  • Lemah otot
  • Retensi urine
  • Dysuria
  • Kulit kering
  • Ruam
  • Berkeringat
  • Eritema
  • Pruritus
  • Reaksi alergi/anafilaksis

Efek samping di atas tidak selalu terjadi. Efek samping ringan biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah penggunaan obat dihentikan.

Efek samping juga mungkin terjadi akibat penggunaan berlebihan, interaksi obat, penggunaan jangka panjang, atau karena kondisi khusus dari masing-masing individu.

Jika Anda mengalami efek samping yang serius atau reaksi alergi setelah menggunakan obat ini, segera hentikan penggunaan dan konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dosis Scopolamine

Obat ini tersedia dalam berbagai sediaan seperti tablet, kaplet, dan cairan injeksi. Berikut adalah dosis yang umum diberikan:

1. Dosis Oral

Dosis untuk kejang saluran pencernaan:

  • Dewasa: 20 mg, 4 kali sehari.
  • Anak usia 6-11 tahun: 10 mg, 3 kali sehari.

Dosis untuk mencegah mabuk perjalanan:

  • Dewasa: dosis awal 0,15 mg 20-30 menit sebelum perjalanan, ulangi setiap 6 jam jika perlu. Dosis maksimal 3x dalam 24 jam atau 0,9 mg per hari.
  • Anak usia di atas 10 tahun: 0,15-0,3 mg, ulangi setiap 6 jam jika perlu. Maksimum 0,9 mg per hari.
  • Anak usia 4-10 tahun: 0,075-0,15 mg, ulangi setiap 6 jam. Dosis maksimum 0,45 mg per hari.
  • Anak usia 3-4 tahun: 0,075 mg, ulangi satu kali jika perlu. Dosis maksimum 0,15 mg per hari.

Dosis untuk sindrom iritasi usus:

  • Dewasa: dosis awal 10 mg, 3 kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 20 mg 4 kali sehari jika perlu.
  • Anak usia 6-11 tahun: 10 mg, 3 kali sehari.

2. Dosis Injeksi

Dosis untuk mabuk perjalanan, mual dan muntah, vertigo:

  • Dewasa: 0,2 mg sebagai dosis tunggal melalui intramuskular, subkutan, atau intravena jika perlu.
  • Anak: 0,0006 mg/kg berat badan melalui intramuskular atau subkutan.

Dosis untuk kejang saluran pencernaan:

  • Dewasa: 20 mg melalui intravena lambat atau intramuskular, dapat diulangi setelah 30 menit jika perlu. Dosis maksimum 100 mg per hari.

Dosis sebagai obat pra operasi:

  • Dewasa: 0,2-0,6 mg melalui intravena, intramuskular, atau subkutan. Diberikan 30-60 menit sebelum anestesi.
  • Anak-anak: 0,015 mg/kg berat badan. Diberikan 30-60 menit sebelum anestesi.

Dosis di atas adalah dosis umum yang diberikan. Dosis dapat berubah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Jangan mengubah dosis tanpa berkonsultasi dengan dokter atau apoteker terlebih dahulu.

Petunjuk Penggunaan Scopolamine

Obat ini harus digunakan sesuai petunjuk penggunaan berikut:

  • Gunakan sediaan obat yang sesuai.
  • Gunakan obat ini sesuai dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai petunjuk dokter.
  • Gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap hari untuk menghindari dosis yang terlewat.
  • Jika dosis terlewat, konsumsi segera saat ingat. Namun, jika mendekati dosis berikutnya, cukup konsumsi dosis berikutnya saja.
  • Jika tidak sengaja mengonsumsi obat ini dalam dosis yang lebih tinggi dari yang disarankan, segera konsultasikan ke dokter.

Petunjuk Penyimpanan Scopolamine

Simpan obat ini dengan baik sesuai petunjuk berikut:

  • Simpan obat ini pada suhu di bawah 25°C.
  • Simpan obat ini di tempat yang kering dan tidak lembap. Hindari menyimpan obat di kamar mandi.
  • Jauhkan obat dari cah

    About The Author

Stres Bisa Bikin Berat Badan Turun, Kenapa?

Manfaat Probiotik bagi Kesehatan (Wanita)