Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Scopophobia: Gejala, Penyebab, Penanganan

Myles Bannister

Scopophobia adalah rasa takut dan kecemasan berlebihan terhadap tatapan atau kontak mata dengan orang lain. Secara umum, orang mungkin merasa tidak nyaman ditatap namun fobia ini berbeda. Simak penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasinya dalam artikel ini.

Apa itu Scopophobia?

Penderita scopophobia, juga dikenal sebagai scoptophobia, merasa khawatir dan cemas yang tidak rasional bila ditatap oleh teman atau orang terdekat yang sudah lama dikenal. Seseorang biasanya juga tidak suka menjadi pusat perhatian atau di tempat umum.

Scoptophobia juga dikaitkan dengan fobia sosial. Fobia sosial dapat dipengaruhi oleh kondisi neurologis seperti epilepsi dan sindrom Tourette. Kebanyakan kasus fobia sosial juga dapat berkembang dari peristiwa traumatis di masa lalu.

Gejala Scopophobia

Seseorang akan merasa sangat khawatir, takut, dan cemas untuk ditatap oleh orang lain, seperti:

  • Ditatap oleh lawan bicara dalam percakapan sehari-hari.
  • Disapa dan ditatap saat menyapa orang lain.
  • Ditatap oleh kasir saat melakukan pembayaran.
  • Situasi personal atau sosial yang melibatkan kontak mata.

Saat ditatap oleh orang lain, penderita fobia tatapan mata akan mengalami gejala, seperti:

  • Gelisah
  • Gemetar
  • Berkeringat hebat
  • Mulut kering
  • Tidak fokus
  • Rasa takut tidak rasional
  • Serangan panik
  • Detak jantung cepat

Rasa takut pada tatapan tersebut tidak hanya terjadi jika ditatap oleh orang asing, tetapi juga jika ditatap oleh orang-orang yang sudah akrab atau dikenal. Penderitanya akan berusaha menghindari situasi di mana mereka harus ditatap atau menatap orang lain.

Sayangnya, hampir semua kegiatan yang melibatkan orang lain memerlukan tatapan mata, terutama saat berbicara. Maka, penderita fobia tatapan juga akan mengalami kesulitan dalam kehidupan sosial secara umum.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika fobia yang Anda alami mengganggu kehidupan pribadi dan sosial, serta tidak dapat Anda atasi sendiri, segera konsultasikan ke dokter.

Konsultasi ke psikolog akan membantu Anda mengelola rasa takut dan memberikan pandangan baru dalam mengatasi masalah hidup.

Penyebab Scopophobia

Penyebab fobia tatapan mata tidak diketahui secara pasti, tetapi faktor seperti peristiwa traumatis di masa lalu dapat menyebabkan seseorang mengembangkan fobia sosial.

Misalnya, perundungan di sekolah, kecelakaan yang merubah fisik, atau penindasan di lingkungan lainnya. Seseorang juga dapat mengembangkan fobia sosial akibat kondisi neurologis tertentu.

Diagnosis Scopophobia

Scopophobia adalah fobia spesifik yang juga dikaitkan sebagai bentuk fobia sosial. Dokter akan menggunakan buku panduan Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5) untuk mendiagnosis fobia dan gangguan kesehatan mental.

Berdasarkan kriteria DSM-5, seseorang memiliki masalah fobia sosial jika:

  • Memiliki gangguan kecemasan intens dalam situasi sosial karena merasa akan dipermalukan, dihina, atau dihakimi.
  • Menghindari secara konsisten situasi sosial.
  • Merasa cemas dan takut berlebihan pada situasi sosial yang sebenarnya tidak berbahaya.
  • Mengalami ketakutan atau kecemasan yang tidak terkait kondisi medis, efek obat, atau penyalahgunaan zat terlarang.
  • Perasaan takut dan cemas tersebut menghalangi atau mengganggu kehidupan sehari-hari.

Dokter juga akan menanyakan riwayat medis dan tingkat keparahan gejala fobia tersebut. Anda juga harus menjelaskan peristiwa pemicu fobia dan lamanya gejala tersebut terjadi.

Cara Mengatasi Scopophobia

Konsultasikan dengan psikolog untuk mengatasi gejala fobia atau gangguan kesehatan mental Anda. Umumnya, psikolog akan menawarkan beberapa pilihan perawatan, termasuk:

1. Terapi Perilaku Kognitif

Cognitive behavioral therapy (CBT) adalah terapi untuk mengelola pola pikir tidak sehat terkait rasa takut atau fobia. Psikolog atau terapis akan membantu Anda mengubah perilaku dan pola pikir menjadi lebih baik, sehingga Anda dapat mengontrol rasa takut dan merasa lebih damai.

2. Terapi Eksposur

Terapi eksposur atau terapi pemaparan adalah metode terapi untuk mengatasi rasa takut, cemas, dan khawatir dengan menghadapi pemicu fobia secara bertahap. Menghindari pemicu fobia tidak akan membantu, jadi Anda harus menghadapinya dan mengetahui bahwa pemicu fobia tidak seseram yang Anda bayangkan.

Berikut adalah tahapan terapi eksposur untuk mengatasi scopophobia:

  • Anda akan melihat gambar mata atau gambar seseorang yang sedang menatap.
  • Anda akan menonton video tentang orang yang sedang menatap atau saling bertatapan.
  • Psikolog akan mengajarkan Anda mengelola rasa takut dan menggantikannya dengan pola pikir baru yang lebih positif.
  • Saat Anda menyadari bahwa tatapan mata orang lain tidak berbahaya, Anda akan sembuh secara perlahan.

Terapis atau psikolog akan memilih metode dan tahap terapi terbaik sesuai dengan tingkat keparahan gejala Anda. Anda juga perlu tekad kuat untuk sembuh.

Komplikasi yang Dapat Terjadi

Seseorang dengan fobia tatapan mata akan mengalami masalah dalam kehidupan sehari-hari, termasuk:

  • Sulit bersosialisasi dengan orang lain.
  • Orang lain mungkin menganggap Anda tidak sopan, tidak menghargai, atau tidak fokus karena Anda menghindari kontak mata saat berbicara.
  • Anda mungkin salah persepsi atau terjadi miskomunikasi karena mata seseorang mengirimkan isyarat penting.
  • Kehidupan Anda mungkin tidak seimbang karena menghindari komunikasi dan kontak dengan orang lain di sekolah, kantor, atau tempat umum lainnya.

Cara Mencegah Scopophobia

Sebuah fobia mungkin tidak bisa dihindari karena merupakan respons yang tak terduga, tetapi peristiwa traumatis dapat Anda kendalikan sebelum berkembang menjadi fobia ekstrem. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:

  • Menceritakan pemicu rasa takut kepada orang yang Anda percayai.
  • Menghubungi layanan kesehatan mental.
  • Menghubungi psikolog lebih awal jika merasa ada rasa cemas yang mengganggu perasaan yang khusus.

Jika Anda mengalami gejala fobia spesifik ini, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional. Semoga informasi ini bermanfaat!

Referensi

  1. Anonim. 2017. Social anxiety disorder (social phobia). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/social-anxiety-disorder/diagnosis-treatment/drc-20353567.
  2. Fritscher, Lisa. 2020. Scoptophobia or the Fear of Being Stared At. https://www.verywellmind.com/scoptophobia-2671835.
  3. Joy Stanborough, Rebecca, MFA. 2020. What to Know About Scopophobia, or Fear of Being Stared At. https://www.healthline.com/health/scopophobia.

About The Author

Mudah Dibuat, Inilah 10 Menu Makanan Sehat untuk Jantung

Tips Menjaga Kesehatan Tenggorokan di Musim Hujan