Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat Daun Tujuh Jarum untuk Mencegah Penyakit

Myles Bannister

Daun tujuh jarum atau pereskia bleo adalah tanaman hias berbunga yang bermanfaat bagi kesehatan. Khasiatnya mulai dari meredakan nyeri hingga mencegah kanker. Simak penjelasan lengkap mengenai kandungan nutrisi, manfaat, dan efek sampingnya pada tubuh!

Kandungan Nutrisi

Daun tujuh jarum adalah tanaman berdaun dan berbunga dari genus kaktus yang dijadikan tanaman hias serta herbal. Tanaman ini memiliki manfaat dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan berkat kandungan nutrisi yang terkandung di dalamnya.

Berikut adalah beberapa mineral yang terkandung dalam daun tujuh jarum:

  • Karbon
  • Klorin
  • Kalium (potassium)
  • Kalsium
  • Alumunium
  • Oksigen
  • Magnesium
  • Fosfor
  • Sulfur
  • Silikon
  • Zat besi

Manfaat Kesehatan Daun Tujuh Jarum

Berkat kandungan senyawa di dalamnya, daun tanaman ini memberikan manfaat kesehatan yang dapat membantu mencegah dan mengobati beberapa penyakit.

Berikut adalah beberapa manfaat daun tujuh jarum:

1. Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

Daun tanaman ini kaya akan kalium (potasium), sekitar 10,16%. Kandungan mineral ini lebih dari dua kali lipat kandungan potasium dalam tomat (4,5%), menjadikannya sayuran yang kaya akan kalium.

Diet tinggi kalium telah terbukti memiliki peran penting dalam menurunkan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Oleh karena itu, ini mungkin salah satu alasan penggunaan tradisional daun pereskia bleo sebagai pengobatan hipertensi.

2. Antimikroba

Manfaat daun tujuh jarum telah terbukti memiliki sifat antibakteri, antivirus, dan antijamur. Kandungan metanol dan heksana dalam tanaman ini menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap Salmonella choleraesuis dan Pseudomonas aeruginosa.

Selain itu, kandungan diklorometana juga menunjukkan efek antibakteri yang potensial terhadap Staphylococcus aureus yang resisten terhadap Methicillin. Semua bakteri tersebut adalah salah satu penyebab utama infeksi nosokomial dan telah mengembangkan resistensi terhadap antibiotik.

Meski begitu, potensi aktivitas antibakteri dari daun tanaman ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi komponen antibakterinya.

3. Antinyeri

Aktivitas antinociceptive dari etanol yang terkandung dalam daun tujuh jarum dalam sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ekstrak etanol, heksana, diklorometana, dan etil asetat dalam tanaman ini memiliki efek antinociceptive sedang.

Antinociceptive memiliki efek analgesik seperti opioid, yang berfungsi sebagai pereda nyeri untuk menghilangkan rasa sakit yang terjadi akibat radang sendi, sakit kepala, sakit gigi, cedera, kram menstruasi, dan operasi.

4. Menetralisir Racun Ular

Khasiat daun tujuh jarum diklaim sebagai penawar racun ular untuk mencegah bahaya efek samping pada tubuh. Khasiatnya telah diuji dalam sebuah penelitian. Peneliti telah mengevaluasi efek penetral ekstrak etanol dalam tanaman ini terhadap aktivitas hemoragik racun ular Bothrops atrox (ular paling berbisa) pada tikus percobaan.

Namun, khasiatnya sebagai penawar racun ular masih memerlukan penelitian lebih lanjut, terutama pada manusia.

5. Menyehatkan Rongga Mulut

Daun tujuh jarum juga dapat membantu menjaga kesehatan mulut. Hal tersebut disebabkan oleh senyawa yang terkandung dalam daun ini yang baik untuk menjaga kesehatan rongga mulut termasuk bibir, gusi, gigi, dan mulut bagian dalam.

6. Mengatasi Asam Urat

Mencegah penyakit asam urat sejak dini dapat dilakukan dengan menggunakan daun tujuh jarum. Hal ini karena daun ini mengandung beberapa senyawa seperti alkaloid, flavonoid, fenolik, steroid, dan triterpenoid.

Beberapa senyawa ini memiliki efek antihiperurisemia, yang dapat mengendalikan kadar asam urat tinggi dalam darah (hiperurisemia).

Senyawa-senyawa tersebut diketahui memiliki efek antihiperurisemia yang dapat mengatasi kondisi hiperurisemia. Kondisi ini dapat menyebabkan endapan kristal asam urat pada persendian, yang pada akhirnya memicu asam urat.

7. Mengobati Perut Kembung

Mengonsumsi daun tujuh jarum dalam keadaan mentah sebagai bahan campuran salad, menyeduh daun yang masih segar, atau meminumnya sebagai teh, dapat membantu mengatasi perut kembung dengan efektif.

Perut kembung biasanya terjadi karena penumpukan gas dalam pencernaan yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Hal ini termasuk makan makanan pedas dan berlemak, makan terlalu banyak atau terlalu cepat, minum menggunakan sedotan, dan merokok.

8. Pencegahan Kanker

Stres oksidatif menjadi masalah serius yang dapat memicu produksi radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas dapat membuat tubuh rentan terhadap penyakit degeneratif seperti kanker, gangguan kardiovaskular, gangguan neurodegeneratif, Alzheimer, dan inflamasi. Maka dari itu, asupan senyawa antioksidan sangat membantu sebagai solusi untuk masalah ini.

Daun pereskia bleo mengandung antioksidan terkuat yaitu etil asetat dan heksana. Selain itu, kinerja antioksidan ini sangat terkait dengan senyawa fenolik dan flavonoid dari daun tanaman ini. Antioksidan lainnya termasuk etanol, metanol, dan diklorometana.

Khasiat ini didukung oleh penelitian di Universitas Nasional Singapura yang menunjukkan bahwa tanaman pereskia bleo memiliki sifat antioksidan. Kandungan ini dapat digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk detoksifikasi (pembuangan racun) dan pencegahan kanker.

Cara Menggunakan Daun Tujuh Jarum

Untuk pencegahan dan pengobatan beberapa penyakit, penggunaan daun tanaman ini sangat mudah. Daun pereskia bleo bisa Anda konsumsi dalam keadaan mentah sebagai bahan salad, lalapan, atau dimasak. Tanaman herbal ini juga bisa dibuat menjadi ramuan yang diseduh dari daun segar dan diminum sebagai teh. Anda juga bisa menggunakannya sebagai bumbu atau bahan masakan.

Efek Samping Daun Tujuh Jarum

Pereskia bleo telah digunakan secara tradisional oleh penduduk Asia Tenggara untuk pengobatan berbagai penyakit. Melalui penelitian yang melaporkan hasil riset toksisitas oral akut Pereskia bleo dan Pereskia grandifolia pada tikus, tidak ada kematian atau bukti efek samping yang diamati pada tikus setelah diberikan secara oral dengan dosis 2500 mg/kg ekstrak Pereskia bleo dan Pereskia grandifolia.

Penelitian tersebut adalah laporan pertama tentang toksisitas oral Pereskia bleo dan temuan penelitian tersebut sesuai dengan eksperimen. Dengan demikian, penemuan ini memberikan validasi ilmiah terhadap penggunaan daun pereskia bleo.

Referensi

  1. Malek, Sri N et al . 2009. Cytotoxic Components of Pereskia bleo (Kunth) DC. (Cactaceae) Leaves. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6254274/ (Diakses pada 9 September 2021)
  2. Sari, Novita. 2015. Aktivitas Analgesik Ekstrak daun Jarum Tujuh Bilah (Pereskia bleo K) Pada Mencit Jantan (Mus musculus). https://jsk.farmasi.unmul.ac.id/index.php/jsk/article/view/14 (Diakses pada 9 September 2021)
  3. Sari, Prinka S et al. 2018. Inhibisi Xantin Oksidase oleh Fraksi Etil Asetat dari Daun Jarum Tujuh Bilah (Pereskia Bleo (Kunth) d.c) sebagai Antihiperurisemia. http://jurnal.kimia.fmipa.unmul.ac.id/index.php/JA/article/view/713 (Diakses pada 9 September 2021)
  4. Zareisedehizadeh, Sogand. 2014. Translational Research in Complementary and Alternative Medicine 2014. https://www.hindawi.com/journals/ecam/2014/326107/ (Diakses pada 9 September 2021)

About The Author

Ciri-Ciri Asam Urat Tinggi, Gejala, dan Penyebabnya

Disflatyl – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping