Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sarkoma Kaposi: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sarkoma Kaposi atau kanker sel endotel adalah jenis kanker langka yang berasal dari sel pada pembuluh darah dan getah bening. Dalam ulasan berikut, Anda akan menemukan informasi tentang gejala, penyebab, dan cara pengobatannya.

Apa itu Sarkoma Kaposi?

Sarkoma Kaposi adalah jenis tumor ganas langka yang berhubungan dengan HIV. Gejala dari penyakit ini adalah bintik ungu pada kaki atau wajah. Selain itu, kanker ini dapat menyerang kulit, kelenjar getah bening, mulut, organ pencernaan, paru-paru, dan limpa.

Risiko seseorang untuk mengalami sarkoma Kaposi lebih tinggi jika sistem kekebalan tubuhnya lemah, seperti pada penderita HIV, orang yang menggunakan obat-obatan penekan sistem imun, dan orang lanjut usia.

Gejala Sarkoma Kaposi

Gejala yang dapat muncul pada kondisi ini antara lain:

Lesi pada Kulit

Lesi pada kulit dapat berupa bintik ungu, merah, atau coklat. Lesi dapat berbentuk rata (bercak), rata dengan sedikit timbul (plak), atau benjolan (nodul).

Lesi kulit akibat sarkoma Kaposi umumnya muncul pada kaki atau wajah, tetapi bisa juga muncul pada area lain.

Pembengkakan Akibat Lesi

Lesi juga dapat menyebabkan pembengkakan, terutama jika muncul di area kaki dan selangkangan.

Lesi pada Selaput Lendir

Lesi dapat muncul pada selaput lendir seperti mulut, tenggorokan, dan kelopak mata.

Lesi pada Organ Tubuh Lain

Lesi juga dapat muncul pada organ tubuh lain seperti paru-paru, lambung, dan usus.

Pendarahan pada Lesi

Lesi juga dapat mengalami pendarahan, yang dapat menyebabkan masalah lain pada kesehatan.

Penyebab Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi disebabkan oleh virus herpes HHV-8 atau kaposi sarcoma-associated herpesvirus (KSHV) yang menyebar melalui air liur, kontak seksual, dan interaksi antara ibu dan anak.

Virus ini dapat menyebabkan pertumbuhan sel endotel yang tidak terkendali pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS.

Faktor Risiko

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena sarkoma Kaposi antara lain sindrom yang diturunkan, paparan bahan kimia, paparan radiasi, kekebalan tubuh yang lemah, praktik seks tertentu, dan penularan dari ibu ke janin saat melahirkan.

Seberapa Umum Sarkoma Kaposi Terjadi?

Sarkoma Kaposi merupakan jenis kanker yang langka. Pada tahun 2020, diperkirakan hanya ada 34,270 orang yang didiagnosis menderita penyakit ini di seluruh dunia.

Diagnosis Sarkoma Kaposi

Untuk mendiagnosis sarkoma Kaposi, dokter mungkin akan melakukan biopsi, pemeriksaan feses, pencitraan seperti CT scan atau rontgen dada, bronkoskopi, dan endoskopi atau kolonoskopi.

Jenis Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi dibagi menjadi empat jenis utama, yaitu sarkoma Kaposi terkait AIDS, sarkoma Kaposi klasik, sarkoma Kaposi endemik, dan sarkoma Kaposi latrogenik.

Pengobatan Sarkoma Kaposi

Pengobatan untuk sarkoma Kaposi dapat meliputi obat antivirus, terapi radiasi, operasi, krioterapi, kemoterapi, dan imunoterapi. Perubahan gaya hidup seperti berhenti merokok, menjaga pola makan, berolahraga, memakai kondom, dan menjaga kebersihan area kulit juga penting.

Komplikasi Sarkoma Kaposi

Sarkoma Kaposi dapat menyebabkan komplikasi seperti selulitis, kerusakan kulit, anemia akibat pendarahan saluran pencernaan, munculnya kanker jenis lain, batuk darah, dan kematian.

Pencegahan Sarkoma Kaposi

Langkah-langkah pencegahan sarkoma Kaposi antara lain mengonsumsi obat antivirus, menghindari penggunaan jarum suntik tidak steril, menerapkan praktik seks yang sehat, dan konsumsi obat anti HIV.

Referensi:

  1. cancer.net. “Sarcoma – Kaposi: Statistics.”
  2. mayoclinic.org. “Soft Tissue Sarcoma.”
  3. nhs.uk. “Kaposi’s Sarcoma.”
  4. cancer.gov. “Kaposi Sarcoma Treatment (PDQ)–Patient Version.”
  5. cancer.org. “What Is Kaposi Sarcoma?”
  6. cancer.org. “Signs and Symptoms of Kaposi Sarcoma.”
  7. healthline.com. “Kaposi Sarcoma.”
  8. hopkinsmedicine.org. “Kaposi Sarcoma.”
  9. medicalnewstoday.com. “What Is Kaposi Sarcoma?”
  10. verywellhealth.com. “Symptoms of Kaposi’s Sarcoma.”

About The Author

Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria dan Cara Mengatasinya

Anatomi dan Fungsi Akar Rambut pada Kulit Manusia