Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Sakit Kepala Sinus: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Myles Bannister

Sakit kepala sinus adalah kondisi yang terjadi ketika bagian sinus yang terletak di belakang mata, hidung, pipi, dan dahi tersumbat. Rasa sakit atau tekanan juga terasa di mana saja di area sinus.

Sakit kepala karena sinus dapat terjadi karena alergi atau infeksi. Kondisi ini membuat mukosa yang melapisi dinding sinus mengalami pembengkakan, memproduksi lebih banyak lendir, dan menyumbat saluran sinus. Akibatnya terjadi peradangan dan peningkatan tekanan di dalam sinus sehingga menyebabkan nyeri kepala.

Penyebab Sakit Kepala Sinus

Peradangan sinus (sinusitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri, sehingga menyebabkan pembengkakan di area sekitar hidung. Selain itu, peradangan dan penurunan kemampuan sinus untuk mengeringkan lendir ini juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi.

Bakteri dan virus ini dapat menyebar dari saluran pernapasan atas ke sinus dan menyebabkan peradangan.

Peradangan ini menyebabkan pembengkakan dan peningkatan produksi lendir di sinus. Ini dapat menyebabkan nyeri dan sakit kepala sinus.

Faktor Risiko Sakit Kepala Sinus

Setiap orang bisa mengalami sakit kepala sinus, tetapi kemungkinan lebih tinggi jika memiliki kondisi berikut:

  • Riwayat keluarga dengan migrain atau sakit kepala.
  • Riwayat migrain atau sakit kepala sebelumnya.
  • Perubahan hormon terkait sakit kepala.

Perbedaan Sakit Kepala Sinus dan Migrain!

Penelitian oleh American Migraine Foundation menemukan bahwa migrain sering disalahartikan sebagai sakit kepala sinus. Sakit kepala dan migrain memiliki beberapa gejala yang sama, termasuk tekanan di wajah dan dahi, sakit kepala yang memburuk saat menundukkan kepala, dan hidung tersumbat. Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat.

Sakit kepala ini umumnya tidak disertai mual-muntah atau menjadi lebih buruk dengan suara bising atau sensitif terhadap cahaya, seperti yang sering terjadi pada migrain.

Pada sakit kepala sinusitis umumnya juga ditemukan infeksi virus dari saluran pernapasan atas (ISPA), penurunan kemampuan untuk mencium bau, dan nyeri di pipi atau di atas gigi.

Selain itu, sakit kepala sinusitis biasanya berlangsung beberapa hari atau lebih, sedangkan migrain biasanya hanya berlangsung beberapa jam hingga 1-2 hari.

Gejala Sakit Kepala Sinus

Sinus dilapisi oleh membran yang mirip dengan lapisan di hidung Anda. Jika terjadi infeksi atau alergi, membran ini dapat membengkak dan menyebabkan sakit yang menyebar ke kepala.

Orang yang menderita sakit kepala sinus biasanya memiliki gejala berikut:

  • Sakit, tekanan, dan rasa penuh di pipi, alis, atau dahi
  • Demam
  • Hidung tersumbat
  • Penurunan indra penciuman
  • Sakit yang memburuk saat membungkuk ke depan, berbaring, atau batuk
  • Lendir hijau atau kuning saat bersin
  • Perasaan sakit di atas gigi
  • Kelelahan

Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami gejala sakit kepala sinus sebagai berikut:

  • Sakit kepala berlangsung lebih dari 15 hari dalam sebulan atau menggunakan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas.
  • Sakit kepala semakin parah dan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas tidak membantu.
  • Sering mengalami sakit kepala atau sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti absen dari sekolah atau pekerjaan.

Diagnosis Sakit Kepala Sinus

Diagnosis penyebab sakit kepala sinus sulit ditentukan. Dokter akan menanyakan gejala sakit kepala yang Anda alami, dan kemudian melakukan pemeriksaan fisik. Dokter juga dapat melakukan tes pencitraan untuk membantu menentukan penyebabnya, seperti:

1. CT Scan

CT (computed tomography) scan menggunakan komputer untuk membuat gambar penampang otak dan kepala (termasuk sinus) dengan menggunakan sinar-X yang berputar di sekitar tubuh.

2. MRI

Dengan MRI, medan magnet dan gelombang radio digunakan untuk membuat gambar penampang struktur di otak Anda.

Komplikasi

Meskipun jarang terjadi, komplikasi di area mata dapat terjadi, yang mengakibatkan pembengkakan dan peradangan. Kondisi ini bahkan dapat mengganggu penglihatan.

Jika mengalami demam tinggi yang tidak sembuh-sembuh, lendir hidung berubah warna, jantung berdebar, atau kesulitan bernapas, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Walaupun sakit kepala mungkin terlihat seperti kondisi kesehatan yang tidak berbahaya, namun penting untuk mengetahui penyebabnya dengan pasti.

Pengobatan Sakit Kepala Sinus

Pengobatan biasanya bertujuan untuk meredakan gejala dan menyembuhkan infeksi jika ada. Berikut beberapa perawatan yang bisa dilakukan:

1. Pengobatan di Rumah

Untuk meredakan nyeri dan hidung tersumbat yang ringan, bisa dilakukan dengan cara sederhana seperti banyak minum air putih atau menggunakan obat tetes hidung yang berisi larutan saline.

2. Obat Resep

Dokter mungkin akan meresepkan antibiotik serta antihistamin atau dekongestan. Namun, penggunaan dekongestan yang diisap atau disemprotkan melalui hidung tidak boleh dilakukan dalam waktu yang lama.

Penggunaannya lebih dari 3 hari biasanya dapat memperburuk gejala. Ini karena penggunaan dekongestan secara langsung pada hidung dapat menyebabkan iritasi dan pembengkakan mukosa hidung.

3. Obat untuk Sakit Kepala

Untuk meredakan sakit kepala, bisa digunakan obat anti-nyeri seperti acetaminophen, naproxen sodium, dan ibuprofen yang dijual bebas.

Perlu diingat bahwa penggunaan obat ini secara terus-menerus dapat menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mulai mengonsumsi obat-obatan ini.

4. Operasi

Tindakan operasi sinus hanya dilakukan jika dikomunikasikan dengan dokter, misalnya jika penggunaan obat tidak berhasil, jika terdapat sumbatan yang harus dihilangkan, atau jika ada kelainan pada hidung atau sinus paranasalis.

Pencegahan Sakit Kepala Sinus

Beberapa perubahan gaya hidup mungkin dapat membantu mengurangi keparahan sakit kepala. Berikut beberapa cara mencegah sakit kepala sinus:

1. Hindari Pemicu Sakit Kepala

Jika makanan atau aroma tertentu menyebabkan sakit kepala, hindarilah. Dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi asupan kafein, alkohol, dan tembakau.

Tetaplah menjaga pola tidur dan pola makan yang teratur, serta mengendalikan stres.

2. Olahraga Secara Teratur

Latihan aerobik secara teratur dapat mengurangi ketegangan dan membantu mencegah sakit kepala. Jika disetujui oleh dokter, pilihlah jenis olahraga aerobik seperti bersepeda, berjalan, atau berenang. Ingat, selalu lakukan pemanasan sebelum berolahraga untuk mencegah sakit kepala.

Olahraga yang teratur juga dapat membantu menjaga berat badan yang sehat sebagai tindakan pencegahan sakit kepala sinus.

3. Mengurangi Efek Estrogen

Jika Anda adalah wanita yang menderita sakit kepala dan mengalami efek estrogen yang memicu atau memperburuk sakit kepala, Anda mungkin harus menghindari atau mengurangi penggunaan obat yang mengandung estrogen (seperti pil KB dan terapi penggantian hormon). Selalu berkonsultasi dengan dokter tentang alternatif atau dosis obat yang tepat.

Referensi

  1. Anonim. 2018. Sinus headaches. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sinus-headaches/symptoms-causes/syc-20377580. (Diakses 27 Desember 2019)
  2. Sissons, Claire. 2018. What to do about a sinus headache. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321012.php. (Diakses 27 Desember 2019)
  3. Watson, Kathryn. 2017. Sinus Headaches. https://www.healthline.com/health/sinus-headache. (Diakses 27 Desember 2019)
  4. Wedro, Benjamin. 2018. Sinus Headache Pain, Symptoms, Treatments, Remedies, and Cures. https://www.medicinenet.com/sinus_headache/article.htm. (Diakses 27 Desember 2019)

About The Author

9 Obat Obesitas Paling Efektif (Medis dan Alami)

Mengapa Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Tidur Terlentang?