Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Arti Tangisan Bayi yang Harus Dikenali Orang Tua

Myles Bannister

Tangisan bayi memiliki berbagai macam arti, seperti lapar hingga terkait dengan masalah kesehatan. Simak penjelasan mengenai arti tangisan bayi dan kapan waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan ke dokter.

Mengenali Arti Tangisan Bayi

Menangis adalah cara bayi mengomunikasikan kebutuhan dan keinginannya. Meskipun tingkat tangisan bervariasi antara satu anak dan lainnya, terdapat beberapa alasan umum mengapa bayi menangis.

Berikut adalah beberapa arti tangisan bayi:

1. Lapar

Bayi menangis saat merasa lapar. Tangisannya biasanya berulang-ulang dan bernada rendah. Tangisan bayi yang lapar juga bisa disertai suara ‘neh’ yang mungkin berasal dari lidahnya yang secara refleks menyentuh langit-langit mulut saat mencari susu.

Untuk menghindari tangisan karena lapar, kenali tanda-tandanya seperti mengisap tangan, mencakar, atau sering menyentuh bibir. Perhatikan juga waktu dan isyarat bayi yang ingin menyusu.

2. Mengantuk

Bagi bayi, tidur adalah keterampilan yang dipelajari. Bayi baru lahir tidak memiliki ritme tidur yang stabil sampai usia sekitar 4 bulan. Membantu bayi untuk tidur dengan mencoba teknik yang menenangkan seperti gerakan ringan, suara pengantar tidur, atau membedongnya.

3. Popok Basah

Bayi mungkin merasa tidak nyaman ketika popoknya basah akibat urine atau kotoran. Orang tua harus memeriksa dan menggunakan popok yang dilengkapi dengan indikator kebasahan.

4. Perlu Bersendawa

Bayi perlu bersendawa setelah menyusu, saat menghisap empeng, cegukan, atau menangis. Jika bayi menangis tanpa alasan jelas, Anda bisa menepuk punggungnya dengan lembut untuk membantu bersendawa.

5. Masalah Perut

Tangisan bayi yang disertai menggeliat, melengkungkan punggung, atau menggerakkan kakinya bisa menjadi tanda adanya gas di perutnya. Anda bisa mencoba menekuk badannya ke depan atau menggerakkan kakinya ke arah dada untuk membantu mengeluarkan gas.

6. Tumbuh Gigi

Bayi dapat mulai tumbuh gigi sejak usia 4 bulan. Tanda-tanda tumbuh gigi adalah mengeluarkan air liur yang berlebihan dan menggigit benda yang dapat dijangkau. Mengisap empeng atau ibu jari bisa membantu menenangkan bayi.

7. Stimulasi Berlebihan

Bayi bisa kelebihan stimulasi jika berada di tempat keramaian atau bertemu dengan banyak orang. Cobalah mengajaknya berjalan-jalan di tempat yang tenang untuk mengurangi tangisannya. Namun, tetap berikan stimulasi sensorik yang baik satu lawan satu dengan orang tua.

8. Perlu Perhatian

Bayi kadang menangis karena kesepian atau ingin digendong. Perhatian dan perawatan yang cepat membantu bayi menjadi tenang. Hal ini penting saat bayi sedang tumbuh dan berkembang.

9. Sedang Sakit

Jika bayi sedang sakit, ia mungkin menangis lebih sering dari biasanya. Jika Anda khawatir dengan keadaan bayi atau gejalanya seperti demam, muntah, penurunan berat badan, atau tidak merespons dihibur, segera konsultasikan dengan dokter anak.

10. Ketidaknyamanan

Jika bayi masih tidak bahagia setelah tidur, makan, bersendawa, dan diganti popoknya, periksa apakah ada yang mengganggu kenyamanannya. Beberapa hal kecil seperti rasa gatal atau sepatu yang terlalu ketat dapat membuatnya merasa tidak nyaman.

11. Kolik

Bayi dengan kolik bisa menangis lebih dari 3 jam sehari selama beberapa minggu. Meskipun sulit untuk dihibur, keadaan ini biasanya berlangsung sebentar. Bayi dengan kolik seringkali hanya menghadapi bulan-bulan awal kehidupan dengan cara yang berbeda.

12. Alergi

Susunan makanan ibu menyusui dapat mempengaruhi bayi melalui ASI. Bayi mungkin memiliki alergi atau intoleransi terhadap makanan tertentu seperti susu sapi, kacang-kacangan, atau gandum. Jika Anda merasa bayi memiliki alergi makanan, konsultasikan dengan dokter anak.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter anak jika bayi menangis:

  • Lebih dari 2 jam dan tidak merespons dihibur.
  • Memiliki suhu lebih dari 38 derajat Celcius.
  • Tidak ingin makan atau minum apa pun.
  • Tidak berkencing atau buang air besar.
  • Disertai muntah terus-menerus.

Referensi

  1. Anonim. Why Is My Baby Crying?. https://www.webmd.com/parenting/baby/why-baby-cries#1. (Diakses pada 3 November 2020).
  2. Perry, Christin. 2020. 11 Reasons Why Babies Cry—And How to Soothe Their Tears. https://www.thebump.com/a/why-do-babies-cry. (Diakses pada 3 November 2020).

About The Author

10 Ciri Kepribadian Ekstrovert, Anda yang Mana?