Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Manfaat dan Risiko Posisi Melahirkan Jongkok (Squatting Birth)

Myles Bannister

Selain melahirkan dalam posisi telentang, ada metode lain yang bisa digunakan yaitu posisi jongkok. Apakah posisi melahirkan jongkok ini memiliki manfaat yang penting? Mari lihat informasinya!

Manfaat Posisi Melahirkan Jongkok

Anda mungkin sudah akrab dengan posisi berbaring atau telentang saat melahirkan, tapi bukan itu satu-satunya pilihan, lho.

Ada posisi lain yang bisa dipertimbangkan, salah satunya adalah posisi melahirkan jongkok.

Posisi jongkok ini termasuk dalam metode persalinan yang diakui oleh bidang medis, seperti melahirkan di dalam air (water birth).

Dalam posisi jongkok, rahim dan panggul cenderung berada dalam posisi miring ke depan. Hal ini mempermudah bayi masuk ke jalan lahir dan siap untuk fase mengejan.

Metode melahirkan jongkok dianggap relatif aman dan memudahkan peran dokter atau tenaga medis dalam membantu proses persalinan.

Di samping itu, posisi ini juga membuat diameter panggul ibu menjadi 20-30 persen lebih besar. Ini memastikan kontraksi menjadi lebih intens sehingga bayi dapat dilahirkan dengan cepat.

Posisi melahirkan jongkok juga bermanfaat karena dapat meningkatkan suplai oksigen ke otot rahim. Ini membantu mengurangi rasa sakit saat proses melahirkan.

Secara umum, ada beberapa manfaat lain dari posisi melahirkan jongkok, antara lain:

  • Risiko luka atau cedera pada perineum lebih rendah.
  • Pembengkakan cairan (edema vulva) yang terjadi lebih ringan.
  • Kehilangan darah yang lebih sedikit.
  • Penggunaan pereda nyeri (epidural) yang lebih sedikit selama persalinan.
  • Risiko gangguan detak jantung pada bayi berkurang.
  • Risiko bayi masuk ke perawatan intensif neonatal (NICU) lebih sedikit.

Risiko Posisi Melahirkan Jongkok

Efektivitas melahirkan dengan posisi jongkok tergantung pada jenis squat atau latihan jongkok yang dilakukan. Misalnya, jenis latihan jongkok yang disarankan adalah parallel squat, di mana tubuh ibu hamil membungkuk sehingga bokong tidak lebih rendah dari lutut.

Sementara itu, saat melakukan deep squat, bokong ibu hamil berada di posisi yang rendah sejalan dengan pergelangan kaki.

Meskipun posisi melahirkan jongkok memiliki manfaat, metode ini juga memiliki risiko yang harus dipertimbangkan. Setiap metode persalinan memiliki risikonya masing-masing.

Menurut Healthline, risiko melahirkan dengan posisi jongkok meliputi wasir (hemoroid), plasenta previa, pembuluh darah tali pusat yang rendah, dan posisi bayi sungsang.

Terlalu sering melakukan posisi jongkok pada trimester kehamilan akhir juga dapat mempengaruhi pelekatan bayi dalam rahim. Hal ini dapat menyebabkan bayi menghadap ke perut ibu.

Beberapa ahli juga berpendapat bahwa posisi melahirkan jongkok dapat mengurangi partisipasi ibu, misalnya sulit untuk mencapai atau menggendong bayi saat keluar dari jalan lahir.

Di samping itu, saat berjongkok, bagian atas tubuh ibu akan menekan lebih banyak ke bawah. Hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah tersumbat, terutama di area pinggul, lutut, dan pergelangan kaki. Ini akan membuat ibu hamil merasa tidak nyaman.

Meskipun demikian, persalinan dengan posisi jongkok tetap dapat dilakukan. Dengan dukungan dari suami dan doula saat berada dalam posisi jongkok, ibu dapat lebih fokus mengatur pernapasan selama persalinan.

Persiapan Sebelum Melahirkan dengan Posisi Jongkok

Jika Anda tertarik untuk melahirkan dengan posisi jongkok, mulailah berlatih squat sejak sekarang. Berjongkok atau squatting dapat membantu mengangkat rahim dan panggul ke depan, sehingga bayi berada dalam posisi yang baik.

Latihan squat juga dapat membantu meningkatkan kontraksi dan mengurangi tekanan pada punggung. Mintalah bantuan suami atau doula saat melakukan latihan.

Anda dapat berlatih jongkok sebelum persalinan dimulai. Namun, pastikan tempat latihan Anda aman.

Anda juga dapat melakukan berbagai latihan untuk menguatkan otot kaki agar lebih kuat saat persalinan. Jika perlu, gunakan birthing ball untuk membantu Anda lebih siap dan rileks menghadapi persalinan.

Saat memilih metode persalinan, konsultasikan dengan dokter kandungan atau bidan terlebih dahulu. Temukan metode persalinan yang sesuai dengan kondisi kehamilan dan tersedia di fasilitas kesehatan tempat Anda akan melahirkan.

Jika Anda ingin menggunakan posisi melahirkan jongkok, pastikan untuk berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Ini akan membantu Anda mengetahui apakah kondisi kehamilan Anda memungkinkan melakukannya.

Melakukan konsultasi dengan dokter juga dapat membantu Anda memperoleh informasi lengkap tentang tindakan yang harus dilakukan sebelum dan setelah melahirkan, termasuk persiapan dan pencegahan yang perlu diambil.

Referensi

  1. Fetters, Aleisha. 2011. Ins and Outs of Squatting Births. https://www.parents.com/pregnancy/giving-birth/preparing-for-labor/squatting-birth/. (Diakses pada 1 Agustus 2023).
  2. Marcin, Ashley. 2021. Benefits of Squatting for Birth. https://www.healthline.com/health/pregnancy/squatting-birth. (Diakses pada 1 Agustus 2023).
  3. Weiss, Robin Elise. 2022. Benefits of Squatting for Birth. https://www.verywellfamily.com/squatting-for-birth-2752959. (Diakses pada 1 Agustus 2023).

About The Author

7 Cara Mengobati Anosmia secara Alami yang Mudah dan Efektif

Makanan Sehat untuk Rambut (Membuatnya Tebal dan Berkilau)