Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cyclosporin: Fungsi, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Cyclosporin adalah obat untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan seperti ginjal, jantung, hati, dan sumsum tulang. Cari tahu apa itu cyclosporin, manfaatnya, dosisnya, efek sampingnya, dan lain-lain.

Rangkuman Informasi Umum Obat Cyclosporin

Berikut adalah informasi umum obat cyclosporin:

Nama Obat Cyclosporin
Kandungan Obat Cyclosporine
Kelas Obat Immunosuppressants
Kategori Obat resep
Manfaat Obat Mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan, mengurangi peradangan pada rheumatoid arthritis aktif (RA), dan mengatasi psoriasis parah
Kontraindikasi Hipersensitif
Sediaan Obat Kapsul oral, larutan oral, sirup, injeksi, dan tetes mata
Harga Obat Rp260.000 Cyclosporin 100 Mg/5 kapsul

Harga obat cyclosporin mungkin berbeda di setiap apotik. Merek dagang obat cyclosporin termasuk Cipol-N, Imusporin, Sandimmun, Sandimmun Neoral, Gengraf, dan Neoral.

Cyclosporin Obat Apa?

Cyclosporin adalah obat resep yang digunakan untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasikan seperti ginjal, jantung, hati, dan sumsum tulang. Obat ini juga digunakan untuk mengatasi gejala peradangan pada rheumatoid arthritis aktif (RA) dan psoriasis parah.

Obat ini termasuk dalam golongan imunosupresan dan tersedia dalam sediaan kapsul oral, larutan oral, sirup, injeksi, dan tetes mata. Obat ini hanya dapat digunakan berdasarkan resep dokter.

Cara Kerja Obat Cyclosporin

Cyclosporin bekerja dengan melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak menyerang organ baru yang ditransplantasikan.

Sel darah putih dalam sistem kekebalan tubuh akan melawan zat-zat asing, termasuk organ yang ditransplantasikan karena dianggap benda asing.

Untuk rheumatoid arthritis (RA) dan psoriasis, obat ini bekerja dengan menghentikan sistem kekebalan tubuh yang menyerang tubuh sendiri.

Fungsi Obat Cyclosporin

Berikut adalah manfaat obat cyclosporin:

  • Profilaksis penolakan graft dalam transplantasi sumsum tulang.
  • Imunosupresan dalam transplantasi organ.
  • Sindrom nefrotik.
  • Psoriasis.
  • Dermatitis atopik berat.
  • Radang sendi.

Obat ini mungkin digunakan untuk indikasi lain yang tidak tercantum dalam informasi ini.

Dosis Obat Cyclosporin

Berikut adalah panduan dosis obat cyclosporin:

1. Mencegah Penolakan Graft dalam Transplantasi Sumsum Tulang

Dosis dewasa suntikan cyclosporin adalah 3-5 mg/kgBB/hari sebelum transplantasi organ. Dosis berlanjut sampai terapi oral dapat dimulai dengan pemeliharaan 12,5 mg/kgBB/hari hingga 2 minggu. Dosis digunakan setidaknya sampai 3-6 bulan pasca operasi transplantasi.

2. Dosis Dewasa Suntikan Cyclosporin untuk Mencegah Penolakan Organ

Dosis tunggal dalam sediaan suntikan adalah 5-6 mg/kgBB/hari selama lebih dari 2-6 jam. Setelahnya, dosis diberikan dalam obat sediaan oral sesegera mungkin.

3. Dosis Kapsul Oral untuk Sindrom Nefrotik

  • Dewasa: 5 mg/kgBB setiap hari dibagi dalam 2 dosis.
  • Anak: 6 mg/kgBB setiap hari dibagi dalam 2 dosis.

4. Dosis Oral untuk Psoriasis dan Dermatitis Atopik Berat

Dosis dewasa awal adalah 2,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis. Setelahnya, kurangi dosis efektif terendah setelah remisi tercapai. Dosis maksimal adalah 5 mg/kgBB/hari. Hentikan pengobatan jika tidak ada peningkatan yang cukup untuk dosis maksimal dalam waktu 6 minggu.

5. Dosis Oral untuk Radang Sendi

Dosis dewasa awal adalah 2,5 mg/kgBB/hari dibagi dalam 2 dosis selama 6-8 minggu. Dosis maksimal adalah 4 mg/kgBB/hari. Jika respons tidak mencukupi, dosis dapat ditambahkan secara bertahap.

6. Dosis Oral untuk Transplantasi Organ

Dosis dewasa awal adalah 10-15 mg/kgBB/hari yang diberikan 4-12 jam sebelum operasi transplantasi organ. Dosis dilanjutkan dengan 2-6 mg/kgBB/hari selama 1-2 minggu. Penggunaan dosis rendah dapat dikombinasikan dengan imunosupresan lainnya.

Interaksi Obat Cyclosporin

Interaksi obat terjadi ketika dua atau lebih obat dikonsumsi dalam waktu yang sama.

Jika dikonsumsi bersamaan, cyclosporin dapat menghasilkan efek:

  • Meningkatkan kadar cyclosporin jika digunakan bersama diltiazem, doksisiklin, eritromisin, ketokonazol, metilprednisolon (dosis tinggi), nikardipin, verapamil, dan kontrasepsi oral.
  • Mengurangi kadar cyclosporin jika digunakan bersama karbamazepin, isoniazid, fenobarbiton, fenitoin, dan rifampisin.
  • Meningkatkan risiko kejang jika digunakan bersama metilprednisolon dosis tinggi.
  • Mempunyai risiko fatal jika digunakan bersama aminoglikosida, amfoterisin B, siprofloksasin, colchicine, melphalan, kotrimoksazol, dan NSAID.

Beritahu dokter jika Anda menggunakan obat lain sebelum mengonsumsi cyclosporin untuk mengurangi risiko efek samping.

Efek Samping Obat Cyclosporin

Berikut adalah risiko efek samping obat yang mungkin terjadi:

  • Reaksi alergi
  • Tremor
  • Sakit perut
  • Sakit kepala
  • Jerawat
  • Tekanan darah tinggi
  • Kadar magnesium rendah dalam tubuh
  • Gumpalan darah di ginjal
  • Pertumbuhan rambut di area tertentu
  • Peningkatan ukuran gusi

Efek samping ringan mungkin menghilang dalam beberapa hari atau minggu. Jika efek samping lebih parah atau tidak hilang, segera hentikan penggunaan dan bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan Obat Cyclosporin

Perhatikan peringatan penggunaan obat berikut:

  • Obat ini termasuk dalam kategori “Black Box Warning” yang merupakan peringatan paling serius dari Food and Drug Administration (FDA). Ini berarti dokter harus waspada terhadap efek samping berbahaya pada pasien.
  • Obat ini meningkatkan risiko infeksi serius, risiko terkena tumor, atau kanker kulit.
  • Jika Anda menggunakan terapi psoralen plus ultraviolet A, metotreksat, tar batubara, terapi radiasi, atau terapi sinar ultraviolet, Anda berisiko mengalami penyakit kulit saat menggunakan obat ini.
  • Obat ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit ginjal.
  • Obat ini juga berisiko menyebabkan kerusakan ginjal, peningkatan kadar magnesium, dan infeksi serius.

Obat ini hanya boleh digunakan berdasarkan resep dokter. Menggunakan obat ini tanpa resep dapat meningkatkan risiko efek samping berbahaya.

Petunjuk Penggunaan Obat Cyclosporin

Berikut adalah petunjuk penggunaan obat:

  • Obat ini digunakan untuk perawatan jangka panjang.
  • Jika Anda melewatkan dosis atau tidak mengikuti jadwal dan dosis yang tepat, tubuh Anda mungkin menolak organ baru yang ditransplantasikan dan menyebabkan masalah kesehatan serius.
  • Jika Anda overdosis, dapat menyebabkan efek overdosis seperti kulit kuning dan pembengkakan di lengan dan kaki.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan obat ini secara lengkap.

Itulah pembahasan tentang apa itu cyclosporin. Obat imunosupresan digunakan untuk meningkatkan keberhasilan pasca transplantasi organ agar tubuh tidak menolak organ baru tersebut. Semoga informasi ini bermanfaat.

Referensi

  1. Mims. 2020. Ciclosporin. https://www.mims.com/singapore/drug/info/ciclosporin?mtype=generic. (Diakses pada 22 Februari 2020).
  2. University of Illinois-Chicago, Drug Information Group. 2018. Cyclosporine, Oral Capsule. https://www.healthline.com/health/cyclosporine-oral-capsule. (Diakses pada 22 Februari 2020).

About The Author

Kenali Bahaya Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada Ibu Hamil

Apakah Makanan Pedas Bisa Merusak Lambung?