Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

8 Jenis Logam Berat yang Berbahaya bagi Kesehatan

Myles Bannister

Logam berat dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang. Berikut adalah daftar jenis logam berat yang berbahaya:

Apa itu Logam Berat?

Logam berat merupakan unsur alami yang ada di dalam bumi. Unsur ini digunakan dalam berbagai aplikasi modern, seperti pertanian, kedokteran, dan industri.

Beberapa logam berat, seperti seng, besi, dan tembaga, sebenarnya terdapat secara alami dalam tubuh manusia dan diperlukan untuk fungsi tubuh selama tidak berada dalam jumlah beracun.

Bahaya Logam Berat bagi Manusia

Keracunan logam berat terjadi ketika tubuh menyerap terlalu banyak logam tertentu. Beberapa logam berat yang umum beracun bagi manusia adalah air raksa, timbal, kadmium, dan arsenik.

Seseorang dapat terpapar logam berat tersebut melalui makanan, polusi udara atau air, obat-obatan, wadah makanan yang tidak tepat, paparan industri, atau cat berbahan timbal.

Berikut adalah bahaya logam berat bagi kesehatan:

1. Arsenik

Arsenik adalah logam berat yang tidak berbau dan tidak berasa. Arsenik dapat menjadi karsinogen yang diketahui dan dapat menyebabkan kanker kulit, paru-paru, hati, dan kandung kemih.

Gejala keracunan arsenik antara lain mual, muntah, penurunan produksi sel darah merah dan putih, irama jantung tidak normal, kerusakan pembuluh darah, dan sensasi tusukan jarum di tangan dan kaki. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan penggelapan kulit dan munculnya kutil di tangan, kaki, dan dada. Paparan tinggi dapat menyebabkan kematian.

2. Barium

Barium adalah logam alami yang banyak digunakan dalam industri. Barium digunakan dalam berbagai produk, seperti busi, lampu pijar, cat, batu bata, keramik, kaca, dan karet.

Paparan barium dalam jangka pendek dapat menyebabkan muntah, perut kram, diare, kesulitan bernapas, mati rasa di sekitar wajah, dan kelemahan otot. Paparan secara berkelanjutan dapat menyebabkan darah tinggi, perubahan irama jantung, kelumpuhan, dan dapat berakibat fatal.

3. Kadmium

Kadmium adalah logam berat yang sangat beracun dan dapat ditemukan di berbagai bahan alam, termasuk batubara dan pupuk mineral. Kadmium banyak digunakan dalam industri, seperti baterai, zat warna, pelapis logam, dan plastik.

Kadmium diketahui sebagai karsinogen dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada paru-paru jika terpapar melalui pernapasan. Paparan kadmium juga dapat menyebabkan iritasi lambung, mual, muntah, dan diare. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan penumpukan kadmium di ginjal dan berisiko memicu penyakit ginjal, kerusakan paru-paru, dan osteoporosis.

4. Kromium

Kromium terdapat di dalam berbagai sumber, seperti batuan, hewan, tumbuhan, dan tanah. Kromium digunakan dalam berbagai industri, seperti pembuatan baja tahan karat, cat, semen, kertas, dan karet.

Paparan kromium tingkat tinggi dapat menyebabkan iritasi hidung, luka hidung, pilek, dan masalah pernapasan, seperti asma, batuk, sesak napas, atau mengi. Paparan kromium pada kulit dapat menyebabkan borok dan reaksi alergi seperti kemerahan dan pembengkakan kulit. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, dan jaringan saraf, serta iritasi kulit.

5. Timbal

Timbal dapat ditemukan di udara, tanah, dan air. Timbal digunakan dalam berbagai produk, seperti baterai, pipa, dan solder. Timbal sangat beracun dan dapat memengaruhi organ dan sistem dalam tubuh manusia.

Paparan jangka panjang pada timbal dapat menyebabkan penurunan fungsi sistem saraf, kelemahan pada jari, pergelangan tangan, atau pergelangan kaki, peningkatan tekanan darah, dan anemia. Paparan tinggi dapat merusak otak dan ginjal, bahkan menyebabkan kematian. Pada wanita hamil, paparan tinggi timbal dapat menyebabkan keguguran. Pada pria, paparan tinggi dapat merusak organ reproduksi.

6. Merkuri

Merkuri digunakan dalam berbagai produk, seperti termometer, tambalan gigi, lampu, dan baterai. Merkuri dapat diubah oleh mikroorganisme menjadi senyawa yang berbahaya.

Paparan merkuri tingkat tinggi dapat merusak otak, ginjal, dan janin yang sedang berkembang. Efek merkuri pada fungsi otak termasuk iritabilitas, tremor, perubahan penglihatan atau pendengaran, dan masalah memori. Paparan jangka pendek dapat menyebabkan kerusakan paru-paru, mual, muntah, diare, peningkatan tekanan darah atau detak jantung, ruam kulit, dan iritasi mata.

7. Selenium

Selenium merupakan mineral yang ditemukan di batuan dan tanah. Selenium digunakan dalam berbagai industri, seperti elektronik, kaca, plastik, obat-obatan, pestisida, dan sampo antiketombe.

Paparan singkat dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan mual, muntah, dan diare. Paparan jangka panjang dengan jumlah yang tinggi dapat menyebabkan selenosis, yang ditandai dengan rambut rontok, kuku rapuh, dan kelainan neurologis. Paparan udara dalam jangka pendek dapat menyebabkan iritasi saluran pernapasan, bronkitis, kesulitan bernapas, dan sakit perut. Paparan jangka panjang dapat menyebabkan iritasi pernapasan, kejang bronkial, dan batuk.

8. Perak

Perak digunakan dalam berbagai produk, seperti perhiasan, peralatan elektronik, dan obat gigi. Paparan perak dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan warna pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.

Paparan perak dalam udara dapat menyebabkan masalah pernapasan, iritasi paru-paru dan tenggorokan, serta sakit perut. Kontak langsung dengan kulit dapat menyebabkan reaksi alergi ringan.

Referensi

  1. Gotter, Ana. 2018. Heavy Metal Poisoning. https://www.healthline.com/health/heavy-metal-poisoning. (Diakses pada 30 November 2021).
  2. Griffin, R. M. 2020. Heavy Metal Poisoning. https://www.webmd.com/a-to-z-guides/what-is-heavy-metal-poisoning. (Diakses pada 30 November 2021).
  3. Martin, Sabine dan Wendy G. 2009. Human Health Effects of Heavy Metals. https://engg.k-state.edu/chsr/files/chsr/outreach-resources/15HumanHealthEffectsofHeavyMetals.pdf. (Diakses pada 30 November 2021).

About The Author

Obat Cefotaxime: Bentuk, Sediaan, Dosis & Indikasi Dewasa

Usia Kehamilan Berapa Minggu Bisa Terdeteksi Test Pack?