Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

11 Penyebab Mual Setelah Makan yang Harus Anda Waspadai

Myles Bannister

Setelah makan seharusnya Anda merasakan perut kenyang. Namun, beberapa orang mengalami mual setelah makan. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Penyebab Mual Setelah makan

Beberapa pakar kesehatan menyebut ada beberapa hal yang bisa menyebabkan mual setelah makan. Selain karena jenis makanan yang dikonsumsi, hal ini terkait dengan kondisi kesehatan tubuh.

Berikut adalah beberapa hal yang bisa menjadi alasan kenapa mual setelah makan, di antaranya:

1. Alergi Makanan

Ada orang yang mengalami alergi terhadap jenis makanan tertentu. Contohnya, ada yang alergi dengan kacang, telur, dan makanan laut seperti udang.

Masalahnya, sebagian orang tidak menyadari bahwa mereka alergi dan tetap mengonsumsi makanan tersebut.

Hal ini akan menyebabkan reaksi sistem kekebalan tubuh berupa dilepasnya zat kimia histamin yang akhirnya membuat gejala seperti gatal-gatal, pembengkakan bibir, dan mual setelah makan.

2. Keracunan Makanan

Keracunan makanan berbeda dengan alergi. Kondisi ini terjadi saat Anda mengonsumsi makanan yang terpapar bakteri, virus, parasit, atau bahan kimia tertentu yang langsung menyebabkan dampak kesehatan seperti mual-mual, muntah, diare, hilangnya kesadaran, dan gejala lainnya.

Pada kasus ini, penyebabnya bisa pengolahan makanan yang tidak tepat, penyajian makanan yang tidak higienis, atau pemilihan bahan makanan yang tidak tepat.

Sebagai contoh, jika Anda mengonsumsi jamur yang beracun, memakannya tentu akan menyebabkan masalah kesehatan.

Kebiasaan mengonsumsi makanan di tempat yang tidak higienis juga bisa menjadi penyebabnya. Gejala keracunan makanan tidak hanya berlangsung sebentar. Jika cukup parah, gejalanya bahkan bisa bertahan hingga berhari-hari jika tidak ditangani dengan baik.

3. Stres

Stres juga berpengaruh terhadap kondisi kesehatan tubuh, termasuk gangguan pencernaan. Menurut penelitian, stres dan kecemasan berlebih berkontribusi terhadap timbulnya sensasi mual setelah makan.

4. Asam Lambung Naik

Kondisi lain yang bisa menyebabkan munculnya gejala mual-mual adalah naiknya asam lambung. Selain mual, naiknya asam lambung ditandai oleh gejala seperti:

  • Perut kembung.
  • Nyeri dada.
  • Area dada terasa seperti terbakar (heartburn).

Penyebab dari kondisi ini bisa karena kebiasaan makan terlalu cepat, makan tidak teratur, atau mengonsumsi makanan asam, kaya lemak, dan berminyak.

5. Radang Lambung

Peradangan pada lambung, atau gastritis, bisa menyebabkan mual setelah makan terutama jika Anda mengonsumsi makanan yang pedas, berlemak, atau berminyak.

Anda juga mungkin akan merasakan gejala seperti perut kembung, sakit perut, dan muntah.

6. Tukak Lambung

Mual setelah makan juga bisa disebabkan oleh tukak lambung, kondisi ketika luka terbentuk pada dinding lambung. Luka ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri pylori, pengikisan lapisan dinding lambung akibat asam lambung, atau konsumsi obat antiinflamasi dalam jangka panjang.

7. Kehamilan

Mual atau muntah setelah makan bisa menjadi tanda kehamilan, terutama di awal-awal masa kehamilan. Gejala ini disebut morning sickness yang normal terjadi pada ibu hamil.

Selain mual, Anda juga mungkin akan merasa pusing dan muntah. Hal ini terjadi karena perubahan hormon saat hamil.

8. Infeksi Usus

Mual setelah makan bisa juga disebabkan oleh infeksi usus oleh bakteri seperti E. coli, Campylobacter, dan Salmonella. Kondisi ini disebut juga gastroenteritis atau flu perut. Selain mual, gejala lain yang mungkin muncul adalah:

9. Penyempitan Pembuluh Darah

Mual setelah makan juga bisa menjadi pertanda penyempitan pembuluh darah pada saluran pencernaan. Gejala lain yang menyertai termasuk rasa nyeri pada perut.

Segera periksa ke dokter jika mengalami muntah beserta sakit perut dalam waktu lama. Penyempitan pembuluh darah harus segera ditangani medis karena bisa berakibat fatal jika tidak ditangani.

10. Penyakit Jantung

Pada kasus parah, mual setelah makan bisa menandakan masalah pada organ jantung. Hal ini mungkin terjadi jika Anda juga mengalami gejala lain seperti:

  • Sakit dada sebelah kiri.
  • Nyeri atau sensasi kebas pada lengan sebelah kiri.
  • Nyeri rahang.
  • Kepala pusing.
  • Keringat dingin.

11. Obat-obatan

Penggunaan obat tertentu juga bisa menyebabkan mual setelah makan. Obat-obatan yang kemungkinan memunculkan gejala ini termasuk:

  • Antinyeri.
  • Antibiotik.
  • Obat kanker.

Cara Mengatasi Mual Setelah Makan

Cara mengatasi kondisi ini tergantung dari penyebabnya. Misalnya, jika mual terjadi akibat gangguan lambung, maka Anda bisa mengonsumsi obat-obatan seperti antasida, PPI, dan sebagainya. Sementara untuk mual akibat infeksi, pemberian obat antibiotik menjadi solusinya.

Anda juga bisa menerapkan cara berikut untuk meredakan mual dan mencegahnya terjadi kembali:

  • Batasi konsumsi makanan berminyak, berlemak, bersantan, dan pedas.
  • Makan dengan lebih lambat.
  • Makan dalam porsi kecil, namun sering.
  • Beri jeda beberapa saat setelah makan sebelum melanjutkan aktivitas.
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi higienis.

Waspadai Mual Setelah Makan Jika Disertai Gejala Ini!

Mual setelah makan bisa menandakan gangguan medis serius. Segera periksakan diri ke dokter jika mual terjadi beserta gejala-gejala berikut:

  • Nyeri dada.
  • Diare yang berlangsung lama.
  • Dehidrasi.
  • Perubahan warna urine.
  • Demam.
  • Peningkatan denyut jantung.
  • Sakit perut parah.
  • Muntah-muntah.

Referensi

  1. Bellefonds, C. 2020. Is Nausea After Eating an Early Sign of Pregnancy? https://www.whattoexpect.com/pregnancy/your-health/nausea-after-eating-early-sign-of-pregnancy/. (Diakses 20 Oktober 2020)
  2. Kandola, A. 2020. What to know about nausea after eating. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317628. (Diakses 20 Oktober 2020)
  3. Watson, S. 2019. What Causes Nausea After Eating? https://www.healthline.com/health/nausea-after-eating (Diakses 20 Oktober 2020)

About The Author

Mengenali 7 Perbedaan Gejala PMS dan Tanda Kehamilan

10 Faktor yang Bisa Mempengaruhi Kesuburan Wanita