Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

11 Penyebab Kencing Berdarah (Hematuria), Aktivitas Berat hingga Penyakit!

Myles Bannister

Kencing berdarah atau hematuria mungkin kondisi yang dianggap mengkhawatirkan bagi sebagian orang. Hematuria dapat mengindikasikan masalah kesehatan yang serius, misalnya kanker prostat. Apa saja penyebabnya? Simak daftar penyebabnya di bawah ini!

Penyebab Kencing Berdarah

Hematuria adalah kondisi di mana terdapat darah atau sel darah dalam urine. Ada dua jenis hematuria, yaitu hematuria gross/makro (darah dalam urine tampak jelas sehingga urin berwarna merah) dan hematuria mikroskopis (darah dalam urine tidak tampak dengan mata telanjang, melainkan harus menggunakan mikroskop untuk melihatnya).

Pengobatan sangat tergantung pada penyebabnya, untuk itu penting untuk mengetahui apa yang memicu kondisi tersebut.

Berikut ini daftar kondisi penyebab kencing berdarah:

1. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

ISK terjadi ketika bakteri memasuki tubuh melalui uretra (saluran kencing) dan berkembang biak di kandung kemih.

Gejala ISK termasuk keinginan untuk buang air kecil terus-menerus, nyeri dan rasa terbakar saat buang air kecil, serta urine berbau menyengat. Hematuria mikroskopis juga bisa terjadi.

2. Infeksi Ginjal

Infeksi ginjal terjadi ketika bakteri masuk ke ginjal dari aliran darah atau berpindah dari ureter (saluran dari kandung kemih ke luar tubuh) ke ginjal.

Tanda dan gejala infeksi ginjal mirip dengan ISK, tetapi infeksi ginjal biasanya lebih cenderung menyebabkan demam dan nyeri pinggang. Infeksi ginjal juga bisa menyebabkan kencing berdarah atau bahkan disertai nanah.

3. Batu Ginjal dan Kandung Kemih

Jumlah cairan yang terlalu sedikit dan limbah yang terlalu banyak dalam darah dapat membentuk batu di ginjal atau kandung kemih.

Batu yang cukup kecil akan ikut keluar melalui buang air kecil. Namun, batu yang lebih besar mungkin tetap berada di ginjal atau kandung kemih atau tersangkut di tempat lain di saluran kemih. Batu yang lebih besar sering kali menyebabkan darah dalam urine.

4. Penyakit Ginjal

Penyakit ginjal atau glomerulonefritis dapat menyebabkan hematuria, terutama hematuria mikroskopis. Glomerulonefritis adalah peradangan pada sistem penyaringan ginjal.

Glomerulonefritis bisa menjadi bagian dari penyakit sistemik, seperti diabetes, atau bisa terjadi dengan sendirinya. Infeksi virus atau peradangan, penyakit pembuluh darah, dan gangguan sistem imun seperti penyakit Buerger (IgA nefropati) dapat memicu glomerulonefritis.

5. Pembesaran Prostat

Pada pria paruh baya dan lebih tua, pembesaran prostat seringkali menjadi penyebab kencing berdarah. Prostat yang membesar dapat menekan uretra, yang kemudian menyebabkan gangguan buang air kecil dan menghambat kandung kemih mengosongkan sepenuhnya. ISK juga bisa terjadi.

6. Efek Samping Olahraga

Hematuria yang terjadi setelah berolahraga disebut juga exercise-induced hematuria (EIH) atau hematuria pasca-aktivitas.

Penyebab EIH cenderung karena latihan intensitas tinggi atau aktivitas berat. Orang yang tidak terhidrasi dengan baik ketika berolahraga juga memiliki peningkatan risiko darah dalam urine.

7. Kateterisasi Baru-Baru Ini

Kateter urine adalah selang fleksibel yang membantu mengalirkan urine dari kandung kemih. Kateter bisa digunakan untuk orang yang kesulitan buang air kecil karena cedera, operasi, atau penyakit.

Dua jenis kateter khusus untuk pria, yaitu kateter menetap dan eksternal, dapat menyebabkan infeksi saluran kemih. Infeksi saluran kemih adalah penyebab kencing berdarah pada pria.

8. Endometriosis

Endometriosis dapat menjadi penyebab hematuria pada wanita. Penyakit ini terjadi ketika jaringan yang melapisi rahim tumbuh di luar rahim.

Endometriosis biasanya terjadi pada lapisan luar rahim, ovarium, dan tuba falopi. Jika tanpa pengobatan, endometriosis dapat memengaruhi kesuburan wanita.

9. Penyakit Keturunan

Anemia sel sabit adalah cacat herediter pada sel darah merah yang bisa menyebabkan darah dalam urine. Sindrom Alport juga bisa menyebabkan darah dalam urine dan memengaruhi membran penyaringan di ginjal.

10. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat dapat menyebabkan darah dalam urine. Obat antikanker seperti siklofosfamid dan penisilin dapat menyebabkan perdarahan saluran kemih.

Beberapa antikoagulan seperti aspirin dan heparin juga bisa menyebabkan kandung kemih berdarah.

11. Kanker Tertentu

Meskipun lebih jarang terjadi daripada infeksi dan batu kandung kemih, kanker ginjal atau kandung kemih juga bisa menyebabkan kencing berdarah.

Kanker kandung kemih bisa menyebabkan buang air kecil lebih sering atau lebih jarang. Kanker ginjal biasanya tidak memengaruhi kebiasaan buang air kecil, tetapi menyebabkan nyeri punggung bawah. Kanker prostat juga bisa menyebabkan darah dalam urine.

Kencing Berdarah pada Anak-Anak

Kondisi seperti ISK, batu (di kandung kemih atau ginjal), cedera, dan beberapa penyakit bawaan bisa menyebabkan hematuria pada anak-anak. Hematuria pada anak biasanya sembuh tanpa pengobatan.

Namun, penting bagi orang tua atau pengasuh untuk membawa anak ke dokter untuk memastikan kondisinya aman. Biasanya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan urinalisis untuk mendiagnosis penyebab kencing berdarah pada anak.

Jika ada darah dan protein dalam urine, bisa menandakan gangguan kesehatan yang berkaitan dengan ginjal. Maka, membawa anak ke nefrologis, seorang profesional kesehatan yang ahli dalam merawat gangguan ginjal, mungkin merupakan langkah terbaik.

Referensi

  1. Ellis, Mary E. 2019. Why Is There Blood in My Urine?. https://www.healthline.com/health/urine-bloody (Diakses pada 25 Agustus 2021)
  2. Eske, Jamie. 2019. What to know about blood in urine (hematuria) in females. https://www.medicalnewstoday.com/articles/325324 (Diakses pada 25 Agustus 2021)
  3. Lillis, Charlotte. 2019. What causes bloody urine in men?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/324824 (Diakses pada 25 Agustus 2021)
  4. Mayo Clinic Staff. 2020. Blood in urine (hematuria). https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blood-in-urine/symptoms-causes/syc-20353432 (Diakses pada 25 Agustus 2021)

About The Author

Penyakit Arteri Karotis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Aknil: Manfaat, Dosis, Efek Samping, Aturan Pakai, dll