Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Croup: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Croup adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas pada anak-anak. Meskipun kondisi ini ringan, sangat berbahaya bagi bayi di bawah usia 3 tahun. Pelajari lebih lanjut tentang definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Croup?

Croup adalah infeksi saluran pernapasan bagian atas pada bayi dan anak-anak. Ini menyebabkan pernapasan tersumbat dan batuk yang menggonggong. Penyakit ini juga menyebabkan pembengkakan di sekitar kotak suara (laring), tenggorokan (trakea), dan saluran bronkial (bronkus).

Ketika batuk mendorong udara melalui saluran ini, pita suara yang membengkak menghasilkan batuk yang mirip dengan gonggongan. Demikian juga, saat bernapas menghasilkan suara siulan bernada tinggi (stridor).

Croup adalah kondisi yang menular, terutama dalam beberapa hari pertama atau sampai demam anak mereda. Biasanya tidak serius dan anak bisa dirawat di rumah.

Tanda dan Gejala Croup

Gejalanya ringan, tetapi cenderung parah pada anak-anak di bawah usia 3 tahun karena sistem pernapasan mereka lebih kecil daripada orang dewasa. Gejala biasanya lebih buruk di malam hari dan berlangsung selama tiga hingga lima hari.

Gejala croup umumnya meliputi:

  • Batuk menggonggong yang semakin parah ketika menangis dan batuk, serta kecemasan dan gelisah.
  • Demam
  • Suara serak
  • Suara bernada tinggi saat bernapas

Kapan Harus ke Dokter?

Jika gejala croup pada anak parah, memburuk, atau berlangsung lebih dari 3-5 hari atau tidak merespons perawatan di rumah, segera hubungi dokter anak.

Beberapa gejala croup yang memerlukan perawatan medis:

  • Suara napas bernada tinggi saat menghirup dan mengeluarkan napas.
  • Suara napas bernada tinggi saat tidak menangis atau gelisah.
  • Mulai meneteskan air liur atau kesulitan menelan.
  • Tampak cemas dan gelisah atau lelah dan lesu.
  • Mengambil napas lebih cepat dari biasanya.
  • Sesak napas
  • Kulit membiru atau keabu-abuan di sekitar hidung, mulut, dan kuku (sianosis).

Penyebab Croup

Penyebab croup dibagi menjadi dua jenis, yaitu croup virus dan croup spasmodik. Berikut penjelasannya:

1. Croup Virus

Jenis pertama disebabkan oleh virus yang menginfeksi kotak suara (laring) dan batang tenggorokan (trakea). Virus yang paling sering menyebabkan croup adalah parainfluenza. Awalnya seperti pilek, tetapi seiring waktu anak akan mengalami batuk kering.

Anak juga dapat mengeluarkan suara bernada tinggi dan mengi di saluran napas bawah saat bernapas. Suara berasal dari saluran napas atas adalah suara keras dan serak yang dikenal sebagai stridor. Kondisi ini dapat disertai demam ringan.

2. Croup Spasmodik

Jenis kedua muncul secara tiba-tiba dan sering kali di tengah malam. Anak mungkin terbangun dengan napas terengah-engah. Mereka juga dapat mengalami suara serak, stridor, batuk, dan demam yang tidak biasa. Dokter meyakini kondisi ini mungkin karena alergi atau refluks asam lambung – ketika cairan asam di lambung naik kembali ke kerongkongan.

Faktor Risiko Croup

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko croup meliputi:

  • Laki-laki. Anak laki-laki lebih berisiko mengalami infeksi pernapasan daripada anak perempuan.
  • Anak-anak. Anak usia antara 6 bulan dan 3 tahun. Anak-anak memiliki saluran udara yang lebih kecil, sehingga lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Diagnosis Croup

Infeksi pernapasan ini biasanya didiagnosis melalui pemeriksaan fisik. Dokter akan mendengarkan suara batuk, mengamati pernapasan, dan menanyakan gejala yang dirasakan pasien. Pemeriksaan tenggorokan atau sinar-X juga mungkin diperlukan untuk mengesampingkan kemungkinan kondisi pernapasan lainnya.

Pengobatan Croup

Croup biasanya berlangsung selama tiga sampai lima hari. Untuk membuat anak merasa nyaman, lakukan perubahan gaya hidup dan pengobatan rumahan berikut:

  • Menggunakan obat pereda demam. Gunakan obat pereda demam yang diresepkan dokter dengan dosis yang dianjurkan.
  • Buat anak tenang. Bujuk dan alihkan perhatian anak dengan memeluk, membacakan buku, atau permainan yang tenang. Anak yang menangis akan sulit bernapas.
  • Posisikan anak dalam posisi tegak. Pegang anak atau tempatkan mereka di kursi favorit mereka seperti kursi bayi. Duduk tegak memudahkan pernapasan.
  • Pastikan ruangan tetap lembap atau sejuk. Gunakan pelembab udara atau duduk bersama anak di kamar mandi beruap atau buka jendela jika cuaca dingin.
  • Berikan cairan. Berikan ASI atau susu formula untuk bayi. Anak-anak dapat diberi sup atau buah yang dingin.
  • Istirahatkan anak. Anak perlu istirahat yang cukup untuk melawan infeksi.
  • Hindari obat tanpa resep. Obat-obatan tanpa resep tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah 2 tahun dan tidak membantu dalam kondisi ini.

Komplikasi

Sebagian besar kasus infeksi saluran pernapasan bagian atas pada anak ringan. Namun, infeksi dapat menjadi berbahaya pada bayi di bawah 3 tahun jika pembengkakan saluran pernapasan berlanjut atau memburuk. Komplikasi yang tidak diobati dapat menjadi serius atau bahkan mengancam nyawa dalam beberapa kasus. Orang tua dapat mengurangi risiko komplikasi dengan mengikuti perawatan yang dianjurkan oleh dokter.

Beberapa komplikasi croup meliputi:

  • Kolaps paru-paru sebagian (atelektasis)
  • Infeksi bakteri pada saluran pernapasan bagian atas (trakeitis bakteri)
  • Dehidrasi
  • Gangguan pernapasan
  • Apnea atau henti pernapasan

Pencegahan Croup

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus yang menyebabkan croup adalah:

  • Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah membersihkan atau merawat orang yang batuk atau pilek.
  • Pisahkan peralatan makan dan gelas dari anggota keluarga yang sedang sakit.
  • Cuci mainan yang dikunyah atau disedot oleh anak dengan air sabun.
  • Buang tisu bekas pakai dengan benar.
  • Jangan mencium atau bermain dengan anak yang sedang batuk atau pilek.

Referensi

  1. Anonim. 2019. What Is Croup? What Causes It? https://www.webmd.com/children/understanding-croup-basic-information. Diakses pada 5 Agustus 2020.
  2. Anonim. 2019. Croup. https://www.nchmd.org/education/mayo-health-library/details/CON-20154741. Diakses pada 5 Agustus 2020.
  3. Healthgrades Editorial Staff. 2019. Croup. https://www.healthgrades.com/right-care/lungs-breathing-and-respiration/croup. Diakses pada 5 Agustus 2020.
  4. Mayo Clinic Staff. 2019. Croup. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/croup/symptoms-causes/syc-20350348. Diakses pada 5 Agustus 2020.
  5. Selner, Marissa. 2016. Croup. https://www.healthline.com/health/croup. Diakses pada 5 Agustus 2020.

About The Author

MCHC: Nilai Normal, Cara Hitung, dan Kondisi Tidak Normal

Manfaat Embun Pagi bagi Kesehatan dan Kecantikan