Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Efek Negatif Konsumsi Susu Berprotein Tinggi pada Tubuh

Myles Bannister

Efek Samping Susu Berprotein Tinggi

Susu protein berasal dari whey, kedelai, dan protein kasein yang mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh untuk menstabilkan tekanan darah, memperlancar metabolisme tubuh, hingga membantu membuat protein lainnya.

Susu protein tinggi juga memiliki manfaat seperti penyerapan yang perlahan, membuat tubuh tidak kelaparan, dan mudah diubah jadi energi. Namun, ada beberapa risiko yang bisa terjadi.

Berikut efek samping susu protein jika dikonsumsi secara berlebihan dalam jangka waktu yang lama:

1. Gangguan pencernaan

Susu protein tinggi mengandung laktosa yang dapat memicu alergi pada beberapa orang. Selain itu, konsumsi susu protein ini juga dapat menyebabkan mual, perut kembung, dan diare.

2. Penambahan lemak berlebih

Susu protein tinggi mengandung lemak dan gula tinggi, sehingga bisa menyebabkan kelebihan kalori dan penumpukan lemak yang berlebihan dalam tubuh.

3. Memengaruhi kondisi ginjal

Mengonsumsi banyak protein tinggi dapat membuat ginjal bekerja keras dan dapat menyebabkan kerusakan yang cukup tinggi.

Konsumsilah susu protein tinggi dengan takaran yang disarankan dan berhentilah jika Anda sudah mencapai tujuan tubuh yang diinginkan.

4. Mengganggu keseimbangan hormon

Susu protein tinggi dari kedelai dapat menyebabkan gangguan hormon pada pria, seperti peningkatan kadar estrogen yang mengganggu kerja testosteron.

5. Menurunkan fungsi hati

Studi menunjukkan bahwa konsumsi protein tinggi tanpa diimbangi dengan olahraga dapat mengganggu kinerja hati dan meningkatkan keasaman darah.

Namun, efek samping ini mungkin tidak terjadi atau kecil jika Anda cukup aktif berolahraga.

6. Menyebabkan dehidrasi

Konsumsi protein dalam jumlah banyak dapat menyebabkan dehidrasi. Penting untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan minum air yang cukup setiap hari.

Asupan cairan yang cukup harus dibarengi dengan olahraga agar protein dapat digunakan untuk membangun otot yang rusak saat berlatih.

7. Menyebabkan kerontokan rambut

Susu whey protein dapat meningkatkan kadar testosteron pada tubuh pria dan menyebabkan produksi DHT yang dapat memicu kerontokan rambut.

8. Menimbulkan jerawat

Protein dalam susu protein dapat meningkatkan hormon IGF-1 yang dapat mempercepat produksi sebum dan menyebabkan timbulnya jerawat.

Jadi, meskipun mengonsumsi susu protein tidak dilarang, pastikan untuk mengikuti takaran yang disarankan dan memperhatikan reaksi tubuh Anda untuk menghindari efek samping.

Mendapatkan Manfaat Protein Selain dari Susu

Protein juga bisa didapatkan dari sumber lain seperti telur, daging sapi tanpa lemak, makanan laut, kedelai, dan brokoli.

Jumlah asupan protein per hari harus disesuaikan dengan berat badan dan aktivitas sehari-hari. Asupan protein yang disarankan adalah 15-20% dari menu harian dan tidak lebih dari 70 gram untuk menjaga berat badan.

Jika ingin menambah massa otot, asupan protein per hari sekitar 2 gram per kilogram berat badan, misalnya 100 gram per hari untuk berat badan 50 kg.

Itulah beberapa sumber protein yang bisa Anda konsumsi selain susu protein. Pastikan untuk menjaga keseimbangan asupan protein dan mengikuti saran ahli gizi untuk mendapatkan manfaat yang optimal.

Note: Paragraf terakhir yang mengulang konten disingkat telah dihapus.

About The Author

4 Hal Terkait Makanan yang Sebabkan Bayi Sembelit

Manfaat Tea Tree Oil untuk Wajah, Tubuh, dan Rambut!