Kapan Kesehatan Organ Reproduksi Harus Mulai Diperhatikan?
Menjaga kesehatan tubuh penting dan perlu dipelajari sejak dini. Dalam hal menjaga kesehatan reproduksi, usia remaja adalah usia di mana cara menjaga organ reproduksi harus dipelajari lebih dalam.
Usia remaja merupakan masa transisi di mana seseorang mengalami pubertas dan perubahan pada sistem reproduksinya yang mulai berfungsi. Pubertas pada remaja perempuan ditandai dengan menstruasi pertama, sedangkan pada remaja laki-laki ditandai dengan mimpi basah.
Kesehatan reproduksi meliputi fungsi, proses, dan sistem reproduksi. Namun, kesehatan ini dinilai tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga mental dan sosial.
Remaja seharusnya mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi dan faktor-faktor yang memengaruhi sistem reproduksi. Pengetahuan ini penting agar remaja tidak melakukan hal-hal yang berisiko dan berdampak negatif pada kesehatan organ reproduksinya.
Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, pengetahuan dasar reproduksi yang harus diketahui oleh remaja meliputi:
- Pengenalan tentang proses, fungsi, dan sistem alat reproduksi.
- Pengetahuan tentang HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya serta risikonya terhadap kesehatan organ reproduksi.
- Mengetahui dan menghindari kekerasan seksual.
- Pemahaman tentang pengaruh media dan sosial terhadap aktivitas seksual.
- Pengembangan kemampuan komunikasi, terutama dalam membangun kepercayaan diri untuk menghindari perilaku berisiko.
Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
Pengenalan tentang cara menjaga organ reproduksi sudah seharusnya dilakukan sejak usia remaja. Nah, berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi baik pria maupun wanita:
1. Menjaga kebersihan reproduksi
Menjaga kebersihan reproduksi merupakan salah satu cara menjaga kesehatan organ reproduksi yang paling dasar. Kebersihan sangat penting dalam menjaga kesehatan secara umum.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan organ reproduksi adalah:
- Menjaga organ reproduksi tetap kering. Pastikan untuk mengeringkan area kelamin menggunakan handuk yang lembut, kering, dan bersih setiap diperlukan.
- Rutin mengganti pakaian dalam minimal 2 kali sehari.
- Menggunakan pakaian dalam yang nyaman dan menyerap keringat.
- Perempuan disarankan untuk membersihkan alat kelamin dari depan ke belakang untuk mencegah kuman di anus masuk ke organ reproduksi.
- Laki-laki disarankan untuk melakukan khitan atau sunat guna mengurangi risiko penularan penyakit menular seksual.
2. Menghindari aktivitas seksual yang berisiko
Memahami aktivitas seksual yang berisiko sangat penting. Aktivitas seksual berisiko meliputi hubungan seksual tanpa kontrasepsi dan berganti-ganti pasangan. Kedua aktivitas ini memiliki risiko tinggi penularan penyakit seksual.
Mengenalkan risiko penyakit seperti HIV/AIDS dan penyakit menular seksual lainnya pada remaja perlu dilakukan. Dengan memahami risiko aktivitas seksual dan risiko penyakit organ seksual, seseorang akan lebih sadar akan pentingnya melakukan aktivitas seksual yang aman.
3. Menjaga berat badan ideal
Menjaga berat badan ideal merupakan salah satu cara menjaga kesehatan organ reproduksi. Berat badan dapat diukur menggunakan kalkulator BMI. Berat badan ideal adalah berat badan yang proporsional, tidak terlalu kurus maupun terlalu gemuk.
Kelebihan dan kekurangan berat badan sering dikaitkan dengan masalah kesehatan, termasuk kesuburan dan kesehatan sistem reproduksi. Berat badan ideal dapat menjaga keseimbangan hormonal dalam tubuh.
4. Asupan makanan gizi seimbang
Menjaga asupan makanan sangat penting untuk kesehatan organ reproduksi. Makanan terbaik untuk kesehatan adalah makanan yang mengandung gizi seimbang, dengan nutrisi yang sesuai dan takaran yang tepat.
5. Menghindari rokok dan alkohol
Hindari merokok dan minum alkohol, baik untuk pria maupun wanita. Keduanya dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pada kesehatan reproduksi.
Kebiasaan merokok dan minum alkohol pada wanita dapat menyebabkan gangguan ovulasi. Sedangkan pada pria, merokok dan minum alkohol dapat mempengaruhi kualitas sperma.
6. Istirahat cukup
Istirahat yang cukup merupakan salah satu kunci hidup sehat. Istirahat yang cukup juga penting untuk menjaga kesehatan organ reproduksi. Kurangnya istirahat dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormonal yang dapat mempengaruhi kesuburan.
7. Perhatikan produk yang digunakan
Penggunaan produk perawatan daerah intim harus dilakukan dengan hati-hati, karena area ini sensitif. Wanita dianjurkan untuk tidak menggunakan produk pembersih daerah intim secara rutin.
Produk pembersih daerah intim dapat membunuh bakteri baik di area tersebut. Padahal, bakteri ini penting untuk menjaga keasaman area tersebut. Jika bakteri baik ini hilang, risiko infeksi akan lebih tinggi.
8. Melakukan pemeriksaan secara rutin
Memeriksa kesehatan organ reproduksi tidak harus menunggu gejala penyakit muncul. Seringkali, suatu penyakit tidak menunjukkan gejala yang mudah terdeteksi. Jika penyakit baru terdeteksi ketika sudah parah, akan sulit untuk ditangani.
Pemeriksaan rutin adalah langkah untuk memastikan kesehatan organ reproduksi dan mendeteksi dini penyakit agar penanganan dapat dilakukan lebih cepat. Pemeriksaan ini harus dilakukan secara rutin oleh pria maupun wanita.
Pada dasarnya, cara menjaga kesehatan organ reproduksi tidak jauh berbeda dengan cara menjaga kesehatan secara umum. Untuk menjaga kesehatan organ reproduksi, dianjurkan untuk menerapkan gaya hidup sehat secara keseluruhan.
Sumber:
- Pentingnya Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi – http://promkes.kemkes.go.id/pentingnya-menjaga-kebersihan-alat-reproduksi diakses 4 April 2019
- Reproductive System Health – https://www.ck12.org/biology/reproductive-system-health/lesson/Reproductive-System-Health-MS-LS/ diakses 4 April 2019
About The Author
