Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cocok sebagai Menu MPASI, Ini 7 Manfaat Timun untuk Bayi

Myles Bannister

Terdapat beragam jenis makanan yang dapat menjadi MPASI atau makanan pendamping ASI. Salah satunya adalah mentimun. Apa manfaat timun untuk bayi? Bagaimana cara mengolah sayuran ini agar dapat dicerna dengan baik oleh si Kecil? Simak disini!

Manfaat Timun untuk Bayi

Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, ia sudah siap menerima asupan makanan padat alias MPASI (makanan pendamping ASI). Pada usia ini, air susu ibu saja sudah tidak cukup untuk memberikan nutrisi yang mendukung pertumbuhannya.

Salah satu makanan yang bisa diolah menjadi MPASI adalah mentimun. Sayuran ini diketahui memiliki beragam manfaat untuk kesehatan si Kecil. Manfaat timun untuk bayi hadir karena kandungan makronutrien dan mikronutrien di dalamnya.

Berikut adalah manfaat memberikan timun untuk bayi:

1. Membantu menghidrasi tubuh bayi

Air memegang peran penting bagi fungsi tubuh, salah satunya menjaga tubuh tetap terhidrasi.

Kebutuhan cairan umumnya dipenuhi dengan minum air putih. Namun juga bisa diperoleh dari makanan tinggi air.

Kabar baiknya, timun merupakan salah satu makanan dengan kandungan air yang cukup tinggi. Sayuran dan buah dapat menjadi sumber air.

Dengan menambahkan timun pada MPASI bayi, kebutuhan cairan si Kecil akan terpenuhi sehingga hidrasi tubuhnya tetap terjaga.

2. Sumber vitamin

Manfaat timun untuk bayi berasal dari kandungan berbagai nutrisi penting, seperti vitamin C, vitamin K, folat, kalium, magnesium, silika, dan mangan.

Agar mendapatkan nutrisi tersebut, disarankan mengonsumsi timun mentah tanpa mengupas kulitnya.

Sayangnya, bayi berusia 6 bulan sebaiknya tidak diberikan timun mentah. Disarankan merebus atau mengukusnya terlebih dahulu untuk memaksimalkan manfaatnya.

3. Baik untuk kulit bayi

Banyak produk perawatan kulit yang mengandung timun. Pasalnya, selain menjaga kelembapan kulit, timun juga baik untuk menenangkan kulit dan mengatasi pembengkakan.

Khasiat timun untuk kulit juga bisa didapatkan melalui konsumsi timun secara langsung. Begitu juga ketika timun digunakan sebagai MPASI bayi. Si Kecil dapat memperoleh manfaatnya untuk kesehatan kulit.

4. Sumber antioksidan

Buah dan sayuran merupakan sumber antioksidan yang baik untuk menurunkan stres oksidatif. Salah satu sayuran yang memberikan manfaat ini adalah timun.

Stres oksidatif berasal dari radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh. Bila dibiarkan, risiko berbagai penyakit dapat meningkat, seperti penyakit jantung, autoimun, dan paru-paru.

Dengan mengonsumsi makanan sumber antioksidan, risiko terkena berbagai penyakit tersebut dapat dikurangi.

5. Mengatasi masalah perut dan pencernaan

Seperti buah dan sayur pada umumnya, timun mengandung serat yang dapat membantu mengatasi masalah perut dan pencernaan, seperti konstipasi atau sembelit.

Kekurangan cairan berisiko menyebabkan dehidrasi dan mengganggu keseimbangan cairan di dalam tubuh sehingga sulit buang air besar.

Timun mengandung air yang cukup tinggi dan serat sehingga baik untuk menghidrasi tubuh dan mengatasi konstipasi.

Anda bisa menggunakan timun untuk MPASI bayi. Pastikan telah memasaknya terlebih dahulu agar lebih mudah dicerna.

6. Membantu meningkatkan imun tubuh

Konsumsi timun akan membantu meningkatkan sistem imun tubuh bayi. Bayi rentan terhadap berbagai penyakit karena organ tubuhnya masih berkembang.

Terdapat studi yang menunjukkan bahwa timun mengandung flavonoid dan tanin, dua kelompok senyawa yang efektif dalam memblokir radikal bebas berbahaya.

7. Mendukung tumbuh kembang bayi

Asam folat dapat mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang bayi. Oleh karena itu, wanita hamil perlu memenuhi kebutuhan asam folat.

Timun mengandung asam folat yang penting untuk tumbuh kembang bayi. Inilah mengapa timun baik sebagai MPASI bayi.

Cara Mengolah Timun untuk Bayi

Agar memperoleh manfaatnya secara maksimal, perhatikan cara mengolah timun untuk bayi berdasarkan usianya berikut:

1. Bayi 9 bulan

Hindari memberikan timun sebagai menu MPASI pertama si Kecil. Mentimun tidak boleh diberikan sampai bayi berusia sekitar 9 bulan.

Sayuran ini juga hanya boleh dikonsumsi dalam bentuk bubur atau tumbuk karena mengandung cucurbitacins, senyawa yang mungkin sulit dicerna bayi.

Cara mengolah timun agar aman untuk bayi berusia 9 bulan:

  • Pastikan timun dalam keadaan segar.
  • Cuci timun hingga bersih menggunakan air mengalir.
  • Kupas kulit timun atau biarkan tanpa mengupasnya. Untuk memperoleh manfaat timun secara maksimal, hindari mengupas kulit timun.
  • Kukus atau rebus timun selama kurang lebih 10-15 menit hingga melunak. Untuk mengeceknya, Anda bisa menusuk permukaan timun menggunakan garpu.
  • Hancurkan timun menggunakan blender atau mixer. Potong timun menjadi beberapa bagian agar lebih mudah diolah.
  • Blender dengan kecepatan tinggi. Anda juga bisa menambahkan air seperlunya untuk menciptakan konsistensi yang halus.

Setelah memberikan timun untuk bayi, hindari memberikan makanan baru lainnya selama 3 sampai 5 hari ke depan untuk mendeteksi kemungkinan alergi atau intoleransi.

2. Bayi 12 bulan atau lebih

Bayi bisa mengonsumsi timun mentah setelah mencapai usia 12 bulan. Cara menyajikannya sama dengan konsumsi timun biasa.

Tetap perhatikan hal berikut:

  • Pilih timun yang masih segar.
  • Cuci timun dengan air mengalir sampai bersih.
  • Cicipi timun untuk memastikan rasa tidak pahit.
  • Hindari mengupas kulit timun untuk menjaga kandungan gizi.
  • Potong timun menjadi bagian kecil untuk mengurangi risiko tersedak.

Pastikan bayi sudah cukup usia sebelum memberikan timun sebagai menu MPASI. Jika ada kendala terkait pemberian MPASI, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.

Pastikan bayi sudah cukup usia sebelum memberikan timun sebagai menu MPASI. Jika ada kendala terkait pemberian MPASI, sebaiknya berkonsultasi kepada dokter.

About The Author

11 Penyebab Betis Sakit dan Tips Penanganan yang Tepat

Sering Menjebak, Hindari Fad Diet dengan 5 Cara Mudah Ini!