Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Rambut Rontok saat Hamil: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Rambut rontok saat hamil dapat terjadi pada calon ibu. Dapat disebabkan oleh faktor seperti perubahan hormon. Ketahui penyebab dan cara mengatasinya!

Ibu Hamil dan Kerontokan Rambut

Sekitar 90% rambut tumbuh pada satu waktu, sedangkan 10% memasuki fase istirahat. Setiap dua hingga tiga bulan, rambut yang sedang istirahat mengalami kerontokan dan rambut baru tumbuh di tempatnya.

Telogen effluvium adalah kerontokan rambut berlebihan yang terjadi satu sampai lima bulan setelah kehamilan. Rambut saat hamil tidak jarang terjadi, memengaruhi 40 hingga 50% wanita. Namun, kerontokan ini bersifat sementara.

Penyebab Rambut Rontok saat Hamil

Kerontokan rambut ketika hamil adalah kondisi sementara yang dialami oleh 40-50% wanita hamil. Perubahan fisik dan ketidakstabilan hormonal dapat menyebabkan kerontokan rambut selama kehamilan.

Berikut adalah penyebab rambut rontok saat hamil:

1. Perubahan Hormon

Beberapa wanita mengalami kerontokan rambut akibat stres atau syok. Telogen effluvium juga dapat memengaruhi sebagian wanita selama kehamilan.

Kehamilan trimester pertama dapat menimbulkan stres karena perubahan hormon yang dramatis untuk mendukung pertumbuhan bayi.

Stres dapat menyebabkan kerontokan sekitar 30% atau lebih, menjadikan fase telogen atau ‘istirahat’ dari siklus hidup rambut. Sebagai hasilnya, wanita hamil dapat kehilangan 300 rambut per hari, dibandingkan dengan 100 rambut per hari pada kondisi normal.

Kerontokan rambut akibat perubahan hormon tidak terjadi secara langsung. Biasanya membutuhkan waktu 2-4 bulan untuk membuat rambut menjadi tipis. Kondisi ini berlangsung selama kurang dari enam bulan dan tidak menyebabkan kerontokan rambut permanen.

2. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan rambut rontok. Kerontokannya bisa sangat dramatis, terutama jika terkait dengan ketidakseimbangan hormonal atau defisiensi vitamin yang terjadi.

Masalah kesehatan lainnya meliputi:

  • Gangguan tiroid: Hipertiroidisme (terlalu banyak hormon tiroid) atau hipotiroidisme (terlalu sedikit hormon tiroid) sulit dideteksi selama kehamilan. Hipotiroidisme lebih umum terjadi. Gejala rambut rontok meliputi kram otot, sembelit, dan kelelahan.
  • Kekurangan zat besi: Kekurangan zat besi terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh. Kekurangan zat besi dapat menjadi penyebab rambut rontok saat hamil. Wanita hamil berisiko tinggi terkena anemia defisiensi zat besi.

3. Kekurangan Gizi

Tubuh membutuhkan nutrisi lebih saat hamil. Kekurangan asupan makanan bergizi dapat menyebabkan rambut rontok. Kekurangan zat besi, protein, mineral, dan vitamin dapat menjadi penyebab rambut rontok. Terlalu banyak vitamin juga bisa menjadi penyebabnya.

4. Genetika

Pada sebagian besar kasus, latar belakang genetik dapat menjadi penyebab rambut rontok saat hamil. Jika orang tua mengalami kerontokan rambut saat hamil, kemungkinan anak perempuannya juga akan mengalaminya.

5. Sindrom Ovarium Polikistik

Sindrom ovarium polikistik disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon yang menyebabkan pelepasan hormon pria (testosteron) berlebihan pada wanita. Kondisi ini menyebabkan pertumbuhan rambut berlebihan di wanita dan rambut rontok di kepala.

Sindrom ovarium polikistik adalah ketidakseimbangan hormon yang mengganggu perkembangan sel telur pada wanita. Kondisi ini menyebabkan menstruasi tidak teratur dan pembentukan kista kecil di ovarium.

6. Menghentikan Penggunaan Pil KB

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang menghentikan penggunaan pil KB atau metode KB lainnya sering mengalami kerontokan rambut saat hamil. Aborsi, keguguran, dan kehilangan bayi juga dapat menyebabkan kerontokan rambut parah.

7. Penyakit Kulit Kepala

Sebagian besar wanita mungkin mengalami alergi kulit dan kondisi yang mempengaruhi kulit kepala. Kondisi ini dapat menyebabkan penipisan rambut dan kerontokan rambut.

8. Trauma

Rambut rontok saat hamil tidak selalu berhubungan dengan kehamilan atau faktor genetik. Mengikat rambut secara ketat, perawatan kecantikan tertentu, atau merawat rambut dengan kasar dapat menyebabkan kerontokan rambut. Ini dikenal sebagai traction alopecia .

Peradangan folikel rambut dapat menyebabkan kerontokan rambut. Dalam beberapa kasus, folikel rambut dapat menyebabkan luka permanen yang menyebabkan kerontokan rambut.

9. Penyebab Lainnya

Kerontokan rambut yang disebabkan oleh telogen effluvium biasanya menyebabkan penipisan rambut yang merata. Jika pitak atau kebotakan lebih parah, mungkin ada masalah lain sebagai pemicu. Kondisi lain seperti genetik dan autoimun juga dapat menyebabkan kerontokan rambut, termasuk:

  • Androgenic alopecia (kebotakan pola wanita): Kebotakan ini disebabkan oleh fase pertumbuhan folikel rambut yang lebih pendek dan waktu yang lebih lama antara kerontokan rambut dan pertumbuhan baru.
  • Alopecia areata: Kerontokan rambut pada kulit kepala dan bagian tubuh lainnya. Rambut dapat tumbuh kembali tanpa dapat diprediksi atau bersiklus.

Cara Mengatasi Rambut Rontok saat Hamil

Rambut rontok selama atau setelah melahirkan bersifat sementara dan akan kembali normal setelah melahirkan. Ada beberapa cara alami yang dapat mengurangi kerontokan rambut.

Berikut adalah cara mengatasi rambut rontok saat hamil:

1. Mengoleskan Minyak di Kulit Kepala

Mengoleskan minyak tertentu pada kulit kepala secara teratur telah terbukti bermanfaat bagi rambut. Mengoleskan minyak dua kali seminggu sebelum tidur dapat memberikan nutrisi pada rambut. Minyak kelapa, almond, mustard, dan zaitun adalah beberapa pilihan minyak yang baik.

2. Pijat dengan Minyak Hangat atau Santan

Memijat kulit kepala dengan minyak hangat adalah terapi alami yang terkenal. Minyak kelapa, almond, jojoba, zaitun, dan mustard cocok untuk memijat kulit kepala dan mengontrol rambut rontok. Anda juga dapat menggunakan santan segar sebagai pengganti minyak. Pijat santan ke kulit kepala dan bilas setelah 20-30 menit.

3. Gel Lidah Buaya

Gel lidah buaya digunakan untuk mengobati masalah kulit. Gel lidah buaya juga dapat digunakan untuk mengatasi rambut rontok. Oleskan gel ini pada kulit kepala untuk menyembuhkan kekeringan dan infeksi, serta mengurangi rambut rontok.

4. Air Lemon

Air lemon dapat mencegah rambut rontok dan membuat rambut terlihat halus dan tebal.

Campurkan satu sendok makan air lemon dengan satu telur yang telah dikocok. Aduk rata dan oleskan ke kulit kepala. Diamkan selama sekitar 30 menit, lalu bilas hingga bersih.

5. Menjaga Pola Makan Sehat

Makan makanan bergizi penting bagi kesehatan ibu dan janin. Konsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan dan flavonoid. Ini akan membantu pertumbuhan rambut dan melindungi folikel rambut. Tambahkan vitamin C, E, B kompleks, dan seng dengan proporsi yang tepat.

6. Hindari Produk Berbahan Kimia

Hindari penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung bahan kimia saat hamil. Gunakan sampo dan kondisioner yang mengandung biotin dan silika.

7. Jangan Menyisir Rambut Basah

Jangan menyisir rambut dalam keadaan basah. Folikel rambut lebih lembut dan mudah dicabut saat rambut basah. Biarkan rambut kering secara alami atau gunakan handuk untuk mengeringkannya.

Referensi

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Pregnancy and Hair Loss.
  2. Larson, Jennifer. 2022. Why Am I Losing My Hair During Pregnancy?.
  3. Marcin, Ashley. 2018. Why Hair Loss Can Occur During or After Pregnancy and What You Can Do.
  4. Tian C. 2017. Hair Loss During Pregnancy – Causes & Prevention..

About The Author

Waspada, Penderita Diabetes Rentan Terkena Ginjal Bocor

Mengenal Cancel Culture dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental