Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cilostazol: Dosis, Indikasi, Efek Samping, & Peringatan

Myles Bannister

Beberapa orang mungkin merasakan nyeri otot setelah beraktivitas sehari-hari, terutama bagi atlet dan pecinta olahraga. Jika Anda mengalami hal ini, dokter mungkin merekomendasikan minum obat penahan nyeri seperti Cilostazol. Apakah Anda penasaran apa itu Cilostazol? Apa fungsi dan manfaatnya?

Cilostazol adalah obat turunan kuinolinon yang digunakan untuk mengatasi nyeri dan kram otot pada penderita penyakit vaskular perifer. Namun, penting untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi Cilostazol. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter dan harus digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.

Selain mengetahui apa itu Cilostazol, Anda juga perlu tahu lebih banyak tentang dosis dan penggunaannya. Berikut informasi lebih detail mengenai obat Cilostazol:

Nama: Cilostazol
Kelas: Agen antiplatelet, Inhibitor PDE-3, Inhibitor fosfolipase
Sediaan: Tablet 50 mg, Tablet 100 mg

Dosis Cilostazol dan Indikasi Obat Cilostazol untuk Dewasa

Untuk Penyakit Pembuluh Darah tepi (Peripheral Vascular Disease)

  • 100 mg PO setiap 12 jam 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah makan
  • Pertimbangan dosis Cilostazol
  • CYP2C19 atau CYP3A4 inhibitor: Mengurangi dosis 50 mg PO q12hr

Untuk Komplikasi trombotik dari Coronary Angioplasty

  • 100 mg setiap 12 jam 30 menit sebelum atau 2 jam sesudah makan

Pertimbangan Dosis Cilostazol

Dapat diberikan sebagai obat tunggal atau dalam kombinasi dengan aspirin 81 mg/hari

  • Sedang sampai berat: Hati-hati

Dosis Cilostazol dan Indikasi untuk Anak

Keamanan dan efektivitas penggunaan obat belum diketahui

Efek Samping Obat Cilostazol

Frekuensi kejadian >10%

  • Sakit kepala (27-34%)
  • Diare (12-19%)
  • Bentuk tinja yang abnormal (12-15%)
  • Infeksi (10-14%)
  • Rhinitis (7-12%)
  • Faringitis (7-10%)

Frekuensi kejadian 1-10%

  • Pusing (9-10%)
  • Palpitasi (5-10%)
  • Edema perifer (7-9%)
  • Nyeri punggung (6-7%)
  • Dispepsia (6%)
  • Nyeri perut (4-5%)
  • Takikardia (4%)
  • Peningkatan batuk (3-4%)
  • Mialgia (2-3%)
  • Fibrilasi atrium (<2%)
  • CHF (gagal jantung kongestif) (<2%)
  • MI (infark miokardium) (<2%)
  • Hematemesis (<2%)
  • Ekimosis (<2%)
  • Darah di mata (<2%)
  • Epistaksis (<2%)
  • Hemoptisis (<2%)
  • Mual

Frekuensi Tidak Ditetapkan

  • Agregasi platelet menurun
  • Agranulositosis
  • Anemia aplastik
  • Leukopenia
  • Trombositopenia
  • Sindrom Stevens-Johnson

Peringatan Penggunaan Obat Cilostazol

Peringatan Keras
Obat Cilostazol adalah inhibitor phosphodiesterase III, begitu pula metabolitnya; kinerja obat Cilostazol ini telah terbukti menurunkan kelangsungan hidup pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) kelas III-IV; kontraindikasi pada pasien dengan gagal jantung kongestif (CHF) dengan keparahan apapun

Kontraindikasi

  • Gagal jantung kongestif tanpa keparahan apapun
  • Hipersensitivitas
  • Gangguan hemostatik atau perdarahan patologis aktif (misalnya, perdarahan ulkus peptikum, perdarahan intrakranial) karena agregasi platelet reversibel

Penggunaan obat Cilostazol dapat membantu mengatasi nyeri otot, namun penggunaannya harus sesuai petunjuk dokter. Penggunaan Cilostazol pada wanita hamil dan menyusui harus diperhatikan dan diawasi oleh dokter.

Cilostazol biasanya efektif setelah penggunaan selama 12 minggu. Namun, laporkan perkembangan penggunaannya kepada dokter untuk penanganan selanjutnya. Jika ingin mengetahui lebih lanjut tentang Cilostazol, silakan baca halaman selanjutnya.

Cilostazol – Halaman Selanjutnya: 1 2

About The Author

Eritema Multiformis: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Manfaat Teh Lavender: Khasiat dan Efek Sampingnya