Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Makanan Panas Berbahaya bagi Penderita Diabetes?

Myles Bannister

Dampak mengonsumsi makanan panas bagi diabetes

Sebelum membahas dampak mengonsumsi makanan panas pada diabetes, kita perlu memahami indeks glikemik. Indeks glikemik menunjukkan pengaruh makanan terhadap kenaikan gula darah.

Makin tinggi indeks glikemik suatu makanan, makin cepat gula darah meningkat setelah makan. Sebaliknya, makanan dengan indeks glikemik rendah tidak signifikan meningkatkan gula darah.

Indeks glikemik makanan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk suhu. Beberapa makanan, seperti nasi putih dan wortel, memiliki indeks glikemik tinggi saat masih panas. Namun, setelah mendingin, indeks glikemiknya berkurang secara signifikan.

Sebuah penelitian dalam Journal of Diabetic Association pada 2005 menemukan bahwa kentang mentah memiliki indeks glikemik yang lebih rendah daripada kentang yang direbus. Oleh karena itu, penderita diabetes disarankan untuk tidak sembarangan mengonsumsi makanan olahan kentang.

Indeks glikemik makanan terlalu matang

Matangan tinggi pada makanan dapat meningkatkan indeks glikemik. Misalnya, spaghetti yang dimasak lebih lama cenderung memiliki indeks glikemik yang lebih tinggi daripada yang dimasak dalam waktu yang tepat.

Semakin matang makanan, semakin mudah dicerna dan semakin cepat gula darah meningkat.

Apakah penderita diabetes sebaiknya menghindari makanan panas?

Makanan panas cenderung memiliki indeks glikemik lebih tinggi. Meskipun lebih enak, penderita diabetes disarankan untuk menghindarinya atau menunggu hingga makanan mendingin.

Jika masih bingung tentang makanan yang aman untuk dikonsumsi oleh penderita diabetes, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet untuk memilih makanan yang tepat dan mengurangi risiko komplikasi yang berbahaya.

About The Author

Pemfigus Vulgaris: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

9 Penyebab Gastritis, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya