Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Macam-Macam Gangguan Pendengaran dan Cara Mencegahnya

Myles Bannister

Ada beberapa macam gangguan pendengaran yang bisa mempengaruhi telinga. Gangguan ini disebabkan oleh berbagai faktor. Apa saja jenis-jenis gangguan pendengaran ini? Berikut informasinya.

Apa Itu Gangguan Pendengaran?

Gangguan pendengaran adalah kondisi di mana telinga tidak bisa berfungsi optimal dalam menangkap suara. Jika Anda mengalami gangguan pendengaran, Anda mungkin akan kesulitan merespons suara, seperti percakapan atau musik. Biasanya, suara yang ditangkap oleh telinga terdengar sangat lemah.

Perlu diketahui, gangguan pendengaran berbeda dengan tuli. Pada kasus tuli, seseorang sama sekali tidak dapat mendengar suara dan membutuhkan alat bantu dengar untuk bisa mendengar dengan baik.

Macam-macam Gangguan Pendengaran

Secara umum, gangguan pendengaran terjadi ketika salah satu bagian telinga mengalami masalah. Telinga terdiri dari tiga bagian:

  • Telinga bagian luar.
  • Bagian tengah.
  • Telinga bagian dalam.

Berikut adalah beberapa macam gangguan pendengaran yang perlu diketahui dan diwaspadai:

1. Gangguan Pendengaran Konduktif

Gangguan pendengaran konduktif terjadi ketika suara tidak dapat mengalir dari telinga luar ke gendang telinga dan tulang telinga tengah. Jika mengalami gangguan pendengaran ini, Anda mungkin akan kesulitan mendengar suara yang lembut atau teredam.

Gangguan pendengaran konduktif biasanya disebabkan oleh:

  • Infeksi.
  • Alergi.
  • Aktivitas renang.
  • Penumpukan kotoran di telinga.

Gangguan pendengaran konduktif tidak selalu permanen. Pengobatan medis seperti penggunaan antibiotik atau intervensi bedah seperti implan koklea dapat mengatasi masalah ini.

Implan koklea adalah metode penanganan gangguan pendengaran konduktif yang dilakukan dengan memasang instrumen kecil di belakang telinga. Instrumen ini berfungsi untuk menerjemahkan getaran suara menjadi sinyal listrik yang bisa dipahami oleh otak sebagai suara yang memiliki makna.

2. Gangguan Pendengaran Sensorineural

Gangguan pendengaran sensorineural terjadi ketika ada kerusakan pada struktur telinga bagian dalam atau jalur saraf yang menghubungkan telinga dengan otak.

Gangguan pendengaran ini umumnya bersifat permanen. Selain itu, suara yang terdengar bisa berbeda, normal, atau tidak jelas.

Beberapa ciri-ciri gangguan pendengaran sensorineural antara lain:

  • Penderita gangguan pendengaran bilateral dengan gangguan yang sudah lama biasanya memiliki suara percakapan yang terdengar lebih keras dan memberi kesan suasana tegang dibandingkan dengan orang yang pendengarannya normal.
  • Penderita gangguan pendengaran sensorineural cenderung kesulitan mendengar atau mengartikan suara atau percakapan dalam lingkungan berisik.

Penyebab gangguan pendengaran sensorineural bervariasi antara lain:

  • Kelainan struktur telinga sejak lahir.
  • Penuaan.
  • Paparan suara keras dalam jangka panjang.
  • Trauma kepala.
  • Penyakit Meniere.
  • Neuroma akustik.
  • Infeksi seperti meningitis, campak, gondong, dan demam scarlet.
  • Penggunaan obat-obatan ototoksik seperti obat kanker, jantung, atau infeksi berat.

Gangguan pendengaran sensorineural dapat dideteksi melalui tes fungsi pendengaran. Misalnya dengan tes bisik yang menunjukkan bahwa penderita tidak dapat mendengar kata-kata yang tinggi (konsonan) atau percakapan bisik pada jarak lima meter.

3. Gangguan Pendengaran Campuran

Gangguan pendengaran campuran adalah gabungan dari gangguan pendengaran konduktif dan sensorineural. Pada umumnya, penderita akan mengalami gangguan konduktif seperti otosklerosis terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh gangguan sensorineural.

Ada juga kasus di mana penderita mengalami gangguan sensorineural terlebih dahulu, kemudian diikuti oleh gangguan konduktif. Bahkan ada yang mengalami kedua masalah pendengaran tersebut secara bersamaan, misalnya akibat trauma kepala berat yang mempengaruhi telinga tengah dan dalam.

Penanganan masalah pendengaran campuran biasanya membutuhkan tindakan medis khusus. Namun, pada beberapa kasus, penanganan medis tersebut tidak efektif.

4. Auditory Neuropathy Spectrum Disorder

Centers for Diseases Control and Prevention (CDC) juga mencatat bahwa terdapat jenis gangguan pendengaran lainnya yang disebut “auditory neuropathy spectrum disorder.” Gangguan ini terjadi ketika suara dapat masuk ke telinga dengan normal, tetapi karena kerusakan pada bagian dalam telinga atau jalur saraf pendengaran, suara tidak dapat diproses oleh otak dengan benar.

5. Gangguan Pendengaran pada Satu Telinga

Gangguan pendengaran juga bisa terjadi hanya pada satu telinga. Meskipun kondisi ini mungkin tidak berbahaya, tetapi bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi penderitanya.

Bahkan gangguan pendengaran yang kecil saja dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk membedakan arah suara dan memahami ucapan di latar belakang yang bising.

Gangguan pendengaran yang parah pada satu sisi juga tidak hanya mempengaruhi pendengaran di telinga yang terkena, tetapi juga menyebabkan kesulitan signifikan dalam memahami percakapan, terutama dalam lingkungan yang berisik seperti kantor atau tempat umum lainnya.

Penderita mungkin tidak dapat membedakan suara dari sisi kiri dan kanan. Oleh karena itu, mereka memerlukan komunikasi tatap muka dan bahkan membaca gerakan bibir agar dapat berkomunikasi dengan lebih baik.

Cara Mencegah Gangguan Pendengaran

Mencegah masalah pendengaran tentu saja penting untuk menjaga kualitas hidup dan mencegah gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mencegah kondisi ini:

  • Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat dengan paparan suara keras seperti pabrik atau pertambangan, atau saat berenang.
  • Lakukan pemeriksaan telinga secara teratur jika bekerja atau sering beraktivitas di tempat-tempat dengan paparan suara kencang.
  • Bersihkan telinga secara rutin dan hati-hati.
  • Hindari mendengarkan musik dengan volume yang terlalu tinggi.
  • Segera lakukan penanganan medis jika mengalami infeksi telinga.

Referensi

  1. Burke, D. 2012. Hearing Loss. [link](https://www.healthline.com/health/hearing-loss#What-Are-the-Symptoms-of-Hearing-Loss?) (diakses pada 1 September 2020)
  2. CDC. Types of Hearing Loss. [link](https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/types.html) (diakses pada 1 September 2020)
  3. EVHS. Types of hearing Impairment. [link](https://www.evms.edu/patient_care/specialties/ent_surgeons/services/otology/patient_education/types_of_hearing_impairment/) (diakses pada 1 September 2020)
  4. Felman, A. 2018. [link](https://www.medicalnewstoday.com/articles/249285) (diakses pada 1 September 2020)

About The Author

Telat Makan dan Masuk Angin: Apakah Ada Hubungannya?

Anflat – Manfaat, Dosis, dan Efek Samping