Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Maag: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Obat, Cara Mencegah, dll

Myles Bannister

Gastritis atau sakit maag adalah kondisi yang menggambarkan ketidaknyamanan perut bagian atas. Gangguan ini merujuk pada kelompok gejala seperti kembung, tidak nyaman, mual, dan sering bersendawa. Ketahui gejala, penyebab, pengobatan, dan cara mencegah maag!

Ringkasan Penyakit Maag

  • Penanganan: Ditangani oleh tenaga medis profesional.
  • Diagnosis: Membutuhkan diagnosis medis.
  • Uji Lab: Sering kali memerlukan uji atau pencitraan laboratorium.
  • Lama Penyakit: Reda dalam waktu harian hingga mingguan.

Apa Itu Maag?

Maag adalah kumpulan gejala yang menyebabkan rasa tidak nyaman di perut atau dada. Rasa tidak nyaman ini biasanya muncul setelah makan atau minum tertentu. Gangguan pencernaan ini bisa membuat seseorang merasa kenyang atau tidak nyaman selama atau bahkan sebelum makan. Namun, setiap orang mungkin mengalami gangguan pencernaan dengan cara yang berbeda.

Gangguan pencernaan seringkali menjadi tanda dari masalah yang mendasarinya, seperti penyakit refluks gastroesofageal (GERD) dan penyakit kantung empedu. Bagaimana cara membedakan maag dan tukak lambung? Meskipun kedua penyakit tersebut memiliki penyebab dan gejala yang hampir sama, keduanya adalah kondisi yang berbeda.

Tukak lambung terjadi ketika terjadi luka dan peradangan di area tertentu di lambung. Meskipun penyebab dasarnya sama dengan maag, tukak lambung adalah tahap lebih lanjut dari maag kronis dan memerlukan penanganan yang berbeda.

Kasus Maag di Indonesia

Menurut penelitian oleh Kementerian Kesehatan, kasus maag di beberapa kota Indonesia cukup tinggi. Di Kota Medan, angka kasus maag mencapai 91,6%, di Jakarta 50%, di Denpasar 46%, di Bandung 35,3%, di Palembang 32,5%, di Aceh 31,7%, di Surabaya 31,2%, dan di Pontianak 31,2%.

Kasus gastritis dan duodenitis di Indonesia mempengaruhi kesehatan masyarakat sebanyak 41%. Pada tahun 2013, kematian akibat penyakit ini lebih banyak terjadi pada wanita. Jumlah kematian per 100 ribu wanita adalah 15,3, sedangkan pada pria tercatat 12 per 100 ribu laki-laki.

Penyebab Maag

Maag atau gastritis terjadi karena peradangan pada lapisan dalam perut. Dinding lambung yang dilapisi lendir bisa rusak karena cairan pencernaan. Beberapa penyakit dan kondisi dapat meningkatkan risiko terkena maag, seperti penyakit Crohn dan sarkoidosis.

Faktor-faktor yang meningkatkan risiko maag antara lain:

1. Infeksi Bakteri

Infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) adalah infeksi pada manusia yang paling umum terjadi. Namun, hanya beberapa orang yang mengalami gastritis atau gangguan pencernaan bagian atas lainnya. Infeksi ini dapat diturunkan atau disebabkan oleh gaya hidup, seperti pola makan dan merokok.

2. Usia

Orang dewasa yang lebih tua berisiko mengalami sakit maag karena lapisan lambung cenderung mengalami penipisan seiring bertambahnya usia dan lebih mungkin mengalami infeksi H. pylori atau gangguan autoimun.

3. Stres

Kondisi psikologis juga dapat menyebabkan maag akut, seperti stres akibat menjalani operasi, luka bakar, cedera, atau infeksi parah.

4. Konsumsi Alkohol

Minum alkohol dapat mengiritasi lapisan dalam lambung dan meningkatkan produksi cairan pencernaan. Minum alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan maag akut.

5. Konsumsi Obat Pereda Nyeri

Obat penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen dapat menyebabkan maag akut dan kronis jika dikonsumsi terlalu sering. Obat-obatan ini dapat mengurangi zat pelindung lambung.

6. Sistem Kekebalan Tubuh Menyerang Sel-sel di Perut

Maag autoimun sering terjadi pada orang dengan kelainan autoimun, seperti penyakit Hashimoto dan diabetes tipe 1. Maag autoimun juga berhubungan dengan defisiensi vitamin B-12.

7. Penyakit dan Kondisi Lainnya

Penyakit maag dapat terkait dengan kondisi medis lainnya, seperti penyakit HIV/AIDS, infeksi parasit, dan penyakit Crohn.

Gejala Maag

Orang dengan sakit maag mungkin mengalami satu atau lebih dari gejala berikut:

Perut Terasa Penuh

Meskipun belum mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak, Anda merasa kenyang. Jika Anda mulai makan, Anda mungkin tidak bisa menghabiskannya.

Rasa Tidak Nyaman Setelah Makan

Anda mungkin merasa tidak nyaman setelah makan. Rasa kenyang berlangsung lebih lama dari seharusnya. Anda dapat merasakan sakit ringan hingga parah di daerah antara tulang dada dan pusar.

Sensasi Terbakar di Perut Bagian Atas

Gejala yang sering muncul adalah sensasi terbakar di antara tulang dada dan pusar.

Perut Kembung

Anda mungkin merasa sesak di perut bagian atas karena penumpukan gas. Perlu diketahui, heartburn dan sakit maag sering dianggap sama, padahal keduanya adalah kondisi yang berbeda. Heartburn adalah perasaan terbakar di belakang tulang dada yang biasanya terjadi setelah makan.

Diagnosis Maag

Dokter akan meninjau riwayat medis dan keluarga, melakukan evaluasi fisik, dan merekomendasikan tes berikut:

1. Endoskopi Bagian Atas

Endoskop adalah selang tipis berisi kamera kecil yang dimasukkan melalui mulut dan turun ke perut untuk memeriksa lapisan perut. Dokter dapat memeriksa peradangan dan melakukan biopsi untuk dianalisis di laboratorium.

2. Tes Darah

Tes darah dilakukan untuk menentukan apakah seseorang menderita anemia.

3. Tes Napas dan Tinja

Tes ini digunakan untuk memeriksa infeksi H. pylori, bakteri yang terkait dengan tukak lambung. Namun, pengujian H. pylori masih kontroversial.

4. Tes Pencitraan

Tes pencitraan seperti X-ray atau CT scan dapat digunakan untuk memeriksa obstruksi usus atau masalah lain.

Obat Maag

Sakit maag adalah gejala, bukan penyakit, dan pengobatannya tergantung pada penyakit yang mendasarinya. Jika gejalanya ringan dan jarang terjadi, perubahan gaya hidup bisa membantu. Batasi konsumsi makanan berlemak, cokelat, kafein, dan alkohol.

Tidur setidaknya 7 jam setiap malam juga dapat membantu meredakan gangguan pencernaan ringan. Berolahraga secara teratur dan berhenti merokok juga penting. Untuk kasus maag parah, dokter dapat meresepkan obat berikut:

Antasida

Obat ini digunakan untuk melawan efek asam lambung. Contohnya Alka-Seltzer, Maalox, Rolaids, Riopan, dan Mylanta. Beberapa obat ini tersedia tanpa resep.

H-2-receptor antagonists

Obat ini mengurangi kadar asam lambung. Contohnya Zantac, Tagamet, Pepcid, dan Axid. Beberapa tersedia tanpa resep dokter. Efek sampingnya dapat berupa mual, muntah, konstipasi, diare, dan sakit kepala.

Inhibitor pompa proton (PPI)

Contoh PPI adalah Aciphex, Nexium, Prevacid, Prilosec, Protonix, dan Zegerid. PPI sangat efektif untuk orang yang juga menderita penyakit refluks gastroesofageal (GERD). Obat ini lebih kuat dari H-2-receptor antagonists. Bicaralah dengan dokter tentang efek samping yang mungkin terjadi.

Prokinetik

Salah satu contohnya adalah Reglan. Efek sampingnya dapat berupa kelelahan, depresi, kantuk, kecemasan, dan kejang otot.

Antibiotik

Jika H. pylori menyebabkan tukak lambung, antibiotik dapat diresepkan. Efek sampingnya dapat berupa sakit perut, diare, dan infeksi jamur.

Antidepresan

Jika tidak ada penyebab yang jelas untuk maag dan pengobatan sebelumnya belum berhasil, dokter mungkin meresepkan antidepresan dosis rendah. Antidepresan dapat meredakan ketidaknyamanan dengan mengurangi sensasi sakit. Efek sampingnya dapat berupa mual, sakit kepala, agitasi, konstipasi, dan keringat malam.

Terapi Psikologis

Untuk maag fungsional, terapi psikologis dapat membantu mengelola aspek kognitif gangguan pencernaan. Terapi perilaku kognitif, biofeedback, hipnoterapi, dan terapi relaksasi dapat direkomendasikan.

Dokter juga dapat merekomendasikan perubahan pada jadwal pengobatan jika dugaan tersebut bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Penggunaan aspirin atau ibuprofen dapat dihentikan dan obat pengganti mungkin direkomendasikan. Namun, penggantian obat harus dilakukan di bawah pengawasan dokter.

Cara Mencegah Maag

Cara terbaik untuk mencegah sakit maag adalah dengan menghindari makanan, minuman, dan situasi yang memicu gejala. Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan antara lain:

  • Makan secara perlahan.
  • Makan dalam porsi kecil.
  • Hindari makanan yang mengandung banyak asam, seperti buah jeruk dan tomat.
  • Kurangi atau hindari makanan dan minuman yang mengandung kafein.
  • Jika stres memicu maag, pelajari cara mengelola stres, seperti teknik relaksasi dan biofeedback.
  • Jika Anda merokok, berhentilah. Merokok dapat mengiritasi lapisan perut.
  • Kurangi konsumsi alkohol, karena alkohol dapat mengiritasi lapisan lambung.
  • Jangan berolahraga dengan perut penuh. Lakukan olahraga sebelum makan atau setidaknya satu jam setelah makan.
  • Jangan tidur setelah makan. Tunggu setidaknya tiga jam setelah makan sebelum tidur.
  • Tidur dengan kepala lebih tinggi dari kaki (setidaknya 15 cm) untuk mencegah cairan pencernaan naik ke kerongkongan.

Referensi:

  1. Indigestion. https://www.nhs.uk/conditions/indigestion/. (Diakses pada 22 November 2019)
  2. Indigestion. https://www.webmd.com/heartburn-gerd/indigestion-overview#2-6. (Diakses pada 22 November 2019)
  3. Indigestion. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/indigestion/symptoms-causes/syc-20352211. (Diakses pada 22 November 2019)
  4. Newman, Tim. 2017. What to know about indigestion or dyspepsia. https://www.medicalnewstoday.com/articles/163484.php. (Diakses pada 22 November 2019)
  5. W. Marks, Jay, MD. Indigestion (Dyspepsia, Upset Stomach Pain). https://www.medicinenet.com/dyspepsia/article.htm. (Diakses pada 22 November

    About The Author

Berbahaya, 4 Minuman Kemasan yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Mengenali Penyebab Benjolan di Hidung dan Cara Mengatasinya