Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Levodopa: Manfaat, Dosis, Efek Samping, dll

Myles Bannister

Levodopa adalah obat yang digunakan untuk pasien dengan penyakit Parkinson. Obat ini meredakan gejala Parkinson seperti tubuh kaku dan gemetar. Parkinson adalah penyakit otak yang disebabkan oleh kekurangan dopamin yang mengganggu koordinasi otot-otot tubuh.

Berikut ini adalah informasi singkat mengenai obat Levodopa:

Nama Obat Levodopa
Golongan obat Antiparkinson
Kategori Obat resep
Manfaat obat Mengatasi kekurangan dopamin pada penderita penyakit Parkinson untuk membantu mengoordinasi pergerakan otot-otot tubuh
Sediaan obat Kapsul dan tablet

Cara Kerja Obat Levodopa

Obat Levodopa digunakan untuk mengatasi kekakuan otot-otot tubuh yang terjadi pada penderita Parkinson. Parkinson terjadi akibat kekurangan dopamin dalam otak dan efeknya adalah eksitasi neuron kolinergik.

Cara kerja obat ini adalah dengan menggantikan dopamin yang hilang, sehingga otak dapat mengoordinasikan pergerakan otot tubuh. Levodopa yang dikonsumsi dipecah menjadi dopamin, yang kemudian diserap oleh otak untuk berfungsi seperti seharusnya.

Pemberian obat Levodopa ini merupakan bagian dari terapi farmakologis pada penderita Parkinson. Terdapat 2 metode pengobatan Parkinson, yaitu terapi pembedahan dan penggunaan obat-obatan.

Manfaat Obat Levodopa

Obat ini bermanfaat untuk mengatasi masalah pada otot tubuh akibat penyakit Parkinson. Gejalanya antara lain:

  • Tremor
  • Kekuatan otot berkurang
  • Kesulitan dalam gerakan tangan dan kaki
  • Kesulitan berbicara
  • Kehilangan keseimbangan tubuh
  • Kejang

Penyakit Parkinson juga bisa menunjukkan gejala lain seperti:

  • Gangguan penciuman
  • Gangguan tidur
  • Sembelit
  • Perubahan pada kulit
  • Depresi

Kontraindikasi Obat Levodopa

Obat Levodopa tidak boleh dikonsumsi oleh penderita masalah kesehatan berikut:

  • Aritmia
  • Penyakit hati
  • Penyakit pernapasan
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit lambung
  • Gangguan hormon
  • Glaukoma
  • Melanoma
  • Gangguan kejiwaan

Dosis Obat Levodopa

Obat Levodopa tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul, dan hanya dapat digunakan dengan resep dokter. Penggunaannya juga sering dikombinasikan dengan obat lain seperti Benserazide dan Carbidopa.

Berikut adalah dosis umum obat Levodopa:

  • Dosis tunggal: 125 mg, 2 kali sehari (dosis dapat ditambahkan setelah 3-7 hari, tergantung kondisi pasien). Dosis maksimal per hari adalah 8 gram
  • Dosis dengan Benserazide: Dewasa, 50 mg 3-4 kali sehari (dosis lanjutan 100 mg 1-2 kali per minggu); dosis pemeliharaan 400-800 mg per hari. Orang tua, 50 mg per hari (kemudian 50 mg setiap 3 atau 4 hari)
  • Dosis dengan Carbidopa: Dewasa, 100 mg Levodopa dan 25 mg Carbidopa per hari; dosis pemeliharaan 750 mg – 2 g Levodopa dan 75-200 mg Carbidopa

Dosis obat dapat bervariasi untuk setiap individu, tergantung pada kondisi masing-masing. Penting untuk mengikuti dosis yang telah ditentukan oleh dokter. Overdosis obat dapat menyebabkan masalah serius seperti hipertensi, hipotensi, takikardia sinus, anoreksia, dan insomnia. Jika terjadi overdosis, segera cari pertolongan medis di rumah sakit.

Petunjuk Penggunaan Obat Levodopa

Berikut adalah petunjuk penggunaan obat Levodopa yang benar:

  • Gunakan obat sesuai petunjuk dokter
  • Minum obat setelah makan atau sesuai saran dokter
  • Minum obat secara teratur pada waktu yang sama setiap hari. Misalnya, setiap 8 jam (untuk dosis 3 kali sehari). Tetapkan jadwal minum obat dan patuhi setiap hari. Jika lupa minum, minum segera jika jarak dengan dosis berikutnya masih lama (misalnya 4 jam lagi). Hindari minum dosis ganda untuk menggantikan dosis yang terlewat
  • Minum banyak air sebagai penyeimbang

Petunjuk Penyimpanan Obat Levodopa

Berikut adalah petunjuk penyimpanan obat Levodopa yang baik:

  • Simpan obat pada suhu 20-25 derajat Celcius
  • Jauhkan dari tempat yang lembap
  • Jauhkan dari sinar matahari langsung
  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak
  • Buang obat yang sudah kedaluwarsa

Efek Samping Obat Levodopa

Mengonsumsi obat dapat menyebabkan efek samping. Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi:

  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah
  • Terasa seperti terbakar pada lidah
  • Perubahan warna urine, tinja, atau air liur
  • Kesemutan pada kaki dan tangan
  • Insomnia
  • Penglihatan kabur
  • Perubahan suasana hati

Jika mengalami efek samping, segera periksakan diri ke dokter.

Interaksi Obat Levodopa

Penggunaan obat Levodopa bersamaan dengan beberapa jenis obat dapat menyebabkan interaksi. Obat-obatan tersebut antara lain:

  • Monoamine-oksidase (MAOI) seperti isocarboxazid, phenelzine, dan tranylcypromine
  • Antidepresan trisiklik
  • Antipsikotik
  • Obat penurun tekanan darah
  • Metoclopramide
  • Pyridoxine
  • Obat anti kejang seperti ethotoin, fenitoin, dan mephenytoin

Beberapa makanan juga dapat mengurangi efektivitas obat, seperti kacang-kacangan, susu skim, dan gandum.

Peringatan dan Perhatian

Perhatikan hal-hal berikut sebelum menggunakan obat Levodopa:

  • Jangan mengonsumsi obat jika memiliki masalah kesehatan yang telah disebutkan sebelumnya
  • Hentikan penggunaan obat jika mengalami efek samping dan segera periksakan diri ke dokter
  • Sampaikan kepada dokter jika memiliki riwayat alergi terhadap obat-obatan tertentu

Referensi

  1. Gandhi, Kavita R. dan Abdolreza, S. (2019). Levodopa (L-Dopa). https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482140/ (Diakses pada 1 September 2019)
  2. Levodopa. http://mims.com/indonesia/drug/info/levodopa/?type=brief&mtype=generic (Diakses pada 1 September 2019)
  3. Levodopa. https://www.drugbank.ca/drugs/DB01235 (Diakses pada 1 September 2019)
  4. Levodopa Capsule. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5752/levodopa-oral/details (Diakses pada 1 September 2019)
  5. Brazier, Y. (2018). Parkinson’s disease and its causes. https://www.medicalnewstoday.com/articles/323396.php (Diakses pada 1 September 2019)

About The Author

Pil Biru: Manfaat, Dosis, Cara Kerja, Efek Samping

Dokter Terawan, Menteri Kesehatan Terkenal dengan Terapi Cuci Otak