Temukan lebih lanjut tentang Cefoperazone, termasuk manfaat, efek samping, dosis, petunjuk penggunaan, dan lainnya di artikel ini!
Rangkuman Informasi Obat Cefoperazone
Nama Obat | Cefoperazone |
Kelas Obat | Antibiotik sefalosporin |
Kategori | Obat resep |
Manfaat Obat | Mengatasi infeksi bakteri tertentu |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kontraindikasi | Hipersensitif |
Sediaan Obat | Injeksi |
Kandungan dan Cara Kerja Cefoperazone
Cefoperazone termasuk ke dalam antibiotik sefalosporin generasi ketiga. Cara kerja antibiotik sefalosporin adalah dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri.
Sefalosporin menghambat reaksi transpeptidase tahap ketiga dalam sintesis dinding sel bakteri. Ini mencegah pertumbuhan bakteri dan mengatasi infeksi bakteri.
Cefoperazone aktif terhadap bakteri gram positif tertentu dan lebih aktif terhadap bakteri gram negatif dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
Manfaat Cefoperazone
Manfaat Cefoperazone umumnya digunakan untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri seperti:
- Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah
- Infeksi saluran urin
- Peritonitis
- Kolesistitis
- Kolangitis
- Septikemia
- Infeksi kulit dan jaringan kulit
- Infeksi tulang dan sendi
- Infeksi radang panggul
- Endometritis
- Gonore
Cefoperazone juga digunakan untuk beberapa infeksi pencernaan dan saluran genital lainnya.
Dosis Cefoperazone
Cefoperazone tersedia dalam sediaan injeksi dan dosis yang disarankan adalah:
- Dewasa dengan infeksi ringan hingga sedang: 2-4 gram per hari, dosis dibagi menjadi 2 dan diberikan setiap 12 jam.
- Dewasa dengan infeksi berat: 8-12 gram per hari, dosis dibagi menjadi 2 atau 3 dengan jarak 8-12 jam. Dosis maksimum adalah 16 gram per hari.
- Dewasa untuk mengobati uretritis gonokokal: 500 mg dalam dosis tunggal.
- Dewasa dengan gangguan fungsi ginjal: 2-4 gram per hari.
- Anak-anak: 50-200 mg/kg berat badan, diberikan setiap 12 jam. Dosis dapat ditingkatkan menjadi 300 mg/kg berat badan untuk mengobati meningitis tanpa komplikasi.
Dosis dapat disesuaikan berdasarkan kondisi individu. Gunakan Cefoperazone sesuai dosis yang diresepkan dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda sebelum mengganti dosis.
Petunjuk Penggunaan Cefoperazone
Penggunaan Cefoperazone harus sesuai dengan petunjuk. Berikut adalah petunjuk penggunaan Cefoperazone:
- Cefoperazone hanya digunakan dalam bentuk injeksi dan harus digunakan di bawah pengawasan dokter atau petugas kesehatan.
- Jangan mengubah atau menghentikan penggunaan obat tanpa berkonsultasi dengan dokter, meskipun infeksi telah membaik.
Petunjuk Penyimpanan Cefoperazone
Simpan Cefoperazone dengan benar untuk menjaga kualitas dan keefektifannya. Berikut adalah petunjuk penyimpanan Cefoperazone:
- Simpan Cefoperazone pada suhu kamar.
- Jauhkan dari kelembapan dan sinar matahari langsung.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
- Konsultasikan dengan apoteker tentang cara membuang obat yang sudah kedaluwarsa.
Efek Samping Cefoperazone
Cefoperazone dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti:
- Diare
- Penurunan jumlah sel darah putih
- Penurunan hemoglobin dan hematokrit
- Penurunan kadar enzim hati
- Reaksi alergi
Jika Anda mengalami efek samping yang serius atau reaksi alergi, segera hubungi dokter dan hentikan penggunaan obat ini.
Interaksi Obat Cefoperazone
Cefoperazone dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti:
- Antikoagulan
- Aminoglikosida
- Furosemide
Beritahu dokter jika Anda menggunakan atau telah menggunakan obat lain termasuk obat resep, non-resep, dan obat herbal.
Peringatan dan Perhatian Cefoperazone
Cefoperazone adalah obat keras yang hanya boleh digunakan dengan resep dokter. Perhatikan hal berikut saat menggunakan Cefoperazone:
- Jangan gunakan Cefoperazone jika Anda hipersensitif terhadap sefalosporin. Perhatikan jika Anda alergi terhadap penisilin, karena beberapa orang yang alergi penisilin juga alergi terhadap sefalosporin.
- Hati-hati penggunaan pada ibu menyusui.
- Hanya gunakan pada wanita hamil jika sangat diperlukan.
- Hati-hati penggunaan pada anak-anak karena belum diketahui efektivitasnya.
Sumber:
- 5.1.2.1 Sefalosporin – http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-5-infeksi/51-antibakteri/512-sefalosporin-dan-antibiotik-beta-laktam-lainnya/5121
- SEFOPERAZON – http://pionas.pom.go.id/monografi/sefoperazon