Pruritus adalah rasa gatal yang terjadi pada bagian kulit dan disertai dengan bercak-bercak kemerahan. Rasa gatal bisa terjadi dalam waktu singkat atau berkepanjangan. Pruritus juga dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mengeras.
Penyebab Pruritus
Pruritus bukanlah suatu penyakit, melainkan bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti gigitan serangga, kulit yang kering, atau penyakit sistemik seperti diabetes melitus. Berikut adalah beberapa penyebab pruritus.
1. Gangguan kulit
Hampir semua penyakit kulit dapat menyebabkan rasa gatal, terutama pada waktu tertentu. Contohnya adalah infeksi Skabies yang menyebabkan gatal lebih parah pada malam hari. Prurigo dan Lichen simplex chronicus adalah penyakit kulit yang ditandai dengan kulit yang menebal akibat garukan yang berulang.
2. Reaksi alergi pada kulit
Orang dengan kulit sensitif bisa mengalami gatal setelah kontak dengan benda-benda alergen, seperti anting-anting, kalung, atau jam tangan yang mengandung nikel. Beberapa benda lain yang bisa menyebabkan alergi adalah karet, bahan tekstil, cat rambut, serbuk sari tanaman, dan obat-obatan.
3. Sengatan atau gigitan serangga dan parasit
Gatal juga bisa terjadi akibat sengatan atau gigitan serangga, seperti kutu rambut atau infeksi Skabies.
4. Kondisi psikologis
Rasa gatal pada kulit juga bisa dipicu oleh gangguan kecemasan atau depresi. Beberapa kondisi psikologis, seperti delusion of parasitosis, membuat penderita merasa gatal karena adanya parasit yang masuk ke dalam tubuhnya.
5. Kehamilan dan menopause
Ketidakseimbangan hormon pada perempuan hamil atau yang memasuki masa menopause bisa menyebabkan pruritus. Beberapa kondisi yang mungkin terjadi pada wanita hamil adalah pruritic urticarial papules and plaques of pregnancy (PUPPP) dan prurigo gestationis.
6. Kulit kering
Pruritus tanpa adanya bercak merah atau tanda lainnya bisa disebabkan oleh kulit yang kering akibat paparan suhu yang ekstrim atau mandi terlalu sering.
7. Eksim
Eksim dapat menyebabkan kulit kering, gatal, kemerahan, dan pecah-pecah. Pada awalnya, kulit akan memerah, kering, dan bersisik, bahkan bisa terbentuk lepuh yang mengeluarkan cairan.
8. Kondisi lain
Pruritus juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain, seperti hipertiroid, hipotiroid, hemorrhoid, polisitemia, anemia karena kekurangan zat besi, hepatitis, gagal ginjal kronis, primary biliary cirrhosis, dan kanker.
Beberapa gejala lain yang perlu diwaspadai adalah pruritus yang tidak sembuh setelah penanganan mandiri di rumah, menyebar di seluruh tubuh, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jika pruritus berlangsung lebih dari dua minggu, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk diagnosis dan penanganan lebih lanjut.
Gejala Pruritus
Gejala pruritus bervariasi tergantung penyebabnya. Beberapa tanda yang dapat dilihat antara lain:
1. Pruritus akibat kulit kering
Kulit terlihat keabu-abuan (khususnya pada orang dengan kulit hitam), bibir pecah-pecah, dan kulit bersisik.
2. Pruritus akibat eksim
Muncul bintik-bintik kemerahan di tungkai, lengan, dan pipi. Rasa gatal bisa muncul setelah terpapar zat yang menyebabkan alergi, misalnya makanan, debu, dan lain-lain.
3. Pruritus akibat dermatitis kontak
Rasa gatal muncul beberapa saat setelah kontak dengan zat tertentu, seperti detergen atau perhiasan bukan emas. Bintik merah juga bisa muncul di area kulit terpapar.
4. Pruritus akibat gigitan serangga
Muncul bentol merah pada kulit yang tergigit.
Diagnosis Pruritus
Diagnosis pruritus diperlukan untuk mengetahui apakah gatal merupakan gejala penyakit lain atau gangguan kulit. Beberapa pemeriksaan yang mungkin dilakukan adalah riwayat kesehatan, tes laboratorium, dan tes fisik.
- Profil kimia digunakan untuk memeriksa kelainan hati atau ginjal.
- Tes darah digunakan untuk menunjukkan kekurangan zat besi atau kondisi internal penyebab pruritus.
- Tes fungsi tiroid digunakan untuk menentukan kelainan tiroid yang menyebabkan pruritus.
- X-ray dada digunakan untuk menunjukkan tanda-tanda penyakit yang mungkin terkait dengan pruritus.
Pengobatan Pruritus
Pengobatan pruritus bergantung pada penyebabnya. Jika gatal merupakan gejala penyakit lain, perawatan akan disesuaikan dengan penanganan penyakit yang mendasarinya.
Beberapa pengobatan rumahan yang dapat membantu mengatasi pruritus antara lain:
- Hindari menggaruk area yang gatal, dan gunakan kuku yang pendek untuk mencegah luka pada kulit.
- Kompres dengan kain yang dingin dan basah untuk melindungi kulit.
- Hindari zat yang mengiritasi atau menyebabkan alergi, seperti nikel, parfum, produk kulit dengan pewangi, dan kosmetik. Pilih sabun tanpa pewangi dan pewarna.
Selain pengobatan rumahan, dokter juga dapat meresepkan krim kortikosteroid, antidepresan, obat penghambat calcineurin, atau antihistamin oral untuk mengatasi rasa gatal yang mengganggu.