Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

7 Penyebab Spotting pada Wanita dan Penangannya

Myles Bannister

Penyebab spotting pada wanita

Spotting atau perdarahan ringan kerap terjadi pada wanita. Darah yang tidak banyak seringkali menempel di celana dalam atau keluar bersamaan dengan urine. Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai hal baik yang wajar maupun akibat gangguan kesehatan.

Kehamilan

Saat wanita mengalami kehamilan, kemungkinan besar mereka akan mengalami perdarahan ringan atau spotting. Kondisi ini bisa terjadi karena ada implantasi di dinding rahim yang membuat calon janin tertanam dan berkembang di sana. Selanjutnya, Anda akan merasakan adanya darah keluar meski tidak banyak.

Perdarahan akibat implantasi ini tidak berlangsung lama, biasanya hanya 1-2 hari. Setelah itu, Anda tidak akan merasakan apa-apa. Jika kehamilan berjalan dengan baik, beberapa wanita akan mengalami mual di pagi hari (morning sickness). Kondisi ini merupakan tanda yang sangat umum, dan pasangan harus segera memeriksakannya ke dokter kandungan.

Gangguan kelenjar tiroid

Gangguan kelenjar tiroid dapat menyebabkan hipertiroidisme dan hipotiroidisme. Gangguan ini mempengaruhi menstruasi dan hormon wanita, sehingga perdarahan ringan sering terjadi.

Penyakit menular seksual

Penyakit menular seksual juga dapat menyebabkan perdarahan pada seseorang. Perdarahan ini terjadi jika ada luka, infeksi, dan peradangan yang parah. Tanda lain dari penyakit ini adalah nyeri, panas, gatal, dan ketidaknyamanan saat berhubungan seksual.

Stres berlebihan

Stres berlebihan dapat mengganggu fungsi hormon pada tubuh wanita, termasuk gangguan siklus menstruasi dan penyebab spotting. Kurangi stres yang Anda miliki dengan melakukan beberapa kegiatan seperti meditasi, yoga, atau liburan.

Pengaruh obat

Obat juga dapat menyebabkan masalah seperti spotting. Beberapa jenis obat yang memiliki efek ini adalah anticoagulants, corticosteroids, tricyclic antidepressants, dan phenothiazines. Jika Anda menggunakan salah satu obat ini, perhatikan resep dari dokter dan jangan sembarangan minum.

Berat badan

Wanita cenderung memiliki persentase lemak tubuh yang lebih tinggi daripada pria. Namun, mereka tetap disarankan untuk menjaga berat badan pada kondisi normal. Jika mengalami obesitas yang berlebihan, wanita dapat mengalami gangguan siklus menstruasi dan spotting.

Cara terbaik untuk menurunkan berat badan agar mengurangi risiko spotting dan gangguan menstruasi adalah dengan berolahraga dan mengatur pola makan. Lakukan secara bertahap dan konsisten, sehingga tubuh tidak terkejut dan Anda tidak kelelahan karena terlalu banyak berolahraga dan diet.

Kanker

Perdarahan ringan seperti spotting hingga perdarahan yang lebih berat dapat menjadi tanda penyakit berbahaya dalam vagina dan sistem reproduksi wanita. Penyakit ini termasuk kanker serviks, kanker ovarium, dan kanker endometrium. Jika kanker sudah semakin parah dan berkembang dengan cepat, frekuensi perdarahan akan semakin sering.

Penanganan perdarahan harus dimulai dengan mengatasi kanker terlebih dahulu. Jika kanker masih dalam tahap awal, kemungkinan bisa diatasi dengan kemoterapi, operasi, dan terapi hormon. Namun, jika sudah parah akan sulit diatasi, terutama jika sudah menyebar ke orang lain di sekitarnya.

Spotting dan alat kontrasepsi

Melakukan kontrasepsi atau menggunakan alat kontrasepsi akan memengaruhi hormon dalam tubuh. Perubahan hormon ini dapat menyebabkan beberapa wanita mengalami perdarahan. Kondisi ini membuat wanita sering merasa tidak nyaman. Berdasarkan studi yang dilakukan pada tahun 2016, spotting karena kontrasepsi meliputi:

  • KB implan. Implan jenis etonogestrel seringkali menyebabkan perdarahan meski tidak terlalu banyak.
  • KB suntik atau injeksi. Beberapa jenis obat yang digunakan untuk injeksi KB ini dapat menyebabkan perdarahan ringan. Umumnya obat dengan kandungan progestin dapat memicu masalah ini.
  • KB IUD. Karena dipasang pada uterus, kemungkinan besar akan menyebabkan perdarahan. Terutama saat baru dipasang atau dilepas.
  • KB pil. Beberapa orang mengalami perdarahan ringan saat memulai, menghentikan, atau terlewat minum kontrasepsi jenis ini.

Pemeriksaan dokter

Jika Anda sering mengalami perdarahan di vagina dan merasa tidak biasa, lebih baik segera memeriksakan diri ke dokter. Jika beberapa hal berikut terjadi, segera cek kondisi tubuh Anda untuk mengetahui penyebabnya.

  • Perdarahan terjadi lebih dari sekali atau lebih dari dua kali dalam satu waktu. Jika mendekati masa menstruasi, mungkin masih wajar. Namun, jika menstruasi sangat lama atau tidak wajar, segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
  • Tidak ada penjelasan yang jelas untuk perdarahan. Jika setelah perdarahan Anda melakukan tes kehamilan dan hasilnya positif, bisa jadi karena implantasi. Namun, jika tidak ada penjelasan lain, segera periksakan diri ke dokter.
  • Perdarahan terjadi setelah Anda mengalami menopause. Wanita yang mengalami menopause seharusnya tidak mengalami perdarahan dari vagina secara normal. Jika terjadi perdarahan ringan, berarti ada yang tidak beres.
  • Perdarahan ringan tiba-tiba menjadi lebih banyak dari perdarahan yang parah. Bahkan, mirip dengan menstruasi pertama yang darahnya lebih banyak dan membuat Anda merasa sangat lemah.
  • Mengalami nyeri di perut bagian bawah, kelelahan yang berlebihan, dan pusing mendadak saat perdarahan muncul.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang spotting dan beberapa penyebabnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa spotting tidak selalu berhubungan dengan gangguan yang berbahaya. Namun, jika ada gejala lain yang muncul, segera periksakan diri ke dokter agar kondisi tubuh yang menurun dapat segera diatasi.

Itulah beberapa hal yang perlu Anda ketahui tentang spotting dan beberapa penyebabnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa spotting tidak selalu berhubungan dengan masalah yang serius. Namun, jika ada tanda-tanda lain yang muncul, segera periksakan diri ke dokter agar dapat mengatasi kondisi tubuh yang menurun secara tepat.

About The Author

Benjolan Asam Urat Bisa Pecah?

10 Ciri-Ciri Kulit Sensitif yang Harus Diwaspadai