Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cedera Kepala: Jenis, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan

Myles Bannister

Cedera kepala adalah kondisi yang bisa bersifat ringan atau bahkan serius hingga membutuhkan penanganan medis. Ketahui lebih lanjut mengenai gejala, penyebab, pengobatan, dan pencegahan cedera kepala berikut ini!

Apa Itu Cedera Kepala?

Cedera kepala adalah kondisi ketika kepala mengalami kerusakan akibat benturan. Cedera kepala memiliki dampak yang beragam tergantung tingkat keparahan.

Pada cedera ringan, mungkin hanya terjadi memar dan luka minor. Namun, cedera berat dapat mencapai bagian dalam kepala seperti tengkorak dan otak.

Jenis Cedera Kepala

Cedera kepala terbagi menjadi 2 jenis yaitu cedera kepala ringan dan berat, dengan 5 jenis berdasarkan dampaknya:

1. Hematoma

Hematoma adalah pembekuan darah di luar pembuluh darah atau memar. Hematoma serius jika menyerang otak dan menyebabkan tekanan di dalam tengkorak.

Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.

2. Hemorrhage

Hemorrhage adalah perdarahan di sekitar otak atau di dalam jaringan otak. Perdarahan di sekitar otak ditandai dengan sakit kepala dan muntah. Perdarahan di dalam otak tergantung pada jumlah darah, tetapi dapat menyebabkan tekanan pada otak seiring berjalannya waktu.

3. Concussion

Concussion atau gegar otak terjadi jika otak mengalami benturan yang keras. Pada banyak kasus, terganggunya fungsi otak, terutama memori, berlangsung sementara. Namun, jenis cedera ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.

4. Edema

Edema adalah pembengkakan di area kepala yang terkena cedera. Pembengkakan berdampak pada jaringan di sekitar kepala. Jika terjadi di otak, dapat menyebabkan tekanan pada tengkorak dan mungkin menyebabkan keretakan pada tengkorak.

5. Cedera Aksonal Difus

Cedera aksonal difus merusak sel-sel otak tanpa menyebabkan perdarahan. Cedera ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen atau bahkan kematian.

Ciri dan Gejala Cedera Kepala

Ciri dan gejala cedera kepala dipengaruhi oleh tingkat keparahan. Berikut adalah ciri-ciri cedera kepala ringan dan berat:

1. Ciri dan Gejala Cedera Kepala Ringan

Cedera kepala ringan ditandai dengan gejala seperti:

  • Pasien masih sadar dan dapat berbicara
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Kunang-kunang
  • Mual
  • Telinga berdenging
  • Pandangan agak kabur

2. Ciri dan Gejala Cedera Kepala Berat

Cedera kepala berat memiliki gejala seperti cedera ringan ditambah dengan gejala lain, seperti:

  • Hilang kesadaran
  • Kejang
  • Muntah
  • Gangguan keseimbangan
  • Disorientasi
  • Fokus penglihatan berkurang
  • Koordinasi otot hilang
  • Sakit kepala semakin parah
  • Kehilangan ingatan
  • Keluar cairan dari telinga dan hidung

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Segera periksakan diri ke dokter jika mengalami benturan yang hebat dan muncul gejala seperti yang sudah disebutkan. Penanganan dini diperlukan untuk mencegah komplikasi serius yang dapat membahayakan nyawa.

Penyebab Cedera Kepala

Cedera kepala disebabkan oleh benturan. Hal ini dapat terjadi akibat:

  • Kecelakaan lalu lintas
  • Jatuh dari ketinggian
  • Benturan saat berolahraga
  • Paparan suara berfrekuensi tinggi seperti ledakan bom

Cedera juga dapat terjadi pada anak bayi dan anak kecil akibat guncangan keras pada kepala.

Diagnosis Cedera Kepala

Diagnosis cedera kepala dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

1. Anamnesis

Dokter akan menanyakan keluhan pasien, termasuk riwayat cedera sebelumnya dan kejadian terbaru yang melibatkan kepala.

2. Pemeriksaan Fisik

Dokter akan memeriksa kondisi fisik kepala pasien untuk mencari tanda-tanda cedera seperti pembengkakan atau luka. Dokter juga akan mengevaluasi kesadaran pasien untuk menentukan tingkat keparahan cedera.

3. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang meliputi pemeriksaan untuk mengetahui apakah ada kerusakan pada tengkorak atau otak, seperti CT scan atau MRI.

Pengobatan Cedera Kepala

Pengobatan cedera kepala tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut metode penanganan yang umum dilakukan:

1. Terapi Obat-obatan

Pemberian obat-obatan bertujuan mengatasi gejala sakit kepala. Penggunaan paracetamol umum untuk cedera ringan. Untuk cedera berat, dokter dapat meresepkan obat antikejang atau manitol.

2. Terapi Fisik

Terapi fisik seperti terapi wicara, terapi saraf, fisioterapi, atau terapi okupasi dapat direkomendasikan jika terjadi gangguan fisik atau sistem saraf akibat cedera.

3. Operasi

Pada cedera berat seperti gegar otak, hematoma, atau perdarahan, mungkin diperlukan tindakan operasi untuk mengatasi tulang tengkorak retak, mengatasi pembekuan darah di otak, atau mengangkat cairan yang menumpuk di otak.

Komplikasi Cedera Kepala

Cedera kepala dapat menyebabkan komplikasi seperti kerusakan saraf, pembuluh darah otak, penurunan fungsi otak, atau penyakit otak seperti Alzheimer atau Parkinson.

Pencegahan Cedera Kepala

Mencegah cedera kepala dapat dilakukan dengan menggunakan pengaman saat berkendara, mengenakan alat pelindung diri, melatih fokus otak dan penglihatan, serta berhati-hati di tempat yang minim penerangan.

Referensi

  1. Anonim. Severe Head Injury. https://www.nhs.uk/conditions/severe-head-injury/ (Diakses pada 20 Juli 2020)
  2. Anonim. Head Trauma. https://www.mayoclinic.org/first-aid/first-aid-head-trauma/basics/art-20056626 (Diakses pada 20 Juli 2020)
  3. Reed-Guy, L. 2018. Head Injury. https://www.healthline.com/health/head-injury (Diakses pada 20 Juli 2020)
  4. Sissons, C. 2018. Head injury: Symptoms, concussion, and treatment. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322225#types (Diakses pada 20 Juli 2020)

About The Author

Cystic Fibrosis: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Dispepsia Fungsional: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya