Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Penyebab Pusar Bau, dari yang Ringan hingga Berat

Myles Bannister

Pusar bau biasanya terkait dengan kebersihan. Kotoran, bakteri, dan kuman bisa terkumpul di area berlubang ini. Apa saja yang menyebabkan aroma tidak sedap pada pusar? Simak penjelasannya di bawah ini.

Kondisi yang Menyebabkan Pusar Bau

Penyebab utama bau pusar adalah kebersihan yang buruk. Pusar memiliki lipatan kulit yang menjadi tempat berkembangnya bakteri. Sebagian besar bakteri ini tidak akan menimbulkan bau, tetapi jika bakteri menjadi terlalu padat, bau yang tidak sedap akan muncul.

Berikut adalah beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pusar bau:

1. Kebersihan yang Buruk

Pusar dapat menjadi ‘rumah’ bagi hampir 70 jenis bakteri, jamur, dan kuman. Bakteri dan kuman ini akan memakan kotoran, keringat, minyak, dan kulit mati, yang menghasilkan bau busuk. Semakin dalam pusar, semakin banyak kotoran dan kuman yang bisa menumpuk.

2. Infeksi

Infeksi jamur, seperti Candida, dapat terjadi di pusar. Hal ini terjadi jika Anda tidak menjaga kebersihan area tersebut dengan baik. Orang yang menderita diabetes melitus juga lebih rentan terkena infeksi jamur karena sistem kekebalan tubuh mereka yang lemah.

3. Operasi

Pooperasi pada perut, seperti operasi hernia umbilikalis, dapat menyebabkan pusar terinfeksi. Jika terjadi infeksi, nanah dapat keluar dari pusar dan menyebabkan bau tidak sedap. Infeksi ini dapat ditandai dengan nyeri, kemerahan, dan bengkak.

4. Kista Epidermoid dan Pilar

Kista epidermoid dan kista pilar adalah benjolan yang dapat terbentuk di pusar. Jika kista ini pecah atau terinfeksi, akan ada keluarnya kotoran kental, kuning, dan berbau busuk.

5. Kista Sebasea

Kista sebasea dapat terjadi akibat cedera. Kista ini berasal dari kelenjar sebasea yang menghasilkan sebum untuk melumasi dan melindungi kulit. Jika kista ini pecah, cairan di dalamnya dapat menyebabkan bau tidak sedap.

6. Terdapat Benda Asing

Serat kain atau benda asing lainnya yang tertinggal di pusar dapat menyebabkan bau tidak sedap. Hal ini sering terjadi pada orang yang memiliki pusar cekung. Serat kapas cenderung menyerap kelembapan, sehingga bisa menyebabkan bau tidak sedap.

7. Tindik di Pusar

Jika pusar yang ditindik terinfeksi, bisa menyebabkan bau tidak sedap. Tindik yang terinfeksi juga dapat memicu peradangan dan infeksi, yang ditandai dengan kemerahan, bengkak, nyeri, dan keluarnya cairan berbau tidak sedap.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika bau tidak sedap pada pusar hanya terkait dengan kebersihan, Anda tidak perlu ke dokter, karena bau tersebut akan hilang setelah membersihkannya. Namun, konsultasikan dengan dokter jika keluar cairan dari pusar atau terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, kemerahan, pembengkakan, nyeri, atau nyeri saat buang air kecil.

Dokter akan memeriksa pusar dan mungkin mengambil sampel cairan untuk diperiksa di laboratorium.

Cara Mengatasi Bau Tidak Sedap pada Pusar

Jika tidak ada infeksi atau kista, yang perlu dilakukan hanyalah menjaga kebersihan dan kekeringan area pusar. Hindari mengenakan pakaian ketat dan kurangi asupan gula untuk mengurangi risiko infeksi. Jika terdapat infeksi atau kista, perawatan medis akan diperlukan.

Membersihkan pusar secara teratur setelah berkeringat dan mandi dapat membantu mencegah bau tidak sedap.

Referensi

  1. Brady, Krissy. 2019. 5 Reasons Your Belly Button Smells Super Funky, According to Dermatologists. https://www.prevention.com/health/a29713335/smelly-belly-button/. (Diakses pada 14 Oktober 2020).
  2. Sissons, Claire. 2020. How to stop your belly button smelling. https://www.medicalnewstoday.com/articles/320706#how-to-clean. (Diakses pada 14 Oktober 2020).
  3. Watson, Stephanie. 2018. What Causes Belly Button Odor?. https://www.healthline.com/health/why-does-my-belly-button-smell#cleaning-your-belly-button. (Diakses pada 14 Oktober 2020).

About The Author

Ektropion: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya

Psikopat: Penyebab, Ciri Ciri, Diagnosis, Cara Mencegah