Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Leukosit Rendah: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Leukosit rendah atau sel darah putih rendah terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup sel darah putih. Hal ini penting karena sel darah putih berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya? Simak informasinya di bawah ini!

Berapa Jumlah Leukosit Normal?

Leukosit rendah juga dikenal sebagai leukopenia. Kondisi ini dapat terdeteksi melalui tes darah di laboratorium.

Jumlah sel darah putih bervariasi untuk setiap orang. Kisaran jumlah normal adalah antara 4.000 hingga 11.000 sel per mikroliter darah.

Jika jumlah sel darah putih di bawah 4.000 per mikroliter, maka itu menandakan kadar leukosit rendah. Pada kondisi ini, tubuh akan kesulitan melawan infeksi.

Penyebab Leukosit Rendah

Kadar sel darah putih yang rendah bisa mengindikasikan adanya kondisi medis. Berikut adalah beberapa penyebab leukosit rendah yang mungkin Anda alami:

1. Masalah Sumsum Tulang

Masalah pada sumsum tulang sering dikaitkan dengan penurunan sel darah putih. Sumsum tulang adalah tempat produksi sel darah.

Produksi sel darah putih di sumsum tulang bisa berkurang akibat kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa masalah sumsum tulang yang bisa menyebabkan leukosit rendah:

  • Anemia aplastik.
  • Sindrom myelodysplastic.
  • Sindrom myeloproliferative.
  • Myelofibrosis.

2. Perawatan Kanker

Perawatan kanker seperti kemoterapi, terapi radiasi, atau transplantasi sumsum tulang belakang dapat menyebabkan penurunan kadar sel darah putih. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat merusak sumsum tulang belakang dan menghambat produksi sel darah putih.

3. Infeksi

Beberapa jenis infeksi juga dapat menyebabkan leukosit rendah. Infeksi virus bisa mengganggu sumsum tulang sehingga produksi sel darah putih berkurang. Infeksi parah dapat membuat tubuh menggunakan sel darah putih lebih cepat dari yang bisa diproduksi oleh tubuh.

Infeksi seperti HIV/AIDS dan tuberkulosis juga dapat menurunkan jumlah sel darah putih. HIV membunuh jenis sel darah putih tertentu dalam tubuh.

4. Penyakit Autoimun

Penyakit autoimun menyebabkan tubuh menyerang dan merusak sel darah putih. Kondisi ini biasanya juga menyerang sel sumsum tulang, tempat produksi sel darah putih.

Penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan leukosit rendah.

5. Malnutrisi

Malnutrisi atau kekurangan nutrisi tertentu dapat mempengaruhi jumlah sel darah putih. Nutrisi seperti asam folat dan vitamin B12 diperlukan untuk produksi sel darah putih. Kekurangan mineral seperti tembaga dan zinc juga dapat menyebabkan leukosit rendah.

Konsumsi alkohol juga dapat mengganggu asupan nutrisi dalam tubuh dan menurunkan jumlah sel darah putih.

6. Efek Samping Obat-obatan

Beberapa obat seperti antibiotik, obat antipsikotik, dan obat untuk mengatasi tiroid yang terlalu aktif dapat menyebabkan leukosit rendah. Berikut adalah beberapa contoh obat yang memiliki efek samping tersebut:

  • Bupropion
  • Clozapine
  • Siklosporin
  • Interferon
  • Lamotrigin
  • Minocycline
  • Mycophenolate mofetil
  • Penisilin
  • Sirolimus
  • Natrium valproat
  • Steroid
  • Tacrolimus

Obat-obatan di atas adalah contoh, dan Anda harus memberitahu dokter jika sedang mengonsumsi obat apa pun.

7. Masalah Limpa

Limpa juga turut berperan dalam produksi sel darah putih. Jika limpa mengalami infeksi, pembekuan darah, atau masalah lainnya, maka langkah tersebut dapat menyebabkan penurunan sel darah putih.

8. Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah penyakit sistemik yang disebabkan oleh respons imun berlebihan. Penyakit ini ditandai dengan pembentukan area peradangan kecil (granuloma) di berbagai sistem dalam tubuh. Jika granuloma terbentuk di sumsum tulang, produksi sel darah dan jumlah leukosit bisa menurun.

9. Kelainan Kongenital

Kelainan bawaan yang mempengaruhi produksi sel darah di sumsum tulang juga dapat menyebabkan leukosit rendah.

Contohnya, seperti Kostmann syndrome atau severe congenital neutropenia dan myelokathexis.

Cara Mengatasi Leukosit Rendah

Leukosit rendah biasanya akan terdeteksi saat Anda melakukan pemeriksaan medis. Perawatan yang dapat dilakukan bergantung pada penyebab kondisi ini.

1. Perawatan di Rumah

Dokter mungkin akan memberikan beberapa saran yang dapat Anda terapkan di rumah untuk menghindari infeksi:

  • Jaga asupan makanan dengan mengonsumsi buah dan sayur yang kaya nutrisi. Konsultasikan dengan dokter tentang makanan yang disarankan dan yang sebaiknya dihindari.
  • Istirahat yang cukup untuk menjaga energi tubuh. Hindari kelelahan yang dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  • Cuci tangan dengan benar, hindari keramaian dan orang sakit, dan hindari kegiatan yang berpotensi terkontaminasi dengan kuman.

2. Obat-obatan

Dokter dapat meresepkan obat untuk merangsang produksi sel darah putih atau obat yang dapat mengatasi penyebab rendahnya jumlah sel. Jika leukosit rendah disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter dapat meresepkan antibiotik.

Jenis obat yang direkomendasikan bergantung pada penyakit yang mendasari leukosit rendah.

3. Menghentikan Pengobatan yang Menyebabkan Leukosit Rendah

Jika terapi seperti kemoterapi dan terapi radiasi menyebabkan leukosit rendah, dokter mungkin perlu untuk menghentikan sementara perawatan tersebut untuk memberikan kesempatan pada tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel darah putih.

4. Growth Factor

Protein yang merangsang produksi sel darah putih dapat digunakan untuk mengatasi leukosit rendah yang disebabkan oleh faktor genetik atau kemoterapi. Growth factor, seperti granulocyte colony-stimulating factor, sangat membantu dalam hal ini.

Referensi

  1. NHS UK. 2017. Low white blood cell count.
    https://www.nhs.uk/conditions/low-white-blood-cell-count/ (Diakses 24 Agustus 2020).
  2. Mayo Clinic. 2018. Low white blood cell count.
    https://www.mayoclinic.org/symptoms/low-white-blood-cell-count/basics/causes/sym-20050615 (Diakses 24 Agustus 2020).
  3. WebMD. 2020. Why Is My White Blood Cell Count Low?
    https://www.webmd.com/cancer/white-blood-cell-count-low#1 (Diakses 24 Agustus 2020).
  4. Anthony, Kiara. 2020. The Neutropenic Diet.
    https://www.healthline.com/health/neutropenic-diet#safety (Diakses 6 September 2020).
  5. McDowell, Sandy. 2018. What Is Leukopenia?
    https://www.healthline.com/health/leukopenia (Diakses 24 Agustus 2020).

About The Author

Makan Nasi Goreng saat Sarapan, Apa Manfaat & Risikonya?

12 Cara Menghilangkan Kantung Mata secara Alami, Mudah & Cepat