Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

11 Ciri Keracunan Makanan yang Paling Umum (Wajib Waspada)

Myles Bannister

Ciri-Ciri Keracunan Makanan

Gejala keracunan makanan dapat muncul sebagian atau bersamaan. Banyak dan beratnya gejala dapat menggambarkan seberapa parah kondisi keracunan makanan yang dialami. Beberapa gejala mungkin juga membutuhkan penanganan medis segera agar tidak memicu kondisi lain yang lebih parah.

Berikut adalah 11 ciri-ciri keracunan makanan yang perlu Anda kenali:

1. Sakit perut

Sakit perut menjadi salah satu ciri-ciri keracunan makanan yang paling umum.

Nyeri perut akibat keracunan makanan umumnya dapat dirasakan pada bagian perut di bawah tulang rusuk dan di atas panggul. Kondisi ini dipicu oleh keberadaan patogen yang menghasilkan racun yang mengiritasi lapisan lambung dan usus sehingga munculnya rasa nyeri pada perut.

Sakit atau nyeri perut adalah ciri-ciri keracunan yang umum dan dapat juga mengindikasikan masalah pencernaan lainnya. Oleh karena itu, untuk memastikan sakit perut disebabkan oleh keracunan atau bukan, perlu dilihat pada gejala keracunan makanan lainnya.

2. Diare

Ciri-ciri keracunan makanan yang umum lainnya adalah diare.

Diare ditandai dengan feses yang encer dan frekuensi buang air besar yang lebih banyak, yaitu melebihi tiga kali dalam waktu 24 jam. Diare disebabkan oleh peradangan pada saluran pencernaan yang menghambat penyerapan cairan yang dikeluarkan selama proses pencernaan.

Diare akibat keracunan makanan dapat disertai dengan darah maupun lendir pada feses, segera konsultasikan ke dokter jika kondisi ini terjadi. Selain itu, diare juga rentan menyebabkan dehidrasi, sehingga pastikan Anda memenuhi kebutuhan cairan tubuh apabila mengalami diare.

3. Mual

Keracunan makanan juga bisa ditandai dengan rasa mual.

Mual adalah perasaan ingin muntah, namun tidak semua orang yang merasakan mual akan langsung memuntahkan makanannya. Mual dapat menjadi salah satu tanda awal keracunan makanan. Apabila disebabkan keracunan makanan, mual dapat muncul sekitar 1-8 jam setelah Anda makan.

4. Muntah

Mual yang tidak dapat tertahankan dapat menyebabkan muntah.

Muntah juga merupakan ciri-ciri keracunan makanan yang umum. Muntah merupakan salah satu reaksi tubuh yang berusaha mengeluarkan organisme atau racun berbahaya yang masuk ke dalam tubuh.

Muntah terkadang dapat menjadikan kondisi tubuh lebih baik, tapi dapat juga terjadi berulang kali dan membuat tidak nyaman. Apabila muntah disertai dengan diare yang sama parahnya, segera konsultasikan ke dokter.

5. Tidak nafsu makan

Kebanyakan orang yang mengalami keracunan makanan juga dapat kehilangan nafsu makan.

Nafsu makan yang hilang dapat dipicu oleh rasa mual dan perasaan tidak nyaman pada saluran pencernaan. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang kehilangan nafsu makan. Terkadang rasa mual juga menyebabkan makanan tidak dapat masuk ke dalam perut karena selalu dimuntahkan kembali.

6. Lemah dan tidak bertenaga

Lemah, lelah, dan tidak bertenaga adalah kondisi sakit yang umum dan dapat juga menjadi ciri-ciri keracunan makanan.

Kondisi ini dapat juga dipicu oleh gejala lain seperti diare dan muntah yang disebutkan sebelumnya. Selain itu, kondisi ini juga dapat dipicu oleh penurunan nafsu makan yang menyebabkan hanya sedikit atau bahkan tidak ada asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.

7. Demam

Ciri-ciri keracunan makanan lainnya adalah demam atau meningkatkan suhu tubuh hingga melebihi 38°C.

Demam adalah gejala yang umum terjadi akibat berbagai penyakit karena demam merupakan salah satu mekanisme tubuh dalam melawan peradangan yang terjadi pada tubuh. Senyawa pirogen dalam tubuh dilepaskan oleh sistem imun atau oleh bakteri menular yang masuk ke dalam tubuh.

Senyawa ini kemudian memicu terjadinya demam atau kenaikan suhu tubuh. Peningkatan suhu pada tubuh dapat meningkatkan aktivitas sel darah putih untuk melawan infeksi.

8. Menggigil

Menggigil adalah gejala yang sering muncul bersamaan dengan demam.

Menggigil adalah reaksi otot yang berkontraksi dengan cepat dan menghasilkan panas. Sama halnya seperti demam, menggigil juga masih dipengaruhi oleh senyawa pirogen yang dihasilkan tubuh.

9. Sakit kepala

Sakit kepala sebagai gejala keracunan makanan sering dikaitkan dengan gejala keracunan makanan berupa diare dan muntah.

Sakit kepala dapat menandakan bahwa Anda telah mengalami gejala dehidrasi. Apabila gejala keracunan makanan tidak sampai menyebabkan dehidrasi, maka kemungkinan kecil gejala sakit kepala akibat keracunan makanan muncul.

10. Nyeri otot

Infeksi akibat keracunan makanan juga dapat menyebabkan nyeri otot.

Nyeri otot dipicu oleh sistem kekebalan tubuh yang aktif hingga menyebabkan peradangan. Kondisi ini menyebabkan beberapa bagian tubuh lebih sensitif atau bahkan merasakan nyeri.

11. Meriang

Ciri-ciri keracunan makanan lainnya adalah meriang.

Meriang dapat diartikan sebagai kondisi tubuh yang tidak merasa sehat secara keseluruhan. Gejala meriang pada dasarnya merupakan kumpulan dari beberapa gejala yang sudah disebutkan sebelumnya seperti lemah dan lelah, mual, hilang nafsu makan, hingga nyeri otot.

Umumnya gejala keracunan makanan dapat membaik dalam beberapa hari saja dan tidak membutuhkan pengobatan. Lakukan pertolongan pertama untuk mengatasi keracunan makanan agar tidak menyebabkan gejala lain yang lebih serius.

Pastikan kebutuhan cairan tubuh tetap terjaga sehingga tidak terjadi dehidrasi. Apabila terjadi gejala yang serius seperti beberapa kondisi yang telah disebutkan di atas, segera konsultasikan ke dokter.

Jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memerhatikan asupan makanan untuk mencegah keracunan makanan terulang kembali di kemudian hari.

Sumber:

  1. 10 Signs and Symptoms of Food Poisoning – https://www.healthline.com/nutrition/food-poisoning-signs-symptoms diakses 29 April 2019
  2. Food poisoning – https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/infections-and-poisoning/food-poisoning diakses 29 April 2019
  3. Food Poisoning Symptoms – https://www.cdc.gov/foodsafety/symptoms.html diakses 29 April 2019

About The Author

Kromosom: Pengertian, Struktur, Kelainan

Permethrin: Manfaat, Dosis, Efek Samping