Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) – Jenis, Gejala, dan Tanda

Myles Bannister

PTSD adalah gangguan kecemasan yang membuat penderitanya tidak bisa melupakan pengalaman traumatis dan berpikir negatif tentang diri sendiri dan dunia sekitarnya. Berikut adalah beberapa jenis PTSD yang disebabkan oleh stresor traumatik:

  • Menyaksikan peristiwa yang menakutkan seperti korban kecelakaan atau tindakan brutal.
  • Pengalaman situasi terancam kematian atau keselamatan jiwa seperti bencana alam atau perang.
  • Mengalami tindak kekerasan dalam keluarga.
  • Mengalami perkosaan, pelecehan seksual, atau ancaman terhadap integritas fisik dan harga diri.
  • Dipaksa atau terpaksa melakukan tindak kekerasan.
  • Kehilangan anggota keluarga atau orang yang dikasihi secara mendadak.
  • Berhasil selamat dari tindak kekerasan, bencana alam, atau kecelakaan hebat.
  • Terpaksa pindah atau terusir dari kampung halaman.
  • Mendadak berada dalam keadaan terasing.
  • Terputusnya hubungan dengan dunia luar.
  • Kehilangan harta benda, sumber penghidupan, dan privasi.
  • Berada dalam kondisi kekurangan pangan, tempat tinggal, dan kesehatan.

Gejala dan Tanda Post Traumatic Stress Disorder

Setelah mengalami trauma yang mengancam nyawa, Anda mungkin merasa takut, tidak berdaya, atau ngeri. Hal ini dapat menyebabkan tekanan dan kecemasan. Beberapa gejala yang mungkin Anda alami termasuk masalah tidur, mimpi buruk, pemikiran berulang tentang trauma, upaya menghindari situasi yang mengingatkan pada trauma, atau mati rasa emosional.

PTSD didiagnosis ketika gejala ini mengganggu kehidupan sehari-hari dan berlangsung lebih dari sebulan setelah trauma awal.

Ada empat jenis gejala utama yang terkait dengan PTSD:

  1. Pengalaman yang terulang: Mengingat trauma melalui kenangan yang mengganggu, mimpi buruk, atau kilas balik.
  2. Penghindaran: Mencoba menghindari pikiran, perasaan, situasi, atau orang yang mengingatkan pada trauma.
  3. Perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati: Termasuk kesulitan mengingat peristiwa traumatis, keyakinan dan perasaan negatif tentang diri sendiri, ketidakmampuan menikmati aktivitas menyenangkan, atau menyalahkan diri sendiri atas trauma atau konsekuensinya.
  4. Perubahan rangsangan atau reaktivitas: Masalah seperti selalu waspada, masalah tidur, mudah tersinggung, kesulitan berkonsentrasi, reaksi terkejut yang berlebihan, atau peningkatan reaktivitas terhadap rangsangan.

Ada juga gejala dan diagnosa lain yang sering dikaitkan dengan PTSD:

  • Serangan panik: Rasa takut yang kuat yang ditandai dengan sesak napas, pusing, berkeringat, mual, dan detak jantung yang cepat.
  • Gejala fisik: Sakit kronis, sakit kepala, sakit perut, diare, ketegangan otot, atau nyeri punggung.
  • Perasaan tidak percaya: Kehilangan kepercayaan pada orang lain dan pandangan negatif terhadap dunia.
  • Masalah dalam kehidupan sehari-hari: Kesulitan dalam pekerjaan, di sekolah, atau dalam situasi sosial.
  • Penyalahgunaan zat: Menggunakan obat atau alkohol untuk mengatasi rasa sakit emosional.
  • Masalah hubungan: Kesulitan dalam hubungan intim atau perasaan terisolasi dari keluarga dan teman.
  • Depresi: Mood yang terus-menerus sedih, cemas, atau kehilangan minat pada kegiatan yang disukai.
  • Pikiran untuk bunuh diri: Mempertimbangkan untuk menyakiti diri sendiri.

PTSD sering terkait dengan masalah kesehatan mental dan fisik lainnya:

  • Mayoritas penderita PTSD juga menderita gangguan kejiwaan lainnya seperti depresi berat dan gangguan kecemasan.
  • Mereka cenderung melakukan perilaku berisiko seperti penyalahgunaan zat.
  • Veteran dengan kondisi kejiwaan memiliki risiko penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi.

About The Author

Manfaat Kacang Macadamia untuk Kesehatan

6 Manfaat Tidur Siang bagi Kesehatan Tubuh