Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Polineuropati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Myles Bannister

Polineuropati adalah gangguan saraf pada tubuh yang mempengaruhi fungsi organ. Penyebab dan gejalanya bervariasi. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai polineuropati.

Apa Itu Polineuropati?

Polineuropati adalah kondisi kerusakan saraf pada tubuh, terutama pada kulit, otot, dan organ. Polineuropati tidak melibatkan saraf di otak.

Kerusakan saraf menghambat pengiriman sinyal ke otak dan dari otak. Gejalanya dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan gangguan fungsi tubuh sehari-hari. Ada dua jenis polineuropati, yaitu akut dan kronis.

Jenis-Jenis Polineuropati

Penyakit ini dapat dibedakan menjadi:

1. Polineuropati akut

Terjadi secara tiba-tiba dan gejalanya mungkin tidak selalu muncul. Biasanya disebabkan oleh reaksi autoimun atau infeksi pada saraf. Dengan penanganan yang tepat, polineuropati akut bisa sembuh dalam waktu relatif singkat.

2. Polineuropati kronis

Gejala penyakit sudah berlangsung lama dan sulit diatasi. Umumnya disebabkan oleh penyakit lain seperti diabetes atau gangguan ginjal. Penyebab utamanya sulit ditentukan karena kondisinya yang sudah lama.

Gejala Polineuropati

Gejala polineuropati bervariasi tergantung penyebabnya. Namun, gejala umumnya meliputi:

  • Parestesia, yaitu sensasi kesemutan, gatal, dan mati rasa pada organ tubuh tanpa penyebab yang jelas.
  • Rasa sakit yang tajam dan tiba-tiba, terkadang disertai rasa panas yang tajam. Rasa sakit ini sering terjadi di kaki atau tangan dan dapat menyebar ke seluruh tungkai.
  • Ketidaknyamanan saat disentuh, yang dikenal sebagai alodinia.
  • Rasa sakit saat melakukan aktivitas yang seharusnya tidak menyebabkan sakit, misalnya saat berdiri atau berjalan, berpakaian tebal, dan sebagainya.
  • Sering jatuh, koordinasi tubuh menurun, kelelahan, dan kelemahan otot.
  • Paralisis, kondisi di mana saraf pada bagian tubuh tertentu tidak berfungsi.
  • Kesulitan menelan.
  • Berkeringat berlebihan meskipun suhu tidak panas.
  • Penurunan tekanan darah tiba-tiba yang menyebabkan pusing.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami gejala seperti kesemutan dan kelemahan tiba-tiba pada tangan atau kaki, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Diagnosis dini dapat meningkatkan peluang penyembuhan dan mencegah kerusakan saraf yang lebih parah.

Penyebab Polineuropati

Penyebab polineuropati bisa idiopatik (tidak diketahui), turunan, atau akibat penyakit tertentu. Polineuropati dapat disebabkan oleh infeksi, cedera, kekurangan vitamin tertentu, diabetes, kanker, atau faktor keturunan.

Penyebab polineuropati akut termasuk keracunan pestisida, penyakit autoimun seperti Guillain-Barré Syndrome, penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan, atau kanker yang memengaruhi sistem saraf.

Polineuropati kronis dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebih, diabetes, keracunan timbal dan logam berat, defisiensi nutrisi dan vitamin seperti vitamin B12, atau gangguan ginjal.

Faktor Risiko Polineuropati

Faktor risiko polineuropati meliputi:

  • Diabetes
  • Gangguan ginjal dan hati
  • Penyakit autoimun
  • Kecanduan alkohol
  • Infeksi tubuh
  • Infeksi HIV
  • Penggunaan repetitif pada tubuh dalam jangka waktu lama, seperti pekerjaan di pabrik yang menyebabkan cedera saraf repetitif.

Diagnosis Polineuropati

Dokter akan melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis polineuropati, termasuk tes darah, pemeriksaan urin, biopsi, serta tes pada otot dan saraf menggunakan alat khusus.

Pemeriksaan fisik akan membantu dokter menemukan daerah yang paling terpengaruh oleh rasa sakit dan mengidentifikasi otot yang terpengaruh oleh kerusakan saraf. Jika ada hasil yang tidak normal, dokter mungkin akan melakukan tes sumsum tulang belakang atau spinal tap untuk memeriksa penyebab yang mungkin, seperti Guillain-Barré Syndrome.

Cara Mencegah Polineuropati

Berikut adalah cara mencegah polineuropati:

  • Menjaga gaya hidup sehat dengan menjaga kadar gula darah normal, menghindari alkohol dan merokok, minum air yang cukup, dan mengurangi begadang.
  • Mengonsumsi makanan sehat dan kaya gizi, termasuk protein dan vitamin B12. Seimbangkan asupan buah, sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk susu. Jika perlu, konsultasikan dengan dokter mengenai suplemen vitamin B12.
  • Berusaha untuk berolahraga secara teratur setidaknya tiga kali seminggu selama 30 menit.
  • Menghindari faktor risiko yang dapat merusak saraf, seperti gerakan repetitif yang lama, posisi tubuh yang salah, atau paparan bahan kimia tanpa pelindungan.

Pengobatan dan Perawatan Polineuropati

Pengobatan dan perawatan polineuropati tergantung pada jenis dan penyebab polineuropati. Terapi yang dapat dilakukan meliputi penggunaan obat pereda nyeri, perubahan gaya hidup, terapi fisik, terapi kortikosteroid, pemberian imunoglobulin, penggantian plasma, menurunkan kadar gula darah, operasi penggantian sel pankreas, dan pembedahan pada pasien dengan kanker.

Jika Anda mengalami polineuropati, penting untuk menjalani pengobatan yang intensif dan pengawasan medis yang rutin. Konsultasikan dengan dokter untuk perawatan lebih lanjut.

Referensi

  1. Jewel, Tim. 2017. What Is Polyneuropathy? https://www.healthline.com/health/polyneuropathy.
  2. Mayo Clinic. 2022. Peripheral neuropathy. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/peripheral-neuropathy/symptoms-causes/syc-20352061.
  3. Virginia Mason Fransiscan Health. 2022. Polyneuropathy. https://www.virginiamason.org/polyneuropathy.

About The Author

Seloxy AA: Kandungan, Manfaat, Dosis, Efek Samping

Cegukan – Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan