Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Polimenorea: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Polimenorea adalah kondisi menstruasi yang lebih sering dan berlangsung singkat, yang dapat mengganggu kesuburan wanita. Simak gejala, penyebab, dan cara mengobatinya.

Apa itu Polimenorea?

Polimenorea adalah salah satu bentuk perdarahan rahim yang tidak normal. Kondisi ini terjadi ketika siklus menstruasi pada wanita terganggu.

Siklus menstruasi normal berlangsung antara 21-35 hari, dengan perdarahan selama 2-6 hari. Volume darah yang hilang dalam setiap siklus adalah 20-80 ml.

Pada polimenorea, siklus menstruasi lebih pendek dari 21 hari, dan menstruasi dapat terjadi secara tidak teratur.

Gangguan pada siklus menstruasi dapat memengaruhi tingkat kesuburan wanita karena berhubungan dengan ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.

Gejala Polimenorea

Gejala polimenorea meliputi menstruasi yang lebih sering atau siklus menstruasi yang lebih pendek dari biasanya.

Wanita dengan polimenorea juga mungkin mengalami ovulasi lebih awal dari perkiraan dan sulit untuk memprediksi kapan akan menstruasi berikutnya.

Beberapa wanita dengan polimenorea juga memiliki fase luteal yang lebih pendek, yaitu masa antara ovulasi dan menstruasi.

Polimenorea dapat memengaruhi kesuburan wanita dan membuat sulit untuk hamil.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami masalah dengan siklus menstruasi atau gejala polimenorea lainnya, segera periksakan diri ke dokter.

Dokter dapat membantu menentukan penyebab gangguan siklus menstruasi dan memberikan pengobatan jika disebabkan oleh kondisi medis lainnya.

Periode menstruasi yang terlalu pendek atau terlalu sering dapat memengaruhi kesehatan mental dan sosial seseorang, jadi penting untuk segera mendiskusikannya dengan dokter.

Penyebab Polimenorea

Penyebab polimenorea bisa bermacam-macam, termasuk:

1. Stres

Stres dapat menjadi pemicu polimenorea karena memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

Pengelolaan stres yang baik dapat membantu mengurangi risiko polimenorea.

2. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti gonore dan klamidia dapat menyebabkan polimenorea.

IMS juga dapat menyebabkan gejala lain yang mengganggu, seperti keputihan abnormal dan rasa gatal pada vagina.

3. Menopause

Menopause adalah masa ketika menstruasi berhenti secara permanen pada wanita.

Saat mendekati menopause, perubahan hormonal dapat menyebabkan gangguan siklus menstruasi.

4. Endometriosis

Endometriosis adalah pertumbuhan jaringan endometrium di luar dinding rahim.

Gejala endometriosis termasuk nyeri menstruasi yang parah, nyeri saat berhubungan intim, dan perdarahan di antara periode menstruasi.

5. Penyebab Lainnya

Polimenorea dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya, seperti gangguan psikologis, radang panggul kronis, ovulasi terlalu sering, malnutrisi, penyakit hati, obesitas, penyakit ginjal, anoreksia, perubahan berat badan drastis, folip, fibroid, adenomiosis, penggunaan obat-obatan hormon, dan keganasan.

Diagnosis Polimenorea

Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendiagnosis polimenorea.

Hal ini termasuk pemeriksaan fisik, riwayat kesehatan, dan tes penunjang seperti tes darah, tes kehamilan, USG transvaginal, histeroskopi, dan biopsi endometrium.

Pengobatan Polimenorea

Pengobatan polimenorea tergantung pada penyebabnya.

Jika disebabkan oleh infeksi menular seksual, dokter mungkin meresepkan antibiotik.

Jika pertumbuhan tumor dalam rahim menjadi penyebab, dokter biasanya menyarankan pengangkatan tumor.

Jika disebabkan oleh penyakit tiroid, pengobatan terhadap penyakit tiroid perlu dilakukan.

Siklus menstruasi yang pendek pada wanita umumnya normal, jadi perawatan khusus tidak diperlukan.

Jika perdarahan menyebabkan anemia, dokter mungkin akan merekomendasikan kontrasepsi hormonal untuk mengurangi perdarahan.

Metode kontrasepsi lain juga dapat digunakan untuk mengatur aliran menstruasi, seperti Mirena, Depo-Provera, atau Nexplanon.

Komplikasi Polimenorea

Polimenorea dapat menyebabkan anemia karena perdarahan yang sering dan berat.

Gejala anemia meliputi kelelahan, gangguan ingatan dan konsentrasi, kekurangan energi, pusing, kulit pucat, dan sesak napas saat beraktivitas.

Polimenorea juga dapat menyebabkan perut kembung, retensi cairan, dan peningkatan berat badan.

Jika Anda mengalami keluhan-keluhan ini, segera periksakan diri ke dokter.

Jika siklus menstruasi yang pendek berlangsung lama atau disertai masalah lain pada organ reproduksi, segera periksakan diri ke dokter.

Referensi

  1. Cornforth, Tracee. 2022. Polymenorrhea and Abnormal Uterine Bleeding. [sumber](Diakses pada 07 Juli 2023).
  2. Richards, Louisa. 2020. Polymenorrhea: Definition, Causes, and Treatment. [sumber](Diakses pada 07 Juli 2023).
  3. Young, Becky. 2018. Polymenorrhea. [sumber](Diakses pada 07 Juli 2023).

About The Author

Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus (Berdasarkan Jenisnya)

Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Sayuran Mentah?