Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Polihidramnion: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan

Myles Bannister

Polihidramnion atau polyhydramnios adalah kelebihan air ketuban di dalam rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi selama kehamilan. Simak selengkapnya mengenai gejala, penyebab, dan pengobatannya di bawah ini!

Apa itu Polihidramnion?

Polihidramnion adalah kondisi di mana terdapat terlalu banyak air ketuban di dalam kandungan selama kehamilan, biasanya terjadi pada trimester ketiga.

Air ketuban, yang melindungi bayi di dalam rahim, memiliki berbagai fungsi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin serta melindungi janin dari benturan atau tekanan dari luar.

Normalnya, kantong ketuban memiliki sekitar 800 mililiter air ketuban pada 34 minggu kehamilan, tetapi jumlah cairan akan berkurang menjadi sekitar 600 mililiter pada 40 minggu kehamilan.

Sebagian besar polihidramnion tidak menyebabkan masalah serius, namun kondisi yang berat dapat menyebabkan sesak napas hingga persalinan prematur.

Gejala Polihidramnion

Terlalu banyak air ketuban sering kali tidak memiliki gejala yang jelas, namun polihidramnion yang berat dapat menyebabkan gejala akibat tekanan di dalam rahim dan organ di sekitar rahim.

Beberapa gejala yang umum terjadi antara lain:

  • Pembesaran rahim.
  • Sesak di perut.
  • Kesulitan bernapas atau sesak napas.
  • Heartburn.
  • Sembelit.
  • Buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.
  • Pembengkakan di pinggul, paha, tungkai, atau kaki.
  • Kenaikan berat badan lebih dari yang diharapkan.
  • Ketidaknyamanan atau kontraksi rahim.
  • Kesulitan merasakan bayi dalam kandungan.
  • Malposisi janin, di mana janin bergerak ke posisi yang salah dalam rahim.

Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Dokter?

Jika perut ibu hamil tiba-tiba membesar dalam waktu singkat, segera hubungi dokter untuk mengevaluasi kondisi tersebut, karena hal ini dapat menyebabkan kelahiran prematur.

Penyebab Polihidramnion

Penyebab pasti dari kelebihan air ketuban selama kehamilan tidak diketahui, tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini.

Beberapa kemungkinan penyebab polihidramnion meliputi:

  • Kondisi yang menyebabkan bayi buang air kecil terlalu banyak.
  • Masalah menelan, seperti sumbing langit-langit atau tumor.
  • Cacat lahir yang memengaruhi sistem pencernaan atau sistem saraf bayi, seperti spina bifida atau sindrom Down.
  • Anemia, infeksi, atau masalah jantung pada bayi.
  • Kehamilan dengan lebih dari satu bayi.
  • Kadar glukosa darah tinggi selama kehamilan atau diabetes gestasional.
  • Masalah dengan plasenta.
  • Perbedaan golongan darah antara ibu dan bayi.
  • Masalah detak jantung pada bayi.
  • Infeksi selama kehamilan.

Diagnosis Polihidramnion

Dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan dan menanyakan gejala yang Anda alami. Informasikan juga semua obat yang sedang Anda gunakan. Tes tambahan mungkin diperlukan untuk mendiagnosis kelebihan air ketuban.

Beberapa tes diagnosis yang mungkin direkomendasikan meliputi:

  • Ultrasonografi (USG): Digunakan untuk mengetahui jumlah air ketuban di dalam rahim dan ukuran janin dalam kandungan.
  • Amniosentesis: Prosedur yang digunakan untuk mengambil sampel air ketuban dari rahim untuk pemeriksaan.
  • Tes tantangan glukosa: Digunakan untuk menemukan jumlah glukosa dalam darah untuk mendeteksi diabetes gestasional.
  • Fetal nonstress test (BST): Digunakan untuk memeriksa detak jantung janin saat bergerak.
  • Profil biofisik: Digunakan untuk memeriksa jumlah air ketuban, pernapasan, dan gerakan bayi.

Cara Mengatasi Polihidramnion

Kelebihan air ketuban yang ringan biasanya tidak memerlukan perawatan dan akan sembuh seiring waktu. Terkadang, mengobati penyebab yang mendasarinya, seperti diabetes, dapat mengatasi polihidramnion.

Jika mengalami polihidramnion yang berat, Anda mungkin memerlukan perawatan dan rawat inap. Beberapa cara mengatasi polihidramnion antara lain:

1. Drainase cairan ketuban

Dokter akan mengeluarkan kelebihan air ketuban dari rahim menggunakan amniosentesis.

Prosedur ini memiliki beberapa risiko komplikasi, seperti persalinan prematur, pelepasan plasenta, dan pecahnya kantung ketuban.

2. Obat-obatan

Dokter mungkin akan meresepkan obat oral, seperti indometacin, untuk mengurangi produksi urine janin dan jumlah air ketuban. Namun, obat ini harus dikonsumsi sebelum 31 minggu kehamilan.

Obat-obatan dapat memiliki beberapa efek samping, seperti mual, muntah, mulas, dan peradangan di perut.

Setelah perawatan, dokter akan terus memantau jumlah air ketuban setiap beberapa minggu.

Komplikasi Polihidramnion

Jika polihidramnion yang berat terjadi pada tahap awal kehamilan, Anda mungkin berisiko mengalami komplikasi berikut:

  • Kelahiran prematur.
  • Pertumbuhan bayi yang berlebihan.
  • Ketuban pecah dini.
  • Solusio plasenta.
  • Prolaps tali pusat.
  • Operasi caesar.
  • Pendarahan hebat.
  • Bayi lahir mati.

Apakah Polihidramnion Bisa Dicegah?

Kelebihan air ketuban selama kehamilan sulit untuk dicegah, namun beberapa langkah dapat membantu mengurangi risiko kondisi ini, antara lain:

  • Minum vitamin kehamilan, seperti asam folat.
  • Makan makanan bergizi.
  • Mengontrol masalah kesehatan atau penyakit yang Anda miliki.
  • Berhenti merokok jika Anda perokok.

Referensi

  1. Anonim. 2022. Polyhydramnios. https://www.drugs.com/cg/polyhydramnios.html. (Diakses pada 2 Agustus 2022)
  2. Anonim. 2019. Polyhydramnios. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17852-polyhydramnios. (Diakses pada 2 Agustus 2022)
  3. Anonim. 2020. Polyhydramnios. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/polyhydramnios/symptoms-causes/syc-20368493. (Diakses pada 2 Agustus 2022)
  4. Kunde, Roma. 2022. What to Know About Polyhydramnios. https://www.webmd.com/baby/what-to-know-about-polyhydramnios. (Diakses pada 2 Agustus 2022)
  5. Marple, Kate. 2021. Too much amniotic fluid (polyhydramnios). https://www.babycenter.com/pregnancy/health-and-safety/excessive-amniotic-fluid-polyhydramnios_1200199. (Diakses pada 2 Agustus 2022)

About The Author

7 Cara Meningkatkan Kadar Hormon Pertumbuhan (HGH)

Mengatasi Kulit Kering di Kaki