Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Mengatasi Plasenta Previa

Myles Bannister

Plasenta previa adalah kondisi yang terjadi pada kehamilan awal. Jika seorang ibu hamil mengalami plasenta previa, risiko pendarahan berlebih akan meningkat baik bagi ibu maupun janin.

Selain plasenta previa, plasenta rendah juga merupakan kondisi ketidaknormalan di mana plasenta berada terlalu dekat dengan bukaan rahim tetapi tidak menutupinya sepenuhnya.

Plasenta previa jarang terjadi pada kehamilan pertama, tetapi kecenderungannya semakin meningkat pada kehamilan selanjutnya. Ada tiga jenis plasenta previa:

  1. Plasenta previa total.
  2. Plasenta previa sebagian.
  3. Plasenta previa marjinal.

Diagnosis plasenta previa biasanya dilakukan dengan USG pada usia kehamilan 18-20 minggu. Pendarahan pada trimester kedua kehamilan juga dapat menjadi indikasi plasenta previa. USG pada usia kehamilan 30-36 minggu juga dapat digunakan sebagai evaluasi ulang.

Penyebab Plasenta Previa

Tidak diketahui secara pasti apa penyebab plasenta previa, tetapi ada beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya, seperti:

  • Ibu hamil pernah mengalami plasenta previa pada kehamilan sebelumnya.
  • Ibu hamil pernah menjalani operasi caesar pada persalinan sebelumnya.
  • Ibu hamil berusia di atas 35 tahun.
  • Ibu hamil merokok.
  • Ibu hamil pernah menjalani operasi pada rahim, misalnya kuret akibat keguguran atau operasi untuk menghilangkan miom.

Ibu hamil juga harus waspada jika mengalami pendarahan pada usia kehamilan 21-40 minggu. Pendarahan vaginal tanpa rasa sakit yang tiba-tiba terjadi pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga merupakan indikasi plasenta previa.

Penggunaan USG merupakan cara paling efektif untuk mendeteksi plasenta previa, sementara itu USG vaginal sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan lepasnya plasenta dan pendarahan yang parah.

Jika terjadi pendarahan pada akhir masa kehamilan, dapat menunjukkan bahwa kontraksi sebelum waktu persalinan menyebabkan sebagian akar plasenta terlepas. Ini dapat mengancam suplai nutrisi dan oksigen ke janin jika persalinan terjadi. Pada kasus ini, tindakan operasi caesar akan dilakukan.

Operasi caesar juga tidak dapat dihindari jika kasusnya adalah plasenta previa total. Pada kasus plasenta previa marjinal atau parsial, kelahiran normal masih mungkin dilakukan. Keputusan apakah melahirkan secara normal atau melalui operasi caesar akan bergantung pada sejauh mana plasenta menutupi jalan lahir.

Untuk ibu yang mengalami plasenta previa, sebaiknya menghindari penggunaan cairan pembersih vagina atau obat-obatan lain di area vagina. Selain itu, hubungan seksual juga sebaiknya dihindari.

Istirahat total disarankan untuk mengurangi tekanan pada plasenta yang berada di bawah. Semua aktivitas yang dapat memberikan tekanan pada plasenta, seperti bekerja keras atau mengangkat barang berat, sebaiknya dihindari.

Jika usia kehamilan sudah lebih dari 36 minggu dan plasenta masih berada di bawah tanpa pendarahan, ibu bisa istirahat di rumah tetapi harus sering kontrol ke dokter.

Kebanyakan dokter akan menunggu perkembangan selanjutnya sehingga bayi dapat berkembang sempurna dalam rahim. Namun, beberapa dokter mungkin memilih untuk melakukan induksi. Apapun yang diputuskan dokter, sebaiknya Anda tetap tenang.

Penanganan Plasenta Previa

Gejala plasenta previa biasanya muncul pada akhir trimester kedua atau awal trimester ketiga. Namun, ada juga yang tidak mengalami pendarahan sampai menjelang persalinan. Jumlah darah yang keluar bervariasi, mulai dari tetesan hingga darah seperti saat menstruasi.

Wanita hamil dengan plasenta previa tidak dapat melahirkan secara normal karena bisa menyebabkan pendarahan yang hebat. Apakah ada cara untuk membuat plasenta naik ke atas rahim?

Salah satu langkah yang bisa Anda lakukan adalah mengambil waktu istirahat total. Selain itu, sebaiknya hindari hubungan seksual, aktivitas yang berhubungan dengan vagina, atau aktivitas berat.

Pada kasus plasenta previa yang parah, penderita harus diopname di rumah sakit agar dapat dikontrol oleh dokter. Penanganan yang akan dilakukan dokter termasuk memberikan obat-obatan untuk mencegah kontraksi dan mempercepat pematangan paru-paru janin jika janin harus segera dilahirkan.

Jika Anda mengalami kontraksi perut atau keluar bercak darah dengan plasenta previa, segera pergi ke rumah sakit karena ini adalah tanda-tanda awal kontraksi yang berbahaya.

Jika Anda mengalami kontraksi perut atau keluar bercak darah dengan plasenta previa, segera pergi ke rumah sakit karena ini adalah tanda-tanda awal kontraksi yang berbahaya.

About The Author

Cara Berhubungan Intim Tanpa Penetrasi, Tetap Nikmat dan Bergairah

Crestor: Manfaat, Dosis, Interaksi, dan Efek Samping