Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Pneumotoraks: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan, & Pencegahan

Myles Bannister

Apa Itu Pneumotoraks?

Pneumotoraks adalah kondisi paru-paru yang disebabkan oleh cedera dada, prosedur medis, atau kerusakan akibat penyakit paru-paru. Gejalanya meliputi nyeri dada mendadak dan sesak napas. Bisa berpotensi fatal.

Pengobatan biasanya melibatkan penghilangan udara berlebih melalui jarum atau tabung dada. Namun, pneumotoraks kecil bisa sembuh tanpa perawatan.

Penyebab Pneumotoraks

Penyebab pneumotoraks meliputi:

1. Cidera dada

Cedera dada bisa menyebabkan kolaps paru-paru. Misalnya, cedera akibat tabrakan mobil atau prosedur medis dengan penggunaan jarum pada dada.

2. Penyakit paru-paru

Kerusakan paru-paru lebih cenderung menyebabkan pneumotoraks. Penyakit yang mungkin menyebabkannya adalah penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), fibrosis kistik, dan pneumonia.

3. Lepuh

Lepuh udara kecil (blebs) dapat berkembang di paru-paru dan pecah sehingga udara bocor ke ruang di sekitarnya.

4. Ventilasi mekanis

Pneumotoraks juga dapat terjadi pada orang yang menggunakan ventilator untuk bernapas. Ventilator dapat menciptakan ketidakseimbangan tekanan udara di dalam dada.

Faktor Risiko Pneumotoraks

Pria lebih berisiko mengalami pneumotoraks. Orang yang berusia antara 20 dan 40 tahun dengan postur tubuh tinggi dan kurus juga berisiko lebih tinggi.

Faktor risiko meliputi:

1. Merokok

Risiko pneumotoraks meningkat dengan intensitas dan durasi merokok.

2. Genetika

Faktor keturunan juga dapat meningkatkan risiko pneumotoraks.

3. Penyakit paru-paru

Penyakit paru-paru seperti penyakit paru obstruktif kronik (COPD) meningkatkan risiko pneumotoraks.

4. Ventilasi mekanis

Orang yang menggunakan ventilasi mekanis berisiko lebih tinggi mengalami pneumotoraks.

5. Riwayat pneumotoraks sebelumnya

Penderita yang pernah mengalami pneumotoraks memiliki risiko lebih tinggi mengalami kembali.

Jenis Pneumotoraks

Pneumotoraks dapat dibedakan menjadi pneumotoraks traumatik dan pneumotoraks nontraumatik:

1. Pneumotoraks traumatik

Pneumotoraks traumatik terjadi akibat trauma atau cedera dada. Misalnya, cedera akibat kecelakaan, patah tulang rusuk, pukulan keras ke dada, luka tusuk, atau prosedur medis seperti penempatan saluran sentral.

Pneumotoraks traumatik memerlukan penanganan medis segera karena dapat berdampak fatal.

2. Pneumotoraks nontraumatik

Pneumotoraks nontraumatik terjadi tanpa adanya cedera atau trauma. Ini dapat terjadi spontan dan dibedakan menjadi primer dan sekunder.

Pneumotoraks spontan primer terjadi pada orang yang tidak memiliki penyakit paru-paru, seringkali pada pria muda yang tinggi dan kurus. Pneumotoraks spontan sekunder terjadi pada orang dengan penyakit paru-paru yang sudah ada.

Pneumotoraks spontan sekunder dapat disebabkan oleh penyakit paru-paru seperti PPOK, infeksi saluran napas, kanker paru-paru, fibrosis kistik, dan asma.

Gejala Pneumotoraks

Gejala pneumotoraks traumatik biasanya muncul segera setelah trauma atau cedera dada. Gejala pneumotoraks spontan biasanya muncul saat istirahat.

Gejala pneumotoraks meliputi:

  • Nyeri dada yang stabil
  • Sesak napas
  • Berkeringat dingin
  • Sesak di dada
  • Membiru
  • Detak jantung yang cepat

Diagnosis Pneumotoraks

Diagnosis pneumotoraks didasarkan pada adanya udara di ruang di sekitar paru-paru. Stetoskop dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan suara paru-paru.

Tes pencitraan seperti radiografi dada, CT scan, dan USG toraks dapat digunakan untuk mengonfirmasi diagnosis.

Pengobatan Pneumotoraks

Pengobatan pneumotoraks tergantung pada keparahan dan gejala pasien. Pengamatan, pengurangan udara berlebih, pleurodesis, dan operasi adalah pilihan pengobatan yang mungkin.

1. Pengamatan

Pengamatan direkomendasikan untuk pneumotoraks kecil yang tidak menyebabkan sesak napas. Pasien akan dipantau secara teratur dan sinar-X akan diambil untuk memastikan paru-paru sudah sembuh.

2. Pengurangan udara berlebih

Pengurangan udara dapat dilakukan melalui aspirasi jarum atau pemasangan tabung dada. Tabung dada dapat tetap di tempat selama beberapa hari jika pneumotoraks cukup besar.

3. Pleurodesis

Pleurodesis, baik mekanik maupun kimia, dapat digunakan untuk mencegah kekambuhan pneumotoraks. Prosedur ini membuat pleura paru-paru menempel pada dinding dada.

4. Operasi

Operasi mungkin diperlukan jika pneumotoraks berulang atau paru-paru mengalami masalah lain yang membutuhkan perbaikan.

Pencegahan Pneumotoraks

Tidak ada cara pasti untuk mencegah pneumotoraks, tapi beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengurangi risiko kekambuhan:

  • Berhenti merokok
  • Hindari perjalanan udara selama pemulihan
  • Hindari olahraga menyelam dan kontak tinggi sampai paru-paru pulih sepenuhnya
  • Tindak lanjuti dengan dokter secara teratur

About The Author

Pimtrakol: Manfaat, Dosis, Efek Samping

Ariski Tablet: Indikasi, Komposisi, Aturan Pakai, dll