Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Menangani Korban Luka Tembak dengan Efektif

Myles Bannister

Kepemilikan senjata tajam sangat diatur di beberapa negara, termasuk di Indonesia, karena bahayanya yang besar. Hanya orang-orang tertentu seperti polisi atau tentara yang diizinkan memiliki senjata tajam. Jika senjata seperti senapan diizinkan secara bebas, kemungkinan akan terjadi kekacauan.

Luka akibat tembakan memang parah dan dapat merusak organ. Namun, dengan penanganan yang tepat, luka dapat segera ditangani dan nyawa seseorang dapat diselamatkan.

Kasus Penembakan yang Mengakibatkan Kematian

Kembali terjadi kasus penembakan di Indonesia yang berakhir dengan korban meninggal dunia. Kasus ini terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu, dengan korban merupakan anggota TNI AD. Terduga pelaku penembakan ini adalah oknum TNI AU bernama JR.

Berdasarkan penyidikan sementara yang dilakukan dan dilaporkan oleh CNN Indonesia, terduga pelaku JR sedang lalai dalam menjalankan tugas. Dia keluar dari satuan dan diduga sedang mabuk saat kejadian penembakan terjadi.

Rasanya Bagaimana Jika Tertembak?

Tentu saja, kita semua tidak ingin menjadi korban penembakan. Namun, mengetahui apa yang dirasakan saat tertembak tidak masalah. Secara umum, rasa saat tertembak terdiri dari:

  • Munculnya rasa panas yang kuat akibat gesekan peluru dengan kulit. Karena kulit tidak sekuat bahan logam, peluru akhirnya menembus. Setelah terkena tembusan, baru seseorang akan merasakan basah.
  • Seseorang akan mengalami guncangan yang kuat. Ada yang tiba-tiba menjadi diam atau langsung ambruk.
  • Saat tertembak dengan peluru, rasa sakit biasanya tidak langsung muncul. Kombinasi perasaan takut dan adrenalin biasanya meredakan rasa sakit sehingga luka tidak terasa begitu parah. Pada tahap ini, seseorang masih dapat mencari bantuan.
  • Rasa sakit secara perlahan akan muncul dengan intensitas yang berbeda-beda. Ada yang sangat parah hingga menyebabkan seseorang pingsan.
  • Tubuh akan terasa lemas, terutama jika luka mengenai organ vital dan menyebabkan pendarahan yang cukup banyak.

Jenis-Jenis Luka Tembak

Ada banyak jenis luka yang disebabkan oleh tembakan. Luka tersebut dapat diklasifikasikan berdasarkan kecepatan peluru dan efek yang ditimbulkan.

Luka Berdasarkan Kecepatan Peluru

Berdasarkan kecepatan peluru, luka tembak dibagi menjadi tiga kategori.

  • Luka ringan. Kecepatan peluru sekitar 340 m/s.
  • Luka sedang. Kecepatan peluru sekitar 340-610 m/s.
  • Luka parah. Kecepatan peluru di atas 610 m/s.

Semakin cepat kecepatan peluru, semakin besar pula luka yang akan terjadi. Luka tembak dari pistol kecil biasanya termasuk dalam kategori luka ringan jika hanya merusak organ luar. Namun, jika peluru menembus dada, kepala, atau perut, dapat terjadi komplikasi.

Luka Berdasarkan Efek Tembakan dan Letak Peluru

Berdasarkan efek tembakan, luka tembak dibagi menjadi tiga kategori.

  • Luka robek pada otot. Luka ini hanya terjadi pada jaringan otot dan tidak mengenai tulang. Peluru hanya merobek otot dan akan keluar di akhir luka.
  • Luka menembus tulang. Luka ini merobek otot dan menembus tulang. Tulang biasanya rusak dan sulit direkonstruksi. Permanen cacat juga mungkin terjadi pada jenis luka ini.

Tindakan Pertama untuk Korban Penembakan

Tindakan pertama pada korban luka tembak tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, terutama jika korban masih terluka dan belum mendapatkan bantuan medis. Jika Anda berada dalam situasi ini, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Periksa seluruh tubuh korban luka tembak. Identifikasi luka tembak yang terjadi. Setelah menemukan luka, robeklah pakaian di area tersebut agar lebih mudah ditangani.
  • Segera hubungi tenaga medis terdekat atau panggil layanan darurat yang berlaku.
  • Sementara menunggu bantuan medis, berhentikan perdarahan sebisa mungkin. Perdarahan yang parah kemungkinan besar akan terjadi. Cari tali atau gunakan potongan pakaian untuk menahan perdarahan yang terlalu banyak. Mohon hentikan aliran darah yang keluar sebisa mungkin.
  • Cek detak jantung dan pernapasan korban luka tembak. Jika korban masih sadar dan bernapas normal, Anda dapat melanjutkannya. Namun, jika ada kemungkinan korban tidak bernapas, berikanlah RJP (resusitasi jantung paru) segera.
  • Sesegera mungkin letakkan bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari posisi jantung. Dengan memberikan sudut atau elevasi, perdarahan yang parah dapat dicegah. Gunakan benda yang cukup besar dan mampu mengangkat bagian tubuh yang terluka untuk memposisikannya lebih tinggi.
  • Jangan pernah memindahkan korban kecuali dalam keadaan darurat. Tunggu tim medis datang ke lokasi.
  • Selalu jaga kesadaran korban hingga akhirnya dievakuasi dengan ambulans dan dibawa ke rumah sakit.

Berbagai langkah di atas dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa memiliki latar belakang medis. Setelah itu, penanganan medis yang lebih baik dapat diberikan di rumah sakit.

Jika Anda memiliki latar belakang medis, pertimbangkan lokasi luka tembak yang terjadi. Jika luka terdapat di kepala, pastikan jalur napas masih berfungsi normal. Jika terdapat gangguan pernapasan, berikan bantuan pernapasan segera.

Jika luka tembak terjadi di dada, perhatikan apakah ada masalah dengan masuknya udara dan adanya cedera pada tulang belakang. Selanjutnya, jika luka tembak terjadi di perut, pastikan kerusakan organ tidak parah. Terakhir, jika luka tembak terjadi di tangan atau kaki, periksa adanya kerusakan pada tulang.

Demikianlah sedikit ulasan tentang penanganan korban luka tembak. Jika Anda mengetahui seseorang yang terkena tembakan, segeralah memberikan bantuan seperti langkah-langkah di atas. Hanya butuh beberapa detik untuk menentukan apakah nyawa korban akan terancam jika luka tembak tidak ditangani segera.

About The Author

11 Manfaat Senyum, Baik untuk Kondisi Psikis hingga Fisik

17 Cara Menghaluskan Rambut yang Mudah dan Praktis