Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus (Berdasarkan Jenisnya)

Myles Bannister

Cara menangani anak berkebutuhan khusus penting bagi para orang tua agar proses tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Bagaimana merawat anak berkebutuhan khusus? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Apa Itu Anak Berkebutuhan Khusus?

Sebelum menjelaskan cara menangani anak berkebutuhan khusus, penting diketahui bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang mengalami keterbatasan atau hambatan, baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional.

Keadaan ini dapat berpengaruh signifikan dalam proses pertumbuhan/perkembangan anak dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya.

Masalah anak berkebutuhan khusus merupakan masalah kompleks secara kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu, anak berkebutuhan khusus membutuhkan penanganan khusus sesuai dengan jenisnya.

Seorang anak yang memiliki kebutuhan khusus harus mendapatkan penanganan yang tepat, khususnya keterampilan hidup sesuai minat dan potensinya, agar anak dapat hidup lebih mandiri. Namun, jika tidak ada penanganan tepat, maka perkembangan kemampuan anak mengalami hambatan dan menjadi beban keluarga hingga masyarakat.

Jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Anak berkebutuhan khusus memiliki karakteristik yang berbeda antara satu dengan lainnya. Dikarenakan karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi yang dimilikinya.

Berikut adalah klasifikasi anak berkebutuhan khusus:

  • Anak disabilitas penglihatan. Anak mengalami gangguan daya penglihatan seperti kebutaan menyeluruh atau sebagian.
  • Anak disabilitas pendengaran. Anak mengalami gangguan pendengaran, baik sebagian ataupun menyeluruh. Anak dengan kondisi ini biasanya memiliki hambatan dalam berkomunikasi dan berbahasa.
  • Anak disabilitas intelektual. Anak memiliki kecerdasan di bawah rata-rata anak seusianya dan mengalami kesulitan dalam adaptasi perilaku. Kondisi ini muncul dalam masa perkembangan.
  • Anak disabilitas fisik. Anak mengalami gangguan gerak akibat kelumpuhan, kelainan bentuk tubuh, atau kelainan fungsi tubuh atau anggota gerak.
  • Anak disabilitas sosial. Anak memiliki masalah atau hambatan dalam mengendalikan emosi dan perilaku sosial, serta berperilaku menyimpang.
  • Attention deficit and hyperactivity disorder (ADHD) atau anak gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH). Anak mengalami gangguan perkembangan yang ditandai dengan gangguan pengendalian diri, atensi, hiperaktivitas, dan impulsivitas.
  • Autism spectrum disorders (ASD) atau anak gangguan spektrum autisme. Anak mengalami gangguan dalam tiga area, yaitu komunikasi, interaksi sosial, dan pola perilaku yang repetitif dan stereotip.
  • Anak gangguan ganda. Anak memiliki dua atau lebih gangguan sehingga membutuhkan pendampingan, layanan, pendidikan khusus, dan alat bantu belajar yang khusus.
  • Anak lamban belajar atau slow learner. Anak memiliki potensi intelektual sedikit di bawah rata-rata tetapi belum termasuk gangguan mental.
  • Anak dengan kesulitan belajar khusus atau specific learning disabilities. Anak mengalami hambatan atau penyimpangan pada proses psikologis dasar seperti mendengar, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, dan berhitung.
  • Anak dengan gangguan kemampuan komunikasi. Anak mengalami penyimpangan dalam perkembangan bahasa, suara, irama, dan kelancaran bicara yang disebabkan oleh faktor fisik, psikologis, dan lingkungan.
  • Anak dengan potensi kecerdasan atau bakat istimewa. Anak memiliki skor inteligensi yang tinggi atau unggul dalam bidang khusus seperti musik, seni, olahraga, dan kepemimpinan.

Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

Anak yang memiliki kondisi khusus dapat dibagi menjadi dua kelompok: temporer (sementara) dan permanen (tetap). ABK temporer meliputi anak-anak dari strata sosial ekonomi paling bawah, anak jalanan, anak korban bencana alam, anak di daerah perbatasan dan pulau terpencil, serta anak yang menjadi korban HIV-AIDS.

ABK permanen meliputi anak tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autis, ADHD, anak berkesulitan belajar, anak berbakat/sangat cerdas, dan lain-lain.

Berikut adalah cara merawat anak berkebutuhan khusus berdasarkan jenisnya:

Anak dengan Disabilitas Penglihatan

  • Membawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk diperiksa oleh tenaga medis.
  • Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dengan mengikuti petunjuk dan saran dari tenaga medis.
  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
  • Orang tua dan pengasuh membantu anak di rumah dalam mengerjakan tugas sekolah atau mengulang pelajaran yang diterima.

Anak dengan Disabilitas Pendengaran

  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
  • Mengajak anak untuk memperhatikan bunyi-bunyi lingkungan sehari-hari.
  • Mengajak orang tua untuk berhadapan muka saat berbicara agar gerakan bibir terlihat jelas.

Anak dengan Disabilitas Intelektual

  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.
  • Mengajarkan sesuatu secara bertahap dan berulang-ulang.
  • Perawatan anak berkebutuhan khusus ini sama dengan anak normal, hanya saja anak tidak mengerti bagaimana mengatasi rasa yang timbul dan apa yang harus dilakukan. Oleh karena itu, orang tua dan orang-orang di sekitarnya harus memberikan contoh sikap dan perilaku yang baik.

Anak dengan Disabilitas Fisik

  • Membawa anak ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan mencegah kondisi fisik semakin parah.
  • Menindaklanjuti hasil pemeriksaan dengan mengikuti petunjuk dan saran dari tenaga medis.
  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dan mengembangkan potensi. Saat ini banyak anak yang dapat berprestasi seperti anak lain sebayanya.
  • Melakukan latihan rutin dan menggunakan alat bantu untuk mencegah keparahan dan memudahkan aktivitas sehari-hari.

Anak dengan Gangguan Spektrum Autisme

  • Konsultasi dengan tenaga ahli seperti dokter, psikolog, atau tenaga pendidik untuk mendapatkan informasi, diagnosa, dan rekomendasi penanganan lebih lanjut.
  • Memahami kebutuhan anak sesuai dengan perkembangannya, sensitivitas terhadap rangsangan gerak, penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan sentuhan.
  • Mencari tahu kebutuhan sensorik, diet, biomedis, dan lainnya yang bisa dilakukan di rumah. Penelitian menunjukkan bahwa makanan tertentu dapat memicu keparahan autisme.

Anak dengan Gangguan Komunikasi

  • Membawa anak ke ahli yang berkaitan dengan kelainan yang dialaminya untuk mendapatkan diagnosis dan rekomendasi penanganan.
  • Mengajak anak untuk berkomunikasi dua arah dan memperbanyak latihan menggunakan media visual/gambar.
  • Memberi kesempatan anak untuk mandiri dengan pengawasan.
  • Memasukkan anak ke sekolah yang sesuai dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak.

Anak dengan Kecerdasan Istimewa

  • Memilih sekolah yang memiliki kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan anak.
  • Cara menangani anak berkebutuhan khusus ini harus sama dengan anak lain terutama dalam memberikan perhatian dan kasih sayang.
  • Membuka kesempatan anak untuk mempelajari hal-hal baru dan mengembangkan potensi yang diminatinya.
  • Memberi kesempatan anak untuk bermain dengan teman sebayanya guna meningkatkan kemampuan sosial dan emosional.
  • Orang tua harus berkomunikasi dengan guru, konselor, dan tenaga profesional yang menangani anak.

Referensi

  1. Irvan, Muchamad dan Dian Puspa Dewi. 2018. KAJIAN PENANGANAN TERHADAP ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS. http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=798879&val=13049&title=KAJIAN%20PENANGANAN%20TERHADAP%20ANAK%20BERKEBUTUHAN%20KHUSUS. (Diakses pada 16 Agustus 2021).
  2. Prawesti, Anisa Julia, Bayu Septian Anuraga, dan Rio Setya Budi Nugraha. Universitas Slamet Riyadi. Learning Strategies For Children Special Needs: Strategi Pembelajaran Untuk Anak Berkebutuhan Khusus. https://press.umsida.ac.id/index.php/icecrs/article/view/449/307?download=pdf. (Diakses pada 16 Agustus 2021).
  3. Winarsih, Sri, Hendra Jamal’s, dll. 2013. Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. PANDUAN PENANGANAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAGI PENDAMPING (ORANG TUA, KELUARGA, DAN MASYARAKAT). https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/b3401-panduan-penanganan-abk-bagi-pendamping-_orang-tua-keluarga-dan-masyarakat.pdf. (Diakses pada 16 Agustus 2021).

About The Author

Kelahiran Prematur: Gejala, Penyebab, dan Penanganan

Polimenorea: Gejala, Penyebab, Diagnosis, dan Pengobatan