Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Komplikasi Campak pada Anak dan Dewasa

Myles Bannister

Campak pada Anak-anak dan Dewasa

Saat kecil, kita mendapatkan dua kali vaksinasi campak. Tujuannya adalah membentuk antibodi terhadap virus yang berbahaya tersebut. Jika terjadi wabah campak di masa depan, tubuh akan tetap dapat melawan virus meskipun beberapa orang masih mungkin terkena dampak campak jika terpapar langsung.

Ada dua kelompok usia yang sangat rentan terhadap campak. Kelompok pertama adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun dan dewasa di atas usia 20 tahun. Usia-usia ini memiliki kemungkinan besar mengalami campak dan berdampak pada tubuh dalam bentuk komplikasi.

Untuk mencegah campak yang dapat terjadi kapan saja dan pada usia berapapun, kita disarankan untuk menjaga kesehatan dengan baik. Jika kita dapat menjaga kesehatan dengan baik, virus campak tidak akan mudah masuk ke dalam tubuh, atau jika pun masuk, dampaknya tidak akan signifikan.

Komplikasi Campak pada Tubuh

Seseorang yang mengalami campak harus segera ditangani dengan baik, terlepas dari usianya. Jika tidak, beberapa komplikasi berikut dapat terjadi dan mengganggu kehidupan sehari-hari.

Infeksi Telinga

Virus campak tidak hanya menyebabkan tubuh terasa lemas dan muncul bercak serta ruam merah di seluruh tubuh yang menyebar secara cepat, tetapi juga dapat menyebabkan gangguan pada telinga. Jika campak menyebar ke telinga, dapat menyebabkan penurunan kemampuan pendengaran. Jika kondisi ini tidak segera diatasi dan perkembangan campak tidak dihentikan, kemungkinan tubuh mengalami kehilangan pendengaran secara permanen akan tinggi.

Diare

Diare adalah salah satu gejala campak yang sering muncul. Jika campak tidak segera ditangani dengan baik, risiko terjadinya diare akan tinggi. Pada anak-anak, diare dapat berbahaya karena dapat menyebabkan dehidrasi yang parah.

Pneumonia

Sekitar 1 dari 16 orang yang mengalami campak akan mengalami pneumonia. Jika bakteri menyebar ke seluruh paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan, kondisi ini dapat menjadi lebih parah. Anak-anak adalah penderita campak yang rentan terkena pneumonia. Jika tidak ditangani dengan baik, pneumonia dapat berdampak besar pada tubuh dan berpotensi menyebabkan kematian.

Encephalitis

Inflamasi yang terjadi di otak dan dapat menyebabkan gangguan seperti pusing, mual, muntah, koma, dan bahkan kematian. Komplikasi ini dialami oleh 1 dari 1.000 penderita campak. Orang dewasa lebih rentan mengalami encephalitis dibandingkan anak-anak.

Gangguan Kehamilan

Wanita hamil yang mengalami campak dapat mengalami masalah pada kehamilannya, seperti melahirkan prematur, bayi dengan berat badan rendah, dan bahkan keguguran mendadak.

Komplikasi Jangka Panjang

Setelah sembuh dari campak, seseorang dapat mengalami gangguan tubuh yang berlangsung bertahun-tahun. Salah satu komplikasi jangka panjang yang mungkin terjadi adalah subacute sclerosing panencephalitis (SSPE). SSPE dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf pusat di dalam otak. Komplikasi ini dapat terjadi mulai dari usia 1 bulan hingga 27 tahun. Gejalanya muncul secara perlahan-lahan namun dapat menyebabkan masalah serius di kemudian hari. Beberapa gangguan yang mungkin dialami setelah mengalami SSPE adalah kesulitan berpikir dan berbicara, sering jatuh saat berjalan, kelumpuhan, dan bahkan kematian mendadak.

Kematian

Berdasarkan data WHO pada tahun 2017, sekitar 110.000 orang di seluruh dunia meninggal akibat campak. Kasus ini cukup besar dan menyerang anak-anak dan dewasa. Pneumonia yang parah sering menjadi pemicu kematian pada anak-anak, sedangkan encephalitis merupakan penyebab utama kematian pada dewasa. Meskipun angka kematian relative rendah jika dibandingkan dengan jumlah penderita campak di seluruh dunia, penyakit ini mudah menyebar dan menjadi pandemi. Oleh karena itu, kemungkinan terjadinya gangguan tubuh akibat campak, termasuk kematian, masih besar.

Mencegah Penularan Campak

Campak dapat dicegah dengan mengikuti langkah-langkah berikut. Namun, kadang-kadang campak tetap dapat muncul pada seseorang meskipun telah mengambil langkah pencegahan.

  • Melakukan vaksinasi dengan tepat. Vaksinasi dapat dilakukan pada usia 15 bulan dan dilanjutkan pada usia 4-6 tahun. Dengan vaksinasi ini, seseorang memiliki perlindungan hingga 95% terhadap campak.
  • Menjaga kesehatan tubuh dan rutin berolahraga akan membuat tubuh semakin sulit terkena serangan virus campak. Dengan memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik, peluang terjadinya infeksi campak akan sangat rendah.
  • Menghindari kontak dengan orang yang mengidap campak. Dekat dengan penderita campak akan meningkatkan risiko penularan, terutama jika daya tahan tubuh kita rendah. Kemungkinan terjadinya gangguan tubuh akan semakin tinggi dan kemungkinan terkena campak akan meningkat.
  • Mengurangi aktivitas di luar rumah saat ada wabah campak. Meskipun vaksinasi campak atau MMR telah banyak dilakukan, kadang-kadang kita masih bisa terkena penyakit ini.

Demikianlah ulasan tentang campak dan komplikasinya pada tubuh. Seseorang dapat mengalami campak kapan saja, meskipun sudah divaksinasi. Oleh karena itu, menjaga daya tahan tubuh dan berhati-hatilah saat berada di lingkungan penderita campak. Jika timbul tanda-tanda campak pada tubuh, segera periksa ke dokter.

About The Author

X-Ray: Penyederhanaan dalam Kegunaan, Cara Kerja, dan Efek Samping

Behel Gigi Permanen dan Lepas Pasang: Kelebihan Masing-Masing