Dada yang terasa nyeri bisa jadi pertanda kostokondritis. Lantas, apa itu kostokondritis? Simak informasi selengkapnya mengenai penyakit ini mulai ciri-ciri, penyebab, hingga cara mengobati dan mencegahnya.
Apa Itu Kostokondritis?
Kostokondritis adalah kondisi di mana tulang rawan yang menghubungkan tulang rusuk dan tulang dada—kartilago—mengalami peradangan. Penyakit ini menyebabkan rasa nyeri di area dada, baik itu nyeri ringan atau berat.
Penderita seringkali menganggap dirinya mengalami serangan jantung karena gejalanya mirip. Namun, pemeriksaan medis perlu dilakukan untuk memastikan kondisi. Kostokondritis biasanya tidak serius dan bisa sembuh tanpa pengobatan.
Ciri dan Gejala Kostokondritis
Ciri-ciri atau gejala kostokondritis adalah nyeri pada dada. Nyeri ini bisa tiba-tiba (akut) atau perlahan-lahan (kronis).
Gejala kostokondritis yang mengindikasikan peradangan tulang rawan di area dada antara lain:
- Nyeri dada seperti ditusuk atau ditekan
- Nyeri dada semakin parah saat tubuh digerakkan, batuk, bersin, menarik napas, menunduk, atau berbaring
- Nyeri dada menjalar ke perut dan punggung
Jika khawatir, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan medis lebih lanjut.
Kapan Harus Periksa ke Dokter?
Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala-gejala berikut dalam waktu yang cukup lama, terutama jika nyeri dada disertai dengan gejala lain seperti:
- Mual
- Sesak napas
- Keringat dingin
Apabila gejala ini muncul, kemungkinan hal ini disebabkan oleh penyakit lain seperti refluks asam lambung atau penyakit jantung. Pemeriksaan medis diperlukan untuk memastikan kondisi dan menentukan langkah selanjutnya.
Penyebab Kostokondritis
Penyebab kostokondritis belum diketahui dengan pasti. Namun, dugaan penyebabnya adalah:
- Cedera dada (akibat kecelakaan, benturan, dsb.)
- Batuk kronis
- Rheumatoid arthritis
- Ankylosing spondylitis
- Osteoarthritis
- Penyakit akibat infeksi (ISPA, TBC, sifilis, aspergillosis, dsb.)
- Aktivitas fisik yang terlalu berat
- Kanker
Ada kemungkinan faktor lain yang menjadi penyebab kostokondritis. Konsultasikan dengan dokter mengenai kemungkinan penyebab tersebut.
Faktor Risiko Kostokondritis
Potensi mengalami peradangan pada tulang rawan kartilago meningkat jika Anda memiliki faktor risiko berikut:
- Menderita penyakit arthritis
- Menderita penyakit kanker
- Mengidap sindrom Tietze
- Berat badan berlebih (obesitas)
- Sistem imun lemah
- Kebiasaan merokok
Lakukan pemeriksaan medis secara berkala jika Anda memiliki faktor risiko tersebut. Selain menyembuhkan kondisi, ini juga dapat mencegah peradangan pada kartilago.
Diagnosis Kostokondritis
Diagnosis diperlukan untuk memastikan kondisi pasien. Proses diagnosis meliputi:
1. Anamnesis
Dokter akan menanyakan keluhan yang dialami pasien. Pertanyaan yang mungkin diajukan meliputi:
- Gejala yang dirasakan
- Lama kondisi ini berlangsung
- Riwayat kondisi serupa sebelumnya
- Riwayat penyakit lain
- Riwayat kecelakaan yang melibatkan area dada
- Aktivitas fisik yang sering dilakukan
2. Pemeriksaan Fisik
Dokter akan memeriksa kondisi fisik pasien, khususnya area dada untuk mencari adanya kelainan pada tulang di dalamnya.
Melalui pemeriksaan fisik, dokter bisa memastikan apakah pasien mengalami peradangan pada tulang rawannya atau tidak. Namun, pemeriksaan penunjang mungkin diperlukan untuk memperkuat diagnosis.
3. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang menggunakan metode pencitraan seperti:
- CT scan
- MRI
- Densitometri tulang
- Rontgen
Dokter juga dapat menggunakan metode pemeriksaan lain seperti elektrokardiografi (EKG) untuk mencari tahu apakah gejala ini disebabkan oleh gangguan jantung yang memiliki gejala mirip.
Pengobatan Kostokondritis
Kostokondritis dapat diatasi dengan cara berikut:
1. Pengobatan Mandiri
Kondisi ini bisa sembuh tanpa pengobatan. Namun, Anda disarankan untuk menerapkan tips berikut untuk mempercepat proses penyembuhan:
- Kompres area dada dengan air hangat
- Melakukan latihan ringan untuk meregangkan otot di area dada
- Istirahat yang cukup
2. Obat-obatan
Penderita biasanya akan diberikan obat-obatan seperti:
- Obat antinyeri (paracetamol, tramadol)
- Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)
- Obat kortikosteroid
- Obat antikejang
- Obat antidepresan trisiklik
3. Tindakan Medis
Dalam beberapa kasus, tindakan medis seperti transcutaneous electrical nerve stimulation (TENS) dapat dilakukan untuk meredakan nyeri.
Dokter juga dapat melakukan tindakan operasi jika kondisi sudah parah dan tidak merespons pengobatan lainnya.
Pencegahan Kostokondritis
Pencegahan melibatkan menghindari faktor risiko yang bisa menjadi pemicu. Beberapa langkah pencegahan kostokondritis yang bisa dilakukan antara lain:
- Menghindari aktivitas fisik berat yang terlalu lama
- Menghindari kebiasaan merokok
- Berhati-hati saat berkendara
- Berhati-hati saat beraktivitas di tempat rawan kecelakaan
- Memperkuat sistem kekebalan tubuh
- Menjaga kebersihan diri
- Mengonsumsi makanan bergizi setiap hari
Referensi
- Anonim. Costochondritis. [Online]. Available at: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/costochondritis/symptoms-causes/syc-20371175 (Accessed on 3 August 2020)
- Anonim. Costochondritis. [Online]. Available at: https://www.webmd.com/pain-management/costochondritis#1 (Accessed on 3 August 2020)
- NHS. Costochondritis. [Online]. Available at: https://www.nhs.uk/conditions/costochondritis/ (Accessed on 3 August 2020)
- Stoltzfus, S et al. 2018. Costochondritis: Causes, Complications, and Treatment. [Online]. Available at: https://www.healthline.com/health/costochondritis (Accessed on 3 August 2020)