Pilek berkepanjangan bisa menandakan masalah serius yang memerlukan perawatan medis. Tapi apa penyebabnya? Yuk, simak penjelasannya!
Penyebab Pilek Berkepanjangan
Pilek biasanya sembuh dalam 2 minggu, tetapi jika tidak sembuh, hal itu mungkin menunjukkan kondisi medis tertentu.
Berikut beberapa kondisi yang bisa jadi penyebab pilek berkepanjangan:
1. Polip Hidung
Polip hidung adalah pertumbuhan jinak di dalam hidung yang diakibatkan oleh peradangan. Hal ini menyebabkan hidung bengkak, berwarna merah, dan mengeluarkan lendir.
2. Sinusitis
Sinusitis adalah peradangan pada dinding sinus yang menyebabkan penyumbatan. Infeksi sinusitis bisa menyebabkan rasa sakit di sekitar hidung dan mata, serta lendir berwarna kekuningan.
3. Alergi
Pilek berkepanjangan sering disebabkan oleh alergi debu, serbuk sari, atau bulu hewan. Gejalanya termasuk bersin, batuk, dan demam.
4. Rhinitis Non-Alergi
Rhinitis non-alergi adalah peradangan hidung yang disebabkan oleh gangguan pada saraf hidung. Gejalanya termasuk hidung tersumbat, bersin, dan hidung meler.
5. Pneumonia
Pilek berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh pneumonia, infeksi akibat bakteri, virus, atau jamur. Pneumonia lebih berisiko pada orang dengan kondisi kesehatan tertentu.
Alergi atau Bukan?
Penting untuk membedakan apakah pilek berkepanjangan disebabkan oleh alergi atau bukan. Konsultasikan dengan dokter spesialis THT untuk diagnosis yang akurat.
Pengobatan akan disesuaikan dengan penyebabnya. Selain itu, Anda juga bisa menjaga kebersihan, berolahraga, dan mengonsumsi obat sesuai petunjuk dokter.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika pilek berkepanjangan tidak membaik setelah 10 hari, konsultasikan dengan dokter. Pada beberapa kasus, infeksi bakteri dapat memerlukan antibiotik.
Pastikan untuk segera mencari bantuan medis jika pilek berkepanjangan disertai sesak napas, telinga sakit, kesulitan menelan, nyeri di sekitar mata, atau tenggorokan sakit.
Referensi
- Anonim. 2021. Common cold. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/common-cold/symptoms-causes/syc-20351605. (Diakses pada 17 Februari 2023)
- Anonim 2022. Non-allergic rhinitis. https://www.nhs.uk/conditions/non-allergic-rhinitis. (Diakses pada 17 Februari 2023)
- Anonim. 2020. Pneumonia. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204. (Diakses pada 17 Februari 2023)
- Baertlein, Lisa. 2017. When Should You See a Doctor for a Cold?. https://www.everydayhealth.com/cold-and-flu/symptoms/when-to-see-a-doctor. (Diakses pada 17 Februari 2023)
- Sampson, Stacy. 2018. Acute Sinusitis. https://www.healthline.com/health/acute-sinusitis. (Diakses pada 17 Februari 2023)