Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

10 Risiko Berbahaya Hamil di Usia Remaja dan Tips Sehatnya

Myles Bannister

Risiko hamil di usia remaja menyebabkan gangguan kesehatan pada calon ibu dan janin. Gangguan ini dapat terjadi pada fisik dan psikis. Wanita remaja disarankan untuk menunda kehamilan hingga usia cukup. Kehamilan bisa diupayakan setelah berusia 20 tahun.

Dampak Kehamilan Remaja yang Berbahaya

Alasan kenapa wanita hamil di usia yang belum cukup umur berisiko tinggi melahirkan. Berikut dampak kehamilan remaja yang perlu diwaspadai:

1. Keguguran

Wanita memasuki masa pubertas di usia 11 atau 12 tahun. Organ dalam tubuhnya belum berkembang sepenuhnya. Risiko keguguran tinggi jika wanita hamil di usia muda.

2. Kelahiran Prematur dan Cacat Bawaan

Risiko kehamilan remaja menyebabkan persalinan prematur. Bayi yang lahir prematur berisiko rendah berat badan. Beberapa wanita yang menggugurkan kandungan dengan obat tertentu melahirkan bayi dengan cacat bawaan.

3. Gangguan pada Vagina

Persalinan menyebabkan luka pada vagina dan area vulva. Kerusakan juga terjadi di serviks dan sekitarnya. Wanita di atas 20 tahun memiliki peluang penyembuhan lebih besar.

4. Perdarahan dan Anemia

Kehamilan remaja bisa menyebabkan anemia parah dan perdarahan saat persalinan, bahkan berujung pada kematian ibu.

5. Depresi

Risiko kehamilan remaja berdampak pada depresi pasca-persalinan seperti baby blues dan gangguan lainnya.

6. Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi pada kehamilan berbahaya bagi ibu dan janin. Kondisi ini dapat merusak ginjal dan organ lainnya.

7. Penyakit Menular Seksual (PMS)

Remaja yang hamil berisiko tinggi terkena penyakit menular seksual, yang berbahaya bagi ibu dan janin.

8. Gizi Buruk

Ibu hamil di bawah usia 20 tahun membutuhkan asupan nutrisi yang cukup. Mengontrol berat badan berlebih dan gangguan makan sangat penting.

9. Perawatan Kehamilan yang Tidak Benar

Pengetahuan tentang perawatan prenatal penting agar ibu dan janin sehat. Remaja sering tidak menyadari pentingnya perawatan ini.

10. Berat Lahir Rendah

Risiko remaja hamil melahirkan bayi dengan berat lahir rendah lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang berusia 20-24 tahun.

Tips Menjaga Kehamilan di Usia Muda

Ibu hamil di bawah usia 20 tahun perlu menjaga kesehatan seperti kehamilan pada umumnya. Beberapa tips untuk ibu hamil di usia muda:

1. Mengontrol Asupan Kalori

Tidak usah mengonsumsi asupan kalori berlebihan. Ibu hamil membutuhkan sekitar 300 kalori tambahan setiap hari.

2. Penuhi Asupan Gizi

Perbanyak konsumsi makanan alami dan hindari makanan olahan dalam kemasan. Jika gizi kurang optimal, konsultasikan pada dokter atau ahli gizi.

3. Perbanyak Minum Air Putih

Minumlah air putih sebanyak 8-12 gelas setiap hari. Hindari minuman manis atau beralkohol.

4. Menghindari Kebiasaan yang Kurang Baik

Jauhkan diri dari kebiasaan buruk seperti merokok dan minum alkohol. Hindari juga gaya hidup yang tidak sehat.

5. Rutin Berolahraga

Berolahraga secara rutin untuk menjaga kesehatan ibu hamil dan mencegah masalah seperti nyeri punggung.

6. Rutin Periksa Kesehatan Kehamilan

Rutin memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan untuk memantau perkembangan janin dan mendapatkan penanganan yang tepat jika diperlukan.

Kiat Mencegah Hamil yang Tidak Diinginkan di Usia Muda

Beberapa kiat untuk mencegah kehamilan di usia muda yang tidak diinginkan:

  • Hindari berhubungan intim saat masa subur. Gunakan metode kontrasepsi yang sesuai.
  • Pahami metode kontrasepsi yang cocok.
  • Gunakan kontrasepsi dengan benar.

Mencegah kehamilan pada usia muda adalah langkah yang penting untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan pada calon ibu dan janin.

Referensi

  1. American Pregnancy Association. How to Have a Healthy Teen Pregnancy.
  2. Rokom. 2017. Inilah Risiko Hamil di Usia Remaja.
  3. Hodgkinson Stacy. Et al. 2014. Addressing the Mental Health Needs of Pregnant and Parenting Adolescents .

About The Author

Keratoconus (Keratokonus): Gejala, Penyebab, Pengobatan, dll

Jangan Berlebihan! Perhatikan 3 Hal Ini sebelum Konsumsi Kurma