Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Perut Buncit dan Susah BAB: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Myles Bannister

Perut buncit dan susah BAB saling terkait dan dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Berikut adalah informasi tentang penyebab dan cara mengatasinya!

Apakah Susah BAB Menyebabkan Perut Buncit?

Sembelit atau susah buang air besar (BAB) dapat menyebabkan beberapa gejala terkait, termasuk:

  • Kesulitan melakukan BAB sepenuhnya.
  • Frekuensi BAB yang kurang, biasanya kurang dari tiga kali dalam seminggu.
  • Feses yang keras.
  • Mengejan dengan kuat saat BAB.

Ketidakmampuan untuk buang air besar juga dapat mencegah gas keluar dari sistem pencernaan. Feses yang berada di usus lebih lama dapat menghasilkan lebih banyak gas.

Beberapa orang juga melaporkan gejala tambahan seperti mual dan sakit punggung yang terkait dengan kembung dan sembelit.

Kondisi kembung tidak hanya membuat pakaian terasa ketat. Hal ini juga menyebabkan ketidaknyamanan perut, rasa sakit, dan kecemasan yang dapat memengaruhi kualitas hidup.

Penyebab Perut Buncit dan Sembelit

Sembelit bukan satu-satunya penyebab perut buncit. Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan penumpukan gas berlebih di saluran pencernaan. Berikut adalah beberapa penyebab perut buncit dan sembelit:

1. Bakteri di Usus

Terkadang, bakteri tidak dapat mencerna semua karbohidrat di lambung dan usus kecil. Ketika karbohidrat tidak tercerna mencapai usus besar, bakteri di sana akan menghasilkan lebih banyak udara. Inilah yang menyebabkan perut buncit.

2. Kondisi Medis

Beberapa kondisi medis, seperti sindrom iritasi usus, penyakit asam lambung (GERD), intoleransi laktosa, dan penyakit celiac, dapat menyebabkan perut kembung.

3. Menelan Udara Berlebih

Menelan udara secara berlebihan saat mengunyah permen karet, minum minuman berkarbonasi, makan atau minum terlalu cepat, atau menggunakan gigi palsu yang tidak pas dapat meningkatkan gas di saluran pencernaan. Hal ini juga dapat menyebabkan sembelit.

4. Kekurangan Serat

Orang yang mengonsumsi makanan tinggi serat memiliki risiko sembelit lebih rendah. Serat membantu mempercepat buang air besar secara teratur, terutama jika tubuh cukup terhidrasi.

Makanan yang mengandung serat tinggi termasuk buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, sembelit dapat meningkatkan risiko perut buncit karena feses sulit dikeluarkan.

5. Kurang Aktivitas Fisik

Kurangnya aktivitas fisik juga dapat menyebabkan sembelit. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik memiliki risiko sembelit lebih rendah.

Studi tahun 2013 mencatat bahwa meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu memperbaiki sembelit pada lansia.

Orang yang menghabiskan banyak waktu berbaring atau duduk dalam waktu yang lama juga dapat memiliki risiko sembelit lebih tinggi.

Cara Mengatasi Perut Buncit dan Sembelit

Jika Anda mengalami perut kembung atau sembelit, mengobati sembelit biasanya dapat membantu mengatasi perut kembung.

Beberapa pilihan perawatan sembelit yang umum meliputi:

1. Suplemen Serat

Suplemen serat dapat meningkatkan volume tinja. Tinja akan menjadi lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan. Beberapa suplemen serat yang dapat digunakan adalah psyllium, kalsium polikarbofil, dan metil selulosa.

Penambahan makanan tinggi serat juga dapat meningkatkan berat tinja dan mempercepat pergerakan usus. Mulailah dengan meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar setiap hari, atau pilih roti gandum dan sereal.

2. Berolahraga Setiap Hari

Olahraga dapat meningkatkan aktivitas otot di usus dan merangsang kontraksi usus. Kontraksi otot usus membantu dalam pergerakan tinja.

Sarankan untuk melakukan olahraga hampir setiap hari dalam seminggu. Jika Anda belum terbiasa berolahraga, konsultasikan dengan dokter sebelum memulai program olahraga.

3. Pencahar Osmotik

Pencahar osmotik dapat membantu mengatasi perut kembung dan sembelit dengan meningkatkan produksi cairan di usus dan merangsang pergerakan usus. Beberapa contoh pencahar osmotik termasuk magnesium hidroksida oral, magnesium sitrat, laktulosa, dan polietilen glikol.

4. Pelunak Feses

Pelunak tinja dapat menambahkan air dan lemak ke dalam feses, membuat feses menjadi lebih lembut. Produk ini sering direkomendasikan untuk mencegah mengejan saat buang air besar, terutama setelah operasi atau melahirkan.

Pelunak tinja biasanya membutuhkan waktu 1-3 hari untuk bekerja. Salah satu contohnya adalah docusate yang tersedia dalam berbagai bentuk seperti tablet, kapsul, cairan, enema, dan suppositoria.

Referensi

  1. Anonim. 2021. Constipation. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation/diagnosis-treatment/drc-20354259. (Diakses pada 17 Januari 2022).
  2. Anonim. 2019. Over-the-Counter and Prescription Constipation Medications. https://www.healthline.com/health/constipation-medication. (Diakses pada 17 Januari 2022).
  3. Felman, Adam. 2019. What to know about constipation. https://www.medicalnewstoday.com/articles/150322. (Diakses pada 17 Januari 2022).
  4. Nall, Rachel. 2020. Constipation Bloating: How to Treat and Prevent. https://www.healthline.com/health/constipation-bloating. (Diakses pada 17 Januari 2022).

About The Author

7 Manfaat Hidup Sehat untuk Kesehatan Fisik dan Mental

11 Ciri-Ciri Leukimia yang Mudah Anda Kenali