Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Koilonychia: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Myles Bannister

Koilonychia adalah kuku yang melengkung ke bawah mirip dengan sendok, yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi, penyakit tertentu, atau faktor lingkungan. Pahami definisi dan informasi penting mengenai gejala, penyebab, dan cara mengatasi kondisi ini.

Apa Itu Koilonychia?

Koilonychia adalah kondisi di mana kuku menjadi tipis, lunak, dan melengkung ke bawah atau cekung seperti sendok. Kondisi ini juga dikenal sebagai kuku sendok.

Penyebab koilonychia meliputi kekurangan zat besi, kekurangan nutrisi, komplikasi anemia, faktor genetik, penyakit autoimun, eksposur lingkungan, atau kondisi lainnya. Penampilan kuku dapat menjadi indikator kesehatan, termasuk warna, tekstur, dan bentuk kuku pada jari tangan dan kaki.

Gejala Koilonychia

Koiloynchia bisa dikenali melalui penampilan kuku. Gejala kuku sendok meliputi:

  • Kuku datar pada awalnya.
  • Kuku perlahan menjadi cekung.
  • Kuku menjadi tipis, lunak, dan mudah rapuh.
  • Bagian luar kuku melepaskan dari bantalan kuku dan mudah pecah.

Penyebab kuku sendok umum adalah kekurangan zat besi atau anemia. Oleh karena itu, gejala kuku sendok juga sering disertai dengan gejala anemia.

Kapan Harus ke Dokter?

Sebaiknya segera hubungi dokter jika Anda mengalami gejala kuku sendok yang disertai gejala anemia atau kondisi kesehatan lain yang mengkhawatirkan. Konsultasikan juga kepada dokter mengenai pola makan yang baik karena kebanyakan gejala kuku sendok disebabkan oleh kekurangan nutrisi.

Penyebab Koilonychia

Kebanyakan kasus koilonychia disebabkan oleh penyakit mendasar. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini antara lain:

Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat mengganggu produksi sel darah merah yang kaya akan oksigen. Tanpa asupan oksigen yang cukup, Anda dapat merasakan kelemahan, kelelahan, dan dampak negatif pada kesehatan kuku.

Kekurangan Nutrisi

Kekurangan asupan protein, vitamin C, dan folat juga dapat memperburuk kondisi kuku. Nutrisi ini dapat mempengaruhi gejala kekurangan zat besi.

Pengaruh Lingkungan

Penelitian menunjukkan bahwa orang yang tinggal di daerah dataran tinggi rentan mengalami kerusakan pada kuku akibat rendahnya kandungan oksigen di lingkungan tersebut.

Pola Makan

Orang yang tinggal di daerah dataran tinggi cenderung tidak mendapatkan cukup zat besi sebagai bagian dari pola makan mereka, sehingga lebih rentan mengalami kekurangan zat besi.

Penggunaan Produk Tertentu

Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara penggunaan produk yang mengandung petroleum dengan koilonychia. Contohnya, pekerja di salon kecantikan yang lebih sering terpapar bahan petroleum dapat mengalami kuku sendok.

Masalah Autoimun

Orang dengan penyakit autoimun seperti lupus eritematosus sistemik, psoriasis, dan lichen planus dapat mengalami gejala kuku sendok serta masalah kulit lainnya.

Faktor Genetik

Beberapa penyakit genetik seperti hemochromatosis dan nail-patella syndrome juga dapat menyebabkan koilonychia.

Faktor Risiko Koilonychia

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kuku sendok antara lain memiliki masalah kardiovaskular, penyakit Raynaud, penyakit celiac, cedera atau trauma pada kuku, usia lanjut, tekanan darah rendah, dan pola makan vegetarian atau vegan yang tidak mendapatkan cukup zat besi.

Diagnosis Koilonychia

Anda perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan penyebab koilonychia yang Anda alami. Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik, menanyakan riwayat kesehatan, dan melakukan tes darah untuk memeriksa tingkat zat besi dalam tubuh Anda.

Jika tidak ada kondisi medis yang mendasarinya, kuku sendok dikategorikan sebagai kerusakan kuku, faktor genetik, atau faktor lingkungan dan kebiasaan.

Cara Mengatasi Koilonychia

Pengobatan koilonychia tergantung pada penyebab dan kondisi medis yang mendasarinya. Dokter akan mengobati penyakit utama dan Anda akan melihat perubahan pada kesehatan kuku Anda.

Beberapa kasus kuku sendok juga dapat diatasi dengan perubahan pola makan, terutama dengan memenuhi kebutuhan zat besi setiap hari. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi koilonychia:

1. Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi

Konsumsi makanan yang kaya akan zat besi sesuai dengan rekomendasi asupan harian yang disarankan. Sumber makanan kaya zat besi meliputi tofu, sayuran berdaun hijau, hati sapi, daging merah, dark cokelat, daging unggas, kentang panggang, buah kering seperti kismis dan aprikot, serta kacang dan biji-bijian seperti buncis, lentil, kacang mete, dan kacang polong. Pastikan juga untuk mengonsumsi cukup vitamin C agar penyerapan zat besi lebih efektif.

2. Menjaga Kesehatan Kuku

Perhatikan beberapa hal berikut untuk menjaga kesehatan dan keindahan kuku:

  • Jangan menggigit kuku.
  • Potong kuku yang tidak terlalu panjang.
  • Gunakan sepatu dan kaos kaki yang nyaman dan tidak mempersempit kuku.
  • Gunakan krim tangan untuk melembapkan jari dan kuku.
  • Gunakan sarung tangan jika diperlukan.
  • Hindari penggunaan produk kuku yang berisiko, terutama yang mengandung petroleum.
  • Gunakan produk perawatan khusus kuku.

Dengan perawatan yang tepat, kuku dapat tumbuh lebih baik dalam waktu 6 minggu (untuk kuku tangan) atau 12-18 minggu (untuk kuku kaki).

Cara Mencegah Koilonychia

Cara mencegah koilonychia adalah dengan menjaga kecukupan nutrisi, terutama zat besi, melalui pola makan yang seimbang. Hindari penggunaan cat kuku sampai kondisi kuku normal kembali. Jika Anda menderita anemia, konsultasikan dengan dokter untuk mengendalikan gejalanya dan mencegah dampak lebih buruk pada tubuh Anda.

Demikian informasi mengenai koilonychia. Koilonychia adalah kondisi kuku yang melengkung seperti sendok akibat kekurangan zat besi, nutrisi, atau penyakit lain yang mendasarinya.

Referensi

  1. Hecht, Marjorie. Spoon Nails (Koilonychia). Diakses pada 17 Desember 2020 dari https://www.healthline.com/health/spoon-nails-koilonychia.
  2. Metropulos, Megan. Koilonychia: Why are my nails spoon shaped?. Diakses pada 17 Desember 2020 dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/318761.

About The Author

15 Bahaya Penyakit Peredaran Darah yang Harus Diwaspadai

Bahaya Makan Frozen Food Terlalu Banyak dan Sering