Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Cacingan pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Pengobatan

Myles Bannister

Cacingan pada ibu hamil adalah kondisi yang perlu diwaspadai. Apabila tidak ditangani dengan baik, cacingan dapat berbahaya bagi janin dan berujung fatal. Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Cacingan pada Ibu Hamil

Cacingan dapat terjadi pada siapa pun, termasuk ibu hamil. Bagi ibu hamil, cacingan bisa sangat mengganggu.

Terkadang ibu hamil mengalami sensasi gatal di daerah vagina atau dubur, terutama pada malam hari. Gatal-gatal tersebut bisa mengindikasikan iritasi atau infeksi cacing kremi.

Infeksi cacing kremi adalah infeksi parasit usus yang umum terjadi. Namun, banyak orang yang tidak menyadari akan infeksi ini dan dampak buruknya terhadap kehamilan dan pertumbuhan janin.

Ciri-ciri Cacingan pada Ibu Hamil

Beberapa ciri-ciri yang dapat dikenali dari infeksi cacing (seperti cacing kremi) antara lain:

  • Rasa gatal di sekitar anus, terutama pada malam hari.
  • Gatal pada vagina.
  • Kehadiran cacing kremi dalam feses.
  • Gangguan tidur.
  • Sakit perut atau kram.
  • Mual.
  • Hilangnya nafsu makan dan perasaan mual.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Penurunan berat badan yang signifikan karena cacing kremi mengambil semua nutrisi dalam saluran pencernaan.
  • Gangguan tidur.

Sebaiknya konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut. Meskipun gejala cacingan mungkin tidak berpengaruh pada janin, namun dapat memengaruhi kesehatan ibu hamil.

Penyebab Cacingan pada Ibu Hamil

Infeksi cacing biasanya terjadi akibat kurangnya kebersihan. Beberapa penyebab infeksi cacingan antara lain:

  • Telur cacing yang diletakkan di sekitar anus oleh cacing betina dapat menyebarkan infeksi.
  • Orang yang terinfeksi cacing kremi cenderung menggaruk area vagina atau anus. Jika telur cacing menempel di bawah kuku, telur tersebut dapat menyebar ke benda-benda yang disentuh oleh orang tersebut.
  • Jika seseorang menyentuh permukaan yang terkontaminasi telur cacing dan kemudian menyentuh mulutnya, telur tersebut akan tertelan dan menyebabkan infeksi cacing.
  • Telur cacing juga dapat menyebar ke pakaian, seprai, tangan, karpet, pakaian dalam, dan lainnya, sehingga dapat menyebabkan penyebaran infeksi.
  • Menggunakan handuk bersama juga dapat menyebabkan penyebaran cacing kremi atau telurnya.

Jenis-jenis Infeksi Cacing pada Ibu Hamil

Saat terinfeksi parasit, cacing pipih dan cacing gelang adalah penyebab yang paling umum. Kedua jenis cacing ini bisa ditemukan di berbagai lingkungan. Meski begitu, jenis cacing ini tidak selalu terlihat dengan mata telanjang.

Berikut adalah beberapa jenis infeksi cacing yang umum terjadi:

1. Cacing Pita

Cacing pita dapat menginfeksi siapa pun yang mengonsumsi air yang mengandung telur atau larva cacing pita atau daging mentah atau setengah matang yang terinfeksi cacing pita. Cacing pita menanamkan dirinya di dinding usus dan dapat menghasilkan telur yang matang menjadi larva yang berpindah ke bagian tubuh yang lain.

2. Flukes

Flukes adalah jenis cacing pipih lainnya yang lebih sering menyebabkan infeksi pada manusia. Biasanya, cacing ini menyebar melalui konsumsi selada air mentah dan tanaman air tawar lainnya yang terkontaminasi cacing. Mereka dapat menetap di usus, darah, atau jaringan tubuh.

3. Cacing Tambang

Cacing tambang adalah jenis cacing gelang yang menginfeksi melalui kotoran dan tanah yang terkontaminasi. Biasanya cacing ini masuk melalui kulit saat berjalan tanpa alas kaki di tanah yang mengandung larva cacing tambang. Cacing ini hidup di usus kecil dan menempel di dinding usus dengan “pengait”.

4. Cacing Kremi

Cacing kremi adalah jenis cacing gelang kecil yang tidak berbahaya. Ketika dewasa, cacing ini hidup di usus besar dan rektum. Cacing kremi betina bertelur di sekitar anus, terutama pada malam hari. Telur cacing ini dapat bertahan hidup di tempat tidur, pakaian, dan benda lainnya.

Cara Mengatasi Cacingan pada Ibu Hamil

Ada dua obat yang umum digunakan untuk mengobati infeksi cacing pada ibu hamil, yaitu Mebendazole dan Pyrantel. Kedua obat ini tersedia di apotek dan dapat diminum secara oral. Mebendazole merupakan pilihan pertama karena dianggap aman selama kehamilan. Pyrantel tidak memiliki data keamanan pada kehamilan manusia.

Kedua obat ini seharusnya diminum dalam dosis tunggal dan dapat diulang setelah 2 minggu jika gejalanya tidak hilang. Penting untuk mengobati seluruh anggota keluarga jika ada yang terinfeksi cacing kremi untuk mencegah penyebaran infeksi.

Jika terjadi infeksi yang parah, perlu mendapatkan perawatan di rumah sakit karena infeksi cacing kremi dapat dengan mudah menyebar.

Manfaat Minum Obat Cacing untuk Ibu Hamil

Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi obat cacing selama kehamilan dapat mengurangi risiko kematian anak setelah melahirkan. Obat cacing juga membantu mencegah berat badan lahir rendah pada bayi. Pengobatan rutin dengan obat cacing selama kehamilan juga dapat mengurangi risiko kematian neonatal dan berat badan lahir rendah.

Bahaya Cacingan pada Ibu Hamil

Infeksi cacing pada ibu hamil biasanya tidak menyebabkan komplikasi serius. Namun, jika tidak dirawat dengan baik, infeksi cacing yang berat dapat menyebabkan infeksi pada vagina dan penurunan berat badan pada ibu hamil. Dalam kasus yang jarang terjadi, infeksi cacing pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi seperti vaginitis, endometritis, infeksi saluran kemih, salpingitis, apendisitis, dan infeksi bakteri superfisial akibat garukan pada area anus.

Mencegah Cacingan pada Ibu Hamil

Menjaga kebersihan tubuh dengan baik merupakan langkah pencegahan yang mudah untuk mencegah cacingan. Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan adalah:

  • Membersihkan sikat gigi dengan baik setiap kali digunakan dan menyimpannya di tempat tertutup.
  • Menjaga kebersihan rumah dengan rajin dan menghindari makan di kamar tidur.
  • Mengganti pakaian dalam setidaknya dua kali sehari.
  • Mencuci pakaian dengan air panas dan disinfektan.
  • Tidak menggaruk area anus secara berlebihan.
  • Menghindari penggunaan toilet umum jika memungkinkan.
  • Memotong kuku secara teratur untuk mencegah cacing kremi bersarang di bawah kuku.
  • Mencuci tangan dengan baik dan sering.

Infeksi cacing pada kehamilan bisa menjadi masalah yang mengganggu. Oleh karena itu, lakukan tindakan pencegahan dengan baik dan segera konsultasikan dengan dokter kandungan jika mengalami gejala-gejala yang disebutkan di atas.

Referensi

  1. Anonim. 2013. Worm Infections in Pregnancy and Breastfeeding. https://www.seslhd.health.nsw.gov.au/sites/default/files/migration/Mothersafe/documents/ThreadwormFactsheet.pdf. (Diakses pada 22 Maret 2022)
  2. Anonim. 2018. Parasites. https://www.cdc.gov/parasites/women.html. (Diakses pada 22 Maret 2022)
  3. Anonim. 2021. Deworming women during pregnancy has a positive effect on child survival and health. https://www.who.int/news/item/29-04-2021-deworming-women-during-pregnancy-has-a-positive-effect-on-child-survival-and-health. (Diakses pada 22 Maret 2022)
  4. Joseph, Bisny T. 2023. Pinworm Infection During Pregnancy: Causes, Diagnosis, And Treatment. https://www.momjunction.com/articles/pinworm-infection-during-pregnancy_00359408/ (Diakses pada 31 Mei 2023)
  5. Khan, Aliya. 2018. Pinworm Infection During Pregnancy. https://parenting.firstcry.com/articles/is-it-harmful-to-get-pinworms-during-pregnancy/. (Diakses pada 22 Maret 2022)
  6. Pietrangelo, Ann. 2023. What You Need to Know About Parasitic Worms in Humans. https://www.healthline.com/health/worms-in-humans#types-of-worms (Diakses pada 31 Mei 2023)

About The Author

Benarkah Cara Memutihkan Ketiak dengan Minyak Kayu Putih?

7 Cara Bedong Bayi yang Benar & Aman (Baca Yuk, Moms)