Panggilan atau teks +62-0-274-37-0579

Perlemakan Hati: Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan, dll

Myles Bannister

Perlemakan hati adalah masalah umum yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati. Dalam kebanyakan kasus, kondisi ini tidak menyebabkan masalah serius, tetapi menyebabkan kerusakan hati. Simak informasi selengkapnya tentang gejala, penyebab, pengobatan, pencegahan, dan lainnya di bawah ini!

Apa Itu Perlemakan Hati?

Perlemakan hati adalah kondisi yang menimbulkan penumpukan lemak di hati. Terlalu banyak lemak di hati menyebabkan peradangan hati, yang dapat merusak hati dan menyebabkan jaringan parut. Jika tergolong parah, jaringan parut dapat menyebabkan gagal hati.

Perlemakan hati juga dapat disebabkan oleh minum alkohol dalam jumlah besar atau tidak. Pada peminum alkohol, ini dikenal sebagai penyakit perlemakan hati alkoholik. Pada non-peminum alkohol, ini dikenal sebagai penyakit perlemakan hati non-alkohol.

Gejala Perlemakan Hati

Kebanyakan kasus penyakit hati ini tidak menimbulkan gejala yang tampak. Namun penderitanya mungkin merasa lelah, mengalami ketidaknyamanan, atau rasa sakit di sisi kanan atas perut. Beberapa penderitanya dapat mengalami komplikasi, termasuk jaringan parut hati.

Jika seseorang mengembangkan fibrosis hati yang parah, gejala yang mungkin muncul antara lain:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Penurunan berat badan
  • Kelemahan
  • Kelelahan
  • Mudah berdarah
  • Kulit gatal
  • Penyakit kuning
  • Pembuluh darah membesar di bawah kulit
  • Sakit perut
  • Pembengkakan perut
  • Pembengkakan kaki
  • Pembesaran payudara pada pria
  • Kebingungan

Kapan Waktu yang Tepat untuk Menghubungi Dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda memiliki gejala atau ciri-ciri perlemakan hati yang terus-menerus dan mengkhawatirkan. Begitu pula jika mengalami sirosis yang meningkatkan risiko kanker hati dan gagal hati. Komplikasi ini bisa berakibat fatal.

Penyebab Perlemakan Hati

Penyakit ini berkembang ketika tubuh menghasilkan terlalu banyak lemak atau tidak memetabolisme lemak dengan baik. Kelebihan lemak dalam sel-sel hati yang mengakibatkan penumpukan dapat menyebabkan penyakit ini.

Penyebab penyakit perlemakan hati bisa disebabkan oleh minum alkohol dalam jumlah banyak. Selain itu, faktor-faktor lain yang bisa menjadi penyebab penyakit ini antara lain kegemukan, resistensi insulin, kadar gula darah tinggi, dan kadar lemak yang tinggi dalam darah.

Faktor Risiko Perlemakan Hati

Meminum alkohol terlalu banyak dapat meningkatkan risiko perlemakan hati. Selain itu, faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan risiko penyakit ini antara lain kegemukan, resistensi insulin, diabetes tipe 2, sindrom ovarium polikistik, kehamilan, riwayat infeksi tertentu, minum obat-obatan tertentu, tingginya kadar kolesterol dan trigliserida, tingginya kadar gula darah, dan sindrom metabolik. Juga, memiliki keluarga dengan riwayat perlemakan hati dapat meningkatkan risiko penyakit ini.

Diagnosis Perlemakan Hati

Mengingat kebanyakan kasus penderita penyakit ini tidak memiliki gejala, kondisi ini tidak mudah didiagnosis. Dokter mungkin akan menggunakan metode berbeda untuk memastikan apakah pasien memiliki penyakit ini.

Beberapa cara yang mungkin digunakan dokter untuk mendiagnosis penyakit perlemakan hati, di antaranya:

1. Riwayat Kesehatan

Awalnya dokter akan mengajukan pertanyaan tentang penggunaan alkohol pada pasien. Informasi ini dapat membantu dokter mengetahui apakah pasien memiliki penyakit perlemakan hati alkoholik atau tidak. Dokter juga akan bertanya tentang obat-obatan yang sedang diminum, pola makan, dan kondisi kesehatan.

2. Pemeriksaan Fisik

Setelah mengajukan beberapa pertanyaan, dokter akan memeriksa tubuh untuk melihat tanda-tanda masalah hati seperti hati yang membesar atau penyakit kuning. Guna memeriksa peradangan hati, dokter dapat meraba atau menekan perut. Sedangkan jika hati membesar, dokter mungkin bisa merasakannya.

3. Tes Darah

Tes ini dapat dilakukan jika pasien memiliki kadar enzim hati yang tinggi seperti ALT dan AST. Jika demikian, kemungkinan mengalami peradangan pada hati.

4. Tes Pencitraan

Pasien penderita penyakit ini mungkin akan mendapatkan prosedur pemindaian ultrasound, CT scan, atau MRI. Beberapa tes ini dapat membantu menunjukkan apakah ada lemak di hati. Tetapi dokter tidak dapat membedakan apakah pasien memiliki perlemakan hati nonalkohol sederhana atau perlemakan hati nonalkohol yang disertai peradangan.

4. Biopsi Hati

Jika pasien berisiko mengalami peradangan hati nonalkohol atau komplikasi peradangan hati nonalkohol seperti sirosis, dokter akan menyarankan biopsi hati. Tes ini melibatkan pengambilan sampel jaringan dari hati dan pengujian di laboratorium untuk memastikan adanya peradangan atau kerusakan hati.

Jenis Perlemakan Hati

Penyakit ini terdiri dari dua jenis utama, yaitu perlemakan hati nonalkohol dan perlemakan hati alkoholik.

1. Perlemakan Hati Nonalkohol (NAFLD)

Jenis ini terjadi ketika lemak menumpuk di hati pada orang yang tidak minum banyak alkohol. Jika ada penumpukan lemak di hati dan tidak ada riwayat minum alkohol berat, dokter dapat mendiagnosis dengan NAFLD. Jika tidak ada peradangan atau komplikasi lain bersama dengan penumpukan lemak, kondisi ini dikenal sebagai perlemakan hati nonalkohol sederhana.

  • Perlemakan hati nonalkohol dengan peradangan (NASH). NASH adalah jenis NAFLD. Kondisi ini terjadi ketika penumpukan lemak berlebih di hati disertai dengan peradangan hati. Jika tidak diobati, NASH dapat menyebabkan jaringan parut hati. Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan sirosis dan gagal hati.
  • Perlemakan hati akut pada kehamilan (AFLP). AFLP adalah komplikasi kehamilan yang jarang namun serius. Penyebab pastinya tidak diketahui. AFLP biasanya muncul pada trimester ketiga kehamilan. Jika tidak diobati, dapat menimbulkan risiko kesehatan serius bagi ibu dan janin dalam kandungan.

2. Perlemakan Hati Alkoholik (ALFD)

Minum alkohol dalam jumlah besar dapat merusak hati sehingga hati tidak bisa memetabolisme lemak dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan lemak di hati atau yang dikenal sebagai perlemakan hati alkoholik. ALFD adalah tahap awal penyakit hati terkait alkohol.

Jika tidak ada peradangan atau komplikasi lain bersama dengan penumpukan lemak, kondisi ini dikenal sebagai perlemakan hati alkoholik sederhana.

  • Peradangan hati alkoholik (ASH). ASH adalah jenis ALFD yang terjadi ketika terdapat penumpukan lemak berlebih di hati disertai dengan peradangan hati. Kondisi ini juga dikenal sebagai hepatitis alkoholik. Jika terdapat penumpukan lemak di hati, hati akan meradang. Jika tidak diobati dengan tepat, ASH dapat menyebabkan jaringan parut pada hati. Jaringan parut hati yang parah dikenal sebagai sirosis yang dapat menyebabkan gagal hati.

Pengobatan Perlemakan Hati

Sampai saat ini belum ada obat yang disetujui untuk mengobati penyakit ini. Oleh karenanya, memerlukan lebih banyak penelitian untuk mengembangkan dan menguji obat-obatan yang dapat mengobati penyakit ini.

Biasanya, mengubah gaya hidup dapat membantu mengatasi penyakit perlemakan hati. Beberapa perubahan gaya hidup yang mungkin disarankan oleh dokter antara lain menghindari alkohol, menurunkan berat badan, dan menjalani pola makan sehat.

Jika terjadi komplikasi, mungkin dibutuhkan perawatan tambahan. Guna mengobati sirosis, dokter mungkin akan menyarankan langkah-langkah seperti menjalani perubahan gaya hidup, mengonsumsi obat-obatan, melakukan operasi, atau menjalani transplantasi hati jika mengalami gagal hati akibat sirosis.

Makanan untuk Penderita Perlemakan hati

Meskipun tidak ada makanan khusus untuk penderita penyakit ini, berbagai jenis makanan dapat membantu mengurangi lemak di hati, seperti makanan yang mengandung lemak sehat, antioksidan, dan karbohidrat kompleks.

Makanan yang direkomendasikan untuk penderita perlemakan hati antara lain ikan, buah-buahan, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, minyak zaitun, sayuran, dan avokad atau alpukat.

Komplikasi Perlemakan Hati

Komplikasi utama dari penyakit ini adalah sirosis atau jaringan parut hati. Ketika hati mencoba mengatasi peradangan akibat perlemakan hati, luka bekas akan terbentuk. Saat peradangan meluas, begitu pula luka bekas, dan akhirnya hati tidak dapat berfungsi dengan baik. Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi seperti pembengkakan pembuluh darah di kerongkongan yang rentan pecah dan berdarah, penumpukan cairan di perut, kebingungan dan rasa kantuk, gagal hati, dan kanker hati.

Pencegahan Perlemakan Hati

Penyakit ini dapat dicegah (termasuk kemungkinan komplikasinya) dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti mempertahankan berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, mengurangi atau menghindari alkohol, makan makanan kaya nutrisi rendah lemak jenuh dan karbohidrat olahan, mengontrol gula darah, kadar trigliserida, dan kadar kolesterol dalam tubuh, menjalani rencana pengobatan yang disarankan dokter untuk diabetes jika memilikinya.

Referensi

  1. WebMD: Diet and Lifestyle Tips to Reverse Fatty Liver Disease
  2. WebMD: Fatty Liver Disease (Hepatic Steatosis)
  3. Healthline: Everything You Need to Know About Fatty Liver
  4. Mayo Clinic: Nonalcoholic fatty liver disease

About The Author

Obat Nicardipine: Sediaan, Dosis dan Indikasi

Alergi Obat: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi